Kisah Gia Guru Honorer di Bandung jadi Idola Siswa, Dikirimi Makanan hingga Dijemput Setiap Hari

Laporan Wartawan Tribunsumel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral kisah dari seorang guru honorer salah satu SD di Bandung, Jawa Barat yang dikirimi makanan hingga dijemput siswanya setiap hari.

Baca juga: Viral Video Diduga Polisi Maki Pengemudi Motor dengan Kata Kasar, Tuding Ingin Kabur Saat Diperiksa

Ternyata, perlakuan spesial yang didapat oleh guru honorer SD di Bandung bernama Giandra Keyla Madjid As (24) ini lantaran kebaikannya kepada pada siswanya.

Dilansir dari Tribun Jatim, guru perempuan bernama Giandra Keyla Madjid As (24) itu mendapat banyak makanan dari siswanya, baik yang masih dia ajar maupun sudah naik kelas.

Hal ini dibuktikan dengan adanya makanan yang selalu disisihkan oleh para siswanya.

Sebagai guru kelas 3 di SDN Cicalengka 07, Jawa Barat, ia mengaku makanan tersebut bukan hanya dari siswa yang diajarnya saja.

Ia bahkan mendapatkan makanan dari mantan muridnya yang sudah naik bangku kelas 4.

Bukan hanya makanan, Giandra juga kerap mendapat pesan manis dari muridnya agar ia tetap menyantap makanan yang diberikan meski itu berasal dari mereka yang sudah tak diajarnya lagi.

"Ya udah naik kelas juga masih ngirimnya makanan padahal udah udah nggak sekelas.

Perasaan campur aduk, guru mana yang nggak senang anak murid yang memperlakukan kita layaknya ratu.

Benar-benar Masya Allah. Sedih campur senang, mereka kan masih kecil, masih masa-masanya bermain, masih polos tapi sudah seperhatian itu," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (14/9/2023) lalu.

Baca juga: Viral Video Diduga Polisi Maki Pengemudi Motor dengan Kata Kasar, Tuding Ingin Kabur Saat Diperiksa

Baca juga: Kecewanya Para Siswa, Lisa Guru Honorer SMP di Lampung Utara Diberhentikan Kepsek, Bentang Poster

Gia mengaku hal ini tak lepas dari metode pembelajaran yang diberikannya.

Ia selalu menyisipkan permainan di setiap pembelajaran yang diberikan.

Sehingga para siswa menjadi lebih asyik dan menerima pembelajaran jauh lebih mudah.

"Mungkin karena metode pembelajaran dan pendekatan yang saya berikan.