Berita Pilpres 2024

Anies Baswedan Siap Lanjutkan Kebijakan Presiden Jokowi, Begini Penjelasan Jubir Sudirman Said

Bakal capres Anies Baswedan tak serta merta ingin mengubah semua kebijakan pemerintahan Jokowi bila dirinya terpilih jadi presiden.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Instagram @ahmadsahroni88
Presiden Jokowi bersama Anies Baswedan yang saat itu Gubernur DKI Jakarta menyaksikan putaran final balapan mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, 4 Juni 2022. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres Anies Baswedan tak serta merta ingin mengubah semua kebijakan pemerintahan Jokowi bila dirinya terpilih jadi presiden.

Bakal capres usungan Partai Nasdem, PKB dan PKS itu bahkan siap melanjutkan kebijakan Jokowi yang menurutnya baik.

Kubu Anies memetakan kebijakan pemerintah menjadi empat kategori dalam menyusun rancangan program kerja menyongsong pertarungan Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said.

Dia menyampaikan, Koalisi Perubahan memandang bahwa suksesi kepemimpinan adalah soal change and continuity atau perubahan dan keberlanjutan.

"Tidak ada pikiran sama sekali untuk membubarkan apa yang sudah dicapai," kata Sudirman di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023), melansir Kompas.com.

"Tapi juga tidak pas kalau kita hanya mengatakan meneruskan (semua) apa yang ada," sambungnya.

Sudirman menjelaskan Anies Baswedan sejak awal menjadi kandidat bacapres memang dipersepsikan di luar pemerintahan.

Padahal, Anies sendiri, kata dia, selalu mengatakan tidak ada yang semuanya akan dilakukan perubahan, tetapi juga tak pula seluruhnya dilanjutkan.

"Pak Anies sekalipun yang sejak awal menjadi kandidat yang dipersepsikan di luar pemerintahan itu selalu mengatakan tidak ada yang totally perubahan, tetapi juga tidak ada yang totally kelanjutan," jelasnya.

Dalam menyusun rencana program kerja, Anies Baswedan disebut membuat matriks empat kategori.

Antara lain, kebijakan yang baik dan dapat dilanjutkan, kebijakan yang perlu dikoreksi, kebijakan yang perlu dibatalkan, dan kebijakan yang betul-betul tawaran baru.

"Bapak Joko Widodo akan selesai pada waktunya Oktober tahun depan. Karena itu siapa pun yang hadir harus menyajikan perbaikan, harus," ucap Sudirman.

Ia mengkritik pihak-pihak yang ingin maju sebagai suksesor, namun hanya menggaungkan narasi keberlanjutan total dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa pembaruan merupakan suatu kebutuhan yang 'bukan karena ingin melawan yang sekarang'.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved