Paspampres Culik Pemuda Aceh
Minta Tolong ke Jokowi, Adik Imam Masykur Tuntut Keadilan, Benarkan Video Punggung Berdarah
Adik kandung Imam Masykur, Fachrul Razi akhirnya muncul angkat bicara terkait kasus penganiayaan sang kakak hingga tewas.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Adik kandung Imam Masykur, Fachrul Razi akhirnya muncul angkat bicara terkait kasus penganiayaan sang kakak hingga tewas.
Dilansir Serambinews.com, Fachrul Razi, adik kandung Imam Masykur, datang ke Kota Banda Aceh untuk bergabung dalam aksi yang digelar oleh Solidaritas Masyarakat Aceh Untuk Keadilan (SOMAD) di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (30/8/2023) petang.
Dalam aksi itu, ia menuntut keadilan yang setegak-tegaknya terhadap apa yang menimpa saudara laki-lakinya.
"Kami negara hadir untuk memberikan keadilan," kata dia.
Fachrul Razi juga membenarkan video penyiksaan yang viral di media sosial adalah abangnya Imam Masykur.
Video tersebut, dikirim pertama kali ke pihak keluarga dan dari sana mereka memviralkan video tersebut.

Penyiksaan yang tampak dalam video punggung berdarah itu, adalah korban yang sebenarnya.
Fachrul Razi yang datang ditemani oleh sejumlah anggota keluarganya meminta kepada Presiden Jokowi, Menko Polhukam, Kapolri, dan Panglima TNI agar kasus ini diusut hingga tuntas, dan proses hukum dilakukan secara terbuka.
Baca juga: Perjuangkan Keadilan, Hotman Paris Minta Jenderal TNI Temui Orangtua Imam Masykur Korban
Pasalnya saat kejadian penganiayaan tersebut ia sempat ditelepon oleh korban, untuk meminta uang kepada ibunya sebesar Rp 50 juta.
Uang tersebut digunakan sebagai tebusan untuk korban.
"Lalu dia (Imam Maskur) juga menelepon mamak minta uang itu. Dan baru kali ini ditelpon sama abang," jelasnya.

Pasalnya, korban sendiri merupakan tulang punggung keluarga dan membiayai dirinya untuk pergi ke sekolah.
Sementara hal serupa juga disampaikan oleh keluarga korban melalui Instagram miliknya @ucinspiky.
Baca juga: Kendala Penyidik Ungkap Motif Pembunuhan Imam Masykur Oleh 3 Oknum TNI, Bukti Kuat Ini Hilang
Mukhsin Buchari membenarkan video penganiayaan Imam Masykur itu memang benar.
"Sekarang ada yang mengatakan bahwa video yang tersebat adalah hoax. Perlu kami perjelas, bahwa tersangka meneror keluarga korban, tersangka mengirimkan kepada keluarga korban," ungkapnya.
Adapun video yang dikirim pelaku ke keluarga korban menggunakan ponsel Imam Masykur.
Dalam video itu pelaku memperlihatkan kondisi punggung korban yang merah memar.
"Jadi video yang dikirim posisi gelap dengan pukulan di belakang atau penganiayaan di belakang dengan memar merah. Itu adalah video yang dikirimkan tersangka kelapa keluarga korban," jelasnya.
"Yang mengirimkannya adalah tersangka. Dia memakai hp dari Masykur. Setelah itu dari hp Masykur lah dikirimkan langsung ke keluarga Masykur," tegasanya.
Baca juga: Pesan Terakhir Imam Masykur ke Kekasih Yuni Maulida Sebelum Diculik dan Dianiaya 3 Oknum TNI, Pilu
Adapun tujuan tersangka mengirimkan video itu lantaran meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban.
Beberapa menit kemudian video itu dihapus oleh pelaku.
Namun berhasil disimpan oleh keluarga korban.
"Tujuannya supaya cepat ditransfer uang 50 juta itu, jadi tidak sampai beberapa menit video itu langsung dihapus kembali. Jadi keluarga sempat menyimpan video tersebut," tegasnya.
"Tapi percapakan di Hp Masykur langsung dihapus, langsung ditarik," ujarnya.
Seperti diketahui, pria tewas diduga dianiaya oknum TNI ini berasal dari Aceh desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh bernama Imam Masykur (25).
Saat ini pihak kepolisian telah menetapkan tiga tersangka anggota TNI.
Adapun pelaku tiga oknum TNI itu berinisial Praka RM, Praka HS, dan Praka J, dan MS (kakak ipar Praka RM).
Identitas tiga terduga pelaku diketahui setelah penyidik melacak telepon seluler milik korban yang dijual Praka RM.
Selain prajurit TNI, ada tiga warga sipil yang terlibat dalam penculikan hingga pembunuhan Imam Maskyur.
Ketiganya yakni AM, H, dan ZS yang merupakan kakak ipar Praka RM. AM dan H merupakan penadah hasil kejahatan yang dilakukan tiga prajurit TNI tersangka pembunuh dan pemeras Imam.
Sedangkan ZS adalah pihak yang membawa mobil saat tiga prajurit TNI menculik Imam dari sebuah toko kosmetik yang berada di daerah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada 12 Agustus 2023.
Adapun motif penculikan pemerasan yang dilakukan ketiga pelaku dengan berpura-pura menjadi aparat kepolisian.
Imam ditangkap dan diculik karena dituding mengedarkan obat-obat terlarang ilegal ditempatnya bekerja.
Imam dimintai tebusan sebesar Rp50 juta, karena tak bisa memberian uang tersebut nyawa Imam menjadi taruhannya.
Baca berita lainnya di Google News
Paspampres Culik Pemuda Aceh
Imam Masykur
Adik Imam Masykur
Paspampres
Korban Penculikan Paspampres
Kasus Paspampres Culik dan Aniaya
Tribunsumsel.com
Praka Riswandi Oknum Paspampres Minta Dibebaskan Hukuman Mati, Alasan Punya Tanggung Jawab Keluarga |
![]() |
---|
Update Nasib 3 Oknum TNI Kasus Pembunuhan Imam Masykur, Dituntut Hukuman Mati dan Dipecat |
![]() |
---|
Pilunya Ibu Imam Masykur Anaknya Tewas Dibunuh 3 Oknum TNI Minta Keadilan: Mereka Pun Harus Mati |
![]() |
---|
Nasib 3 Anggota TNI Aniaya Imam Masykur Hingga Tewas, Terancam Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
5 Fakta Sidang Pembunuhan Imam Masykur, Oknum Paspampres Akui 14 Kali Culik & Peras Pedagang Obat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.