Berita Pilpres 2024

Ridwan Kamil Buka Suara Soal Peluangnya Jadi Cawapres

Ridwan Kamil merespons soal peluangnya maju sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024. Kang Emil menyebut dirinya akan mengikuti mekanisme Partai Golkar

Editor: Rahmat Aizullah
Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merespons soal peluangnya maju sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut dirinya akan mengikuti mekanisme yang ada di Partai Golkar.

"Ya nanti kita lihat mekanismenya saja," kata Kang Emil saat ditemui wartawan di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Kang Emil menyebut keputusan mengenai apakah dirinya menjadi cawapres akan ditentukan menjelang pendaftaran di KPU RI.

"Nanti keputusannya di last minute," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar ini.

Belakangan, nama Kang Emil memang digadang-gadang menjadi bakal cawapres.

Saat ini, Golkar partai tempatnya bernaung telah bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Koalisi ini mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Di dalam koalisi gemuk itu ada Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan PKB.

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar memang membuka peluang kemungkinan Kang Emil yang didorong jadi cawapres.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menyinggung soal amanat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Bahwa dalam amanat Munas itu, kata dia, bukan memberikan kewenangan Airlangga sebagai capres atau cawapres.

Melainkan memberi mandat kepada yang bersangkutan dalam menentukan siapa sosok capres atau cawapres yang diusung Partai Golkar.

"Amanat Munas bukan itu (mendorong Airlangga maju Pilpres), amanat Munas itu memberikan kewenangan Airlangga untuk menentukan capres atau cawapresnya," kata Mekeng, Jumat (28/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Dia mengungkapkan, Airlangga didorong maju di Pilpres 2024 karena keinginan para kader.

"Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia (Airlangga) ya wajar lah tetapi kan kita harus melihat kondisi lapangan," katanya.

Kata Mekeng, Golkar kini melihat adanya kemungkinan-kemungkinan yang ada terkait mana yang berpotensi membawa kemenangan.

Karena itu Mekeng menegaskan Golkar kini terbuka untuk menyodorkan nama lain di luar Airlangga Hartarto.

"Kita akan cari kesepakatan yang penting kalau disodorkan kita bisa menang, kita nyodorin kalau nggak menang juga percuma.

Kita harus hitung-hitungan kalau sodori ini gimana, ini gimana, ini gimana," ujar pria yang juga merupakan perwakilan tim teknis dari Golkar itu.

Belakangan, kata Mekeng sosok yang mencolok dan potensial maju di Pilpres adalah Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Ridwan Kamil (RK).

Diakui Mekeng, potensi Ridwan Kamil dicalonkan itu didasari karena memiliki hasil elektabilitas yang baik di berbagai hasil survei cawapres.

Bahkan, untuk posisi capres sekalipun, Gubernur Jawa Barat itu sesekali masuk dalam empat besar.

"Kita kan masih punya kader yang lain. RK itu di survei capres nomor 4 loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor 1, kadang-kadang nomor 2.

Itu kan kader Golkar, dia salah satu Waketum. Salah satu potensial yang bisa kita ajukan," kata Mekeng. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved