Berita Pilpres 2024

Bukan Karena Gagal Jadi Cawapres, Demokrat Ungkap Alasan AHY Sakit Hati Pada Anies Baswedan

Syahrial Nasution mengungkap alasan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono sakit hati pada Anies Baswedan. Rupanya bukan karena gagal jadi cawapres.

Editor: Rahmat Aizullah
Instagram @aniesbaswedan
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyambut Anies Baswedan sepulang dari ibadah haji beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkap alasan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sakit hati pada Anies Baswedan.

Alhasil Partai Demokrat menarik diri dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), dan secara otomatis mecabut dukungan pada Anies baswedan di Pilpres 2024.

Ternyata, kata Syahrial Nasution, bukan karena gagal jadi cawapres yang membuat AHY kecewa berat dan sakit hati pada Anies Baswedan.

Baca juga: Jokowi Kena Getah Terbentuknya Duet Anies-Cak Imin, Dituding Jadi Dalang, Presiden Bereaksi

"Pasti sakit hati karena dibohongi. Jadi bukan karena gagal jadi cawapresnya. Karena dibohongi," katanya pada Kompas.com, dikutip TribunSumsel.com, Minggu (3/9/2023).

Syahrial menyebut AHY sakit hati lantaran merasa dibohongi oleh Anies Baswedan yang tiba-tiba memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.

Padahal, kata dia, Anies Baswedan telah tak kurang dari 7 kali meminta AHY untuk menjadi cawapresnya.

Baca juga: Pilih Gandeng Cak Imin Ketimbang AHY Hingga Dituding Berkhianat, Begini Tanggapan Anies Baswedan

Terakhir Anies meminta AHY menjadi cawapresnya adalah pada 25 Agustus 2023 lalu melalui surat tulisan tanan.

Surat permohonan Anies kepada AHY itu dibocorkan oleh Partai Demokrat usai duet Anies-Cak Imin terbongkar.

"Sudah kasih surat lamaran dan 7 kali dilamar Anies untuk bersedia jadi cawapresnya," ujar Syahrial.

Baca juga: Surya Paloh Bantah Nasdem Berkhianat, Prihatin Dengan Sikap Demokrat, Begini Penjelasannya

Pasca-kejadian itu, Syahrial mengakui kematangan AHY sebagai politisi muda, meskipun di-ghostingin oleh Anies dan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Dia mengungkapkan bertemu AHY di Cikeas, Jawa Barat, pada Jumat (1/9/2023) malam.

Syahrial lalu membeberkan kalimat yang disampaikan AHY kepadanya malam itu.

Baca juga: Surya Paloh Dinilai Cerdas Duetkan Anies-Cak Imin, Tarik PKB Disebut Memperlemah Kekuatan Prabowo

"Kata Mas AHY, kita cari kawan. Kalaupun dianggap lawan, mereka salah baca menempatkan posisi kita," tutur Syahrial.

Terpisah, Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan AHY kini tengah menyiapkan pidato politik soal pengkhianatan.

AHY disebut akan mengumpulkan seluruh Ketua DPD Partai Demokrat untuk menyampaikan pidato politiknya terkait langkah partainya kedepan.

Baca juga: Pengamat: Nasdem Berjibaku Tambah Kekuatan Agar Menang, Demokrat Hanya Sibuk Ingin AHY Jadi Cawapres

"Senin siang, tapi saya masih koordinasi dulu karena diharapkan seluruh ketua DPD se-Indonesia bisa hadir di Jakarta," kata Herman, dilansir dari Tribunnews.com.

Pada pertemuan itu, hal-hal yang akan dibahas yakni utamanya untuk menyampaikan perkembangan situasi terkini.

AHY juga akan menjelaskan ulang kronologis mulai dari Demokrat merapat ke Nasdem dan mendukung Anies, hingga berujung dikhianati.

Selain itu AHY juga akan menyampaikan langkah-langkah strategis yang diputuskan Demokrat agar tak berlarut dalam meratapi situasi.

"Tentu untuk mengupdate terhadap situasi terkini dan menjelaskan ulang kronologis, kemudian tentu pada akhirnya apa langkah strategis yang harus kita putuskan.

Kita juga punya target ini tidak boleh berlama-lama dalam membahas situasi ke belakang. Jadi memang harus ada timeline ke depan, tentu menjadi tonggak dan lompatan ke depan yang lebih pasti," ungkapnya.

Pidato Anies Saat Deklarasi

Mengutip dari kanal Youtube Kompas TV, Anies Baswedan dalam pidatonya saat deklarasi berpasangan dengan Cak Imin menyinggung soal koalisi mereka dibangun dengan niat mulia.

"Alhamdulillah, yang tadi sudah disampaikan oleh Bang Surya Paloh bahwa koalisi ini dibangun dengan sebuah niat baik, koalisi ini dibangun dengan cita-cita mulia," katanya.

Anies juga menyinggung bahwa koalisi mereka dibangun bukan sekadar untuk mendapatkan atau mencari kekuasaan.

Tetapi lebih dari itu ada sebuah tanggung jawab moral untuk bangsa in jadi lebih baik di masa yang akan datang.

"Bahwa ini dimulai dengan niat ikhlas, dimulai dengan tujuan mulia, dimulai dengan cara yang benar, dijalankan dengan cara yang baik, yang Insya Allah ini akan dibukakan takdirnya untuk keberhasilan," tutur Anies. (*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved