Berita Pilpres 2024

Kunci Cawapres Prabowo di Tangan Cak Imin, PKB Beri Peringatan Untuk Koalisi Indonesia Maju

PKB menegaskan bahwa kunci cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 ada di tangan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberi peringatan kepada parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo Subianto.

PKB menegaskan bahwa kunci cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 ada di tangan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Melansir artikel Kompas.com, Rabu (30/8/2023), Ketua DPP PKB Daniel Johan menyatakan partainya masih berpegang teguh pada nota perjanjian pembentukan KKIR.

Sebab, PKB dan Gerindra sudah lebih dulu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang kemudian diganti jadi Koalisi Indonesia Maju.

Menurut Daniel Johan, dalam nota perjanjian pembentukan KKIR, soal penentuan cawapres tetap berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.

Meskipun, PKB membuka ruang diskusi dengan PAN, Golkar, dan PBB yang baru saja bergabung untuk menyampaikan aspirasinya soal figur bakal RI-2.

“Kita terbuka dengan musyawarah mufakat, tapi pada akhirnya yang memutuskan, yang memegang kartu truf, yang megang kunci keputusan Pak Prabowo dan Cak Imin," kata Daniel.

Ia pun meminta Gerindra tetap mengikuti nota kesepakatan yang sudah dibuat dengan PKB.

Sebab, KKIR terbentuk lebih dulu, sejak Juni 2022.

“Ya itu kan nyawanya koalisi, persoalan nanti ternyata ada perubahan signifikan atau apa, ya itu Cak Imin akan melaporkan ke DPP,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama koalisi barunya menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Itu disampaikannya saat pidato di perayaan HUT ke 25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.

Nama baru dipilih untuk menaungi lima partai politik (parpol) pengusung Prabowo sebagai bakal capres.

Kelimanya adalah Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB.

Tetapi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku baru tahu jika ada nama baru dalam koalisi.

Pasalnya, ia terlambat datang ke acara HUT PAN tersebut.

Muhaimin mengatakan harus berkonsultasi lebih dulu ke PKB untuk menentukan langkah politiknya ke depan.

Sebab, PKB dan Gerindra sudah lebih dulu membentuk KKIR.

Salah satu poin dalam nota kesepakatan pembentukan KKIR adalah bacapres dan bacawapres ditentukan oleh Prabowo dan Muhaimin.

“Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR bubar dong. Nah saya enggak tahu,” ucap Muhaimin.

Nama Baru Koalisi Diusulkan Tiba-tiba

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengakui nama Koalisi Indonesia Maju diusulkan Prabowo secara tiba-tiba.

Dijelaskannya, sebelum acara PAN berlangsung, empat ketua umum parpol pengusung Prabowo sempat berbincang lebih dulu di ruang VVIP.

Kata Muzani, Prabowo menyampaikan usulan kepada Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.

“Kemudian, ketiga ketua umum ini tampak sangat semangat untuk menyetujui itu,” sebut dia.

Setelah Muhaimin datang, Prabowo baru menyampaikan hasil kesepakatan bersama para ketua umum yang lain.

Sementara itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan bahwa tak ada rencana sebelumnya untuk menentukan nama baru koalisi poros mereka.

Semuanya terjadi secara mendadak.

“Memang kita semua baru tahu, memang kita di situ ngomong-ngomongnya. Enggak direncanakan,” tuturnya.

Zulkifli Hasan menambahkan, pemberian nama Koalisi Indonesia Maju tersebut untuk melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Indonesia Maju diketahui memang merupakan nama koalisi yang mendukung pasangan calon Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

Lalu setelah Jokowi-Ma'ruf menang Pilpres 2019, Indonesia Maju kemudian menjadi nama kabinet pemerintahan mereka.

"Ya memang ini kelanjutan daripada apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," katanya.

Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa partai-partai politik pendukung Prabowo juga merupakan pendukung Jokowi dan kini punya kursi di kabinet.

Zulkifli Hasan sendiri selaku Ketum PAN kini menjabat Menteri Perdagangan.

Kemudian, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Begitu juga Prabowo Subianto yang merupakan Ketum Partai Gerindra menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar walau tak menjabat menteri, namun partai itu menempatkan sejumlah kadernya di kabinet Jokowi.

"Jadi ini melanjutkan apa yang sudah dibangun dilaksanakan Pak Jokowi," kata Zulkifli Hasan. (*)

Baca berita menarik lainnya klik TribunSumsel.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved