Berita Pilpres 2024

SBY Dituding Menyebar Berita Bohong Soal Duet Anies-Cak Imin, Nyaris Dilaporkan ke Bareskrim

Susilo Bambang Yudhoyono dituding menyebar berita bohong soal duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, hingga nyaris dilaporkan ke Bareskrim Polri

|
Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Susilo Bambang Yudhoyono dituding menyebar berita bohong soal duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, hingga nyaris dilaporkan ke Bareskrim Polri 

Sebab, ia mengaku berada dalam pertemuan itu.

Saat itu, kata Sahroni, tidak ada pembahasan bahwa Koalisi Perubahan sepakat mendeklarasikan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.

"Tapi, Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi enggak ada," kata Sahroni.

Selain itu, pertemuan pada 25 Agustus 2023 itu juga banyak membahas soal pengalaman SBY saat maju dalam Pilpres 2004.

"Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004 itu adalah dia cerita, beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya," ujar Sahroni.

Sebelumnya diberitakan, SBY menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan sangat mengejutkan.

Hal ini terkait Ketum Partai Nasdem Surya Paloh yang dianggap telah menunjuk Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

SBY mengaku tidak pernah menyangka peristiwa ini akan terjadi.

Ia pun mengumpulkan petinggi Demokrat untuk melakukan rapat darurat.

"Pertemuan Majelis Tinggi Partai ini sangat penting. Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan ini akan terjadi," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat pada 1 September 2023.

SBY mengatakan, Demokrat harus menyikapi dan merespons perkembangan tersebut, yakni soal Anies menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.

Sebab, berdasarkan AD/ART partai, Majelis Tinggi Partai Demokrat berwenang menentukan Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam pilpres, sekaligus juga menentukan siapa capres dan cawapres yang hendak diusung.

Selanjutnya, SBY sempat mengungkapkan rasa kekecewaan.

Tetapi, juga bersyukur karena merasa Demokrat diselamatkan tidak mendukung calon pemimpin yang dinilai tidak konsisten.

SBY juga menyinggung terkait peristiwa tanggal 25 Agustus 2023.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved