Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Amarah Siti Mauliah Pecah Tahu RS Sentosa Tawarkan Jaminan Kesehatan & Beasiswa: Saya Sempat Depresi

Siti Mauliah kembali jadi sorotan usai meluapkan amarahnya saat tau RS Sentosa hanya menawarkan beasiswa sebagai ganti rugi bayinya yang tertukar..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Amarah Siti Mauliah Tau RS Tawarkan Beasiswa Sebagai Ganti Rugi Bayi Tertukar, Tak Rela 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Siti Mauliah meluapkan amarahnya saat tahu RS Sentosa hanya menawarkan beasiswa dan pengobatan gratis sebagai ganti rugi bayinya yang tertukar.

Siti Mauliah tak rela dengan tawaran tersebut karena dinilai tidak sebanding dengan penderitaannya selama ini

Apalagi mengingat Siti Mauliah sudah berjuang mencari anaknya yang tertukar di RS Sentosa tanpa bantuan selama setahun hingga mengalami depresei.

"Kalau masalah itu saya tidak (rela)," kata Siti Mauliah, Kamis (31/8/2023).

Bahkan selama setahun ini Siti mengaku stress akibat peristiwa itu.

"Soalnya saya juga sempat depresi, sempet stress, sempet depresi lama," kata dia.

Siti juga mengungkap soal kondisi hingga nasib dirinya yang selalu menangis tiap kali menggendong bayi yang ia rawat.

"Karena kita terlalu memikirkan si buah hati kita ada di mana soalnya," ucap Siti.

"Selama satu tahun seperti itu. Tidak pernah lepas satu menit pun, saya memikirkan bayi saya sendiri," tuturnya.

Sebab sejak awal kata Siti, dirinya merasa tidak ada kontak batin sama sekali dengan bayi tersebut.

"Walaupun tidak ada kontak tapi saya menyayangi bayi itu," ujarnya.

Baca juga: Geramnya Hotman Paris Tahu Ganti Rugi RS Sentosa ke Ibu Bayi Tertukar di Bogor : Terlalu Ringan

Baca juga: Alasan Ibu Bayi Tertukar Tolak Damai usai Diimingi RS Sentosa, Segera Lapor Polisi : Tak Sebanding

Alasan Ibu Bayi Tertukar di Bogor Bakal Laporkan RS Sentosa, Tolak Penawaran Damai
Alasan Ibu Bayi Tertukar di Bogor Bakal Laporkan RS Sentosa, Tolak Penawaran Damai (TribunnewsBogor.com)

Namun selama setahun ini, Siti selalu merasa sedang mengurusi anak orang lain.

"Seolah-olah kayak momong gitu," pungkasnya.

Setahun tak bertemu dengan anaknya, Siti pun merasakan kerinduan yang sangat mendalam.

"Kalau saya lagi kangen sama anak kandung saya, saya melampiaskan ke anak yang di sini dengan memeluk dan mencium," tandasnya.

Tak hanya itu saja, Rusdy Ridho pengacara Siti mengungkap alasan kliennya menolak tawaran itu lantaran menurutnya kesehatan dan pendidikan sudah menjadi hak dasar setiap orang.

"Kami tolak itu," ucap Rusdy Ridho Kuasa Hukum Siti Mauliah dilansir dari Youtube Metro TV.

"Biaya pendidikan kalau sampai SMA, di Pemerintah Kabupaten Bogor memang gratis," tambahnya.

Ibu Bayi Tertukar di Bogor Laporkan RS Sentosa

Siti Mauliah dan Dian melaporkan RS Sentosa setelah mediasi yang digelar tak berakhir damai.

Hal tersebut membuat mediasi yang memakan waktu 1 jam 30 menit ini sementara masih berujung buntu atau belum sampai pada kesepakatan.

"Hasil mediasinya terakhir tadi masih belum menemui kesepakatan," kata Binsar Aritonang, kuasa hukum Ibu D saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor.

Melalui kuasa hukumnya, disebutkan bahwa awalnya kedua ibu bayi tertukar di Bogor itu sangat beritikad baik jika terjadi perdamaian antara pihaknya dan pihak rumah sakit.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut karena Siti Mauliah dan Ibu Dian merasa jika tawaran yang diberikan oleh pihak RS Sentosa tak dapat menggantikan kerugian yang mereka alami selama setahun terakhir.

"Penawaran-penawaran tersebut saya rasa belum bisa menggantikan kerugian yang korban alami," kata Binsar Aritonang.

Mereka tak menerima tawaran pihak RS ini diketahui antara lain berupa beasiawa sampai SMA, akses kesehatan hingga kompensasi.

Menanggapi tawaran tersebut, Binsar mengurai alasan keluarga korban menolak janji manis RS Sentosa.

"Karena kan terkait beasiswa dan kesehatan sudah ditangani negara, dalam artian kesehatan ada BPJS dan di Bogor pun menjamin untuk pendidikan. Jadi bukannya kami menolak terkait itu, tapi saya rasa ada hal-hal lain yang perlu diselesaikan dimana kami sebagai korban," kata Binsar Aritonang.

Baca juga: Viral Kisah WNI Iseng Melahirkan di Jepang Malah Dapat Subsidi Rp50 Juta, Sempat Dilarang Berangkat

Baca juga: Cerita Yuni Mauliza Calon Tunangan Imam Masykur Pertama Kali Tahu Imam Diculik di Tokonya

Maka dari itu, upaya hukum tetap akan dilakukan sesegera mungkin.

"Kami akan menempuh sesegera mungkin, akan menempuh upaya-upaya hukum terkait kejadian yang terjadi yang mana kami Ibu Siti Mauliah dan Ibu D sebagai korban," kata Binsar Aritonang.

Sementara kini pihak korban akan segera membuat laporan polisi terkait rumah sakit tempat bersalin bayi tertukar tersebut.

"Pasti (laporan polisi), kami juga gak berlarut-larut gitu. Untuk terjadinya perdamaian atau mediasi kan tidak perlu menunggu itu juga terlalu lama gitu kan, karena kami di sini juga harus bertanggung jawab terhadap klien kami juga, upaya apa yang akan kami lakukan. Dimana klien kami juga sepakat kita akan melakukan upaya hukum," ungkap Binsar Aritonang.

Bahkan Siti Mauliah dengan tegas menolak tawaran pihak RS Sentosa.

Disampaikan kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho bahwa pihak ibu bayi tertukar menolak tawaran bea siswa tersebut dan akan tetap menempuh jakur hukum.

Menurutnya, sampai SMA memang gratis jika di negeri, sementara terkait kesehatan sudah memiliki BPJS.

"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ucap kuasa hukum Siti. Dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).

Hasil tes DNA terkait bayi yang diduga tertukar di Bogor diumumkan oleh Polres Bogor pada Jumat (25/8/2023) malam. Momen haru terlihat saat keduanya berpelukan
Hasil tes DNA terkait bayi yang diduga tertukar di Bogor diumumkan oleh Polres Bogor pada Jumat (25/8/2023) malam. Momen haru terlihat saat keduanya berpelukan (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Rusdy mengatakan tawaran yang diberikan pihak RS Sentosa ini dinilai tidak sebanding dengan kerugian yang dialami kedua pihak keluarga bayi.

Pasalnya, di dalam persoalan ini terdapat kerugian materil maupun inmateril yang dialami oleh kedua pihak korban yang harus dipertimbangkan.
 
Bahkan menurutnya, tawaran itu dilakukan oleh pihak RS Sentosa hanya sekdar pemanis saja.

"Ngapain lah, itu pemanis aja, kita engga kesana arah kompensasinya. Engga seimbang, semua udah di cover sama negara," tegasnya.

Kendati demikian, kedua korban bayi tertukar ini telah sepakat tetap menempuh jalur hukum.

"Kita udah sepakat sama keluarga bu D, satu perahu lah untuk menggugat rumah sakit dan melaporkan ke polisi," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved