Berita Pilpres 2024
Kubu Prabowo Ubah Nama Koalisi, Pengamat Endus Ada Strategi di Baliknya
Kubu pendukung Prabowo Subianto mengubah nama koalisi mereka jelang Pilpres 2024. Pengamat mengungkap strategi Prabowo di balik itu
TRIBUNSUMSEL.COM - Kubu pendukung Prabowo Subianto mengubah nama koalisi pengusangan pencapresan mereka jelang Pilpres 2024.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra dinilai memiliki strategi di balik langkah mengubah nama koalisi tersebut.
Sebelumnya Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Lalu kemudian setelah PBB, Golkar dan PAN merapat bergabung, tiba-tiba nama poros mereka diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Pengamat politik Bawono Kumoro menilai, langkah perubahan nama koalisi itu merupakan bagian penting jelang Pilpres 2024.
Dia menilai Prabowo ingin mendapatkan label dari publik sebagai sosok yang paling tepat melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Prabowo Subianto bersama dengan partai-partai politik pendukung mau mengidentikkan diri sebagai keberlanjutan kepemimpinan Jokowi," katanya, dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (30/8/2023).
Bawono menyebut, kubu Prabowo mengganti nama koalisi pendukungnya merupakan keputusan yang tepat.
Menteri Pertahanan RI ini dinilai jeli dalam melihat dinamika politik sekarang ini.
"Prabowo sadar betul apabila tren positif elektabilitas diperoleh sepanjang tahun ini.
Satu antara lain berasal dari peningkatan dukungan pemilih Jokowi di Pemilu 2019 terhadap Prabowo," lanjut Bawono.
Bawono kemudian mengutip sejumlah survei terbaru terkait elektabilitas Prabowo.
Salah satu temuan menarik, menurut dia, dari survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan suara pemilih Jokowi yang akan mendukung Prabowo kian besar.
Angka tersebut mengalami tren naik sejak Januari 2023 lalu.
Pada Januari suara dari pemilih Jokowi mendukung Prabowo sebesar 27,7 persen.
Lalu meningkat lagi menjadi 33,9 persen pada bulan Mei 2023.
Pada bulan Agustus 2023 ini suara dari pemilih Jokowi mengalir kepada Prabowo sebesar 36,4 persen.
Bawono juga mengutip temuan survei nasional Indikator Politik Indonesia selama beberapa bulan terakhir.
Survei periode April 2023 elektabilitas Prabowo masih 24,6 persen basis pemilih dari Jokowi-Ma'ruf Amin mendukung Prabowo Subianto.
Kemudian di survei periode bulan Juni 2023 telah mencapai 28,5 persen.
Bawono menilai, sosok Prabowo saat ini tengah memperoleh atensi luas dari publik dan juga elite politik dalam beberapa bulan terakhir.
Dirinya dianggap sebagai bakal capres memiliki peluang untuk terpilih di Pilpres 2024 mendatang.
"Pandangan positif terhadap Prabowo sebagai figur paling cocok dalam melanjutkan program-program dari kebijakan Presiden Joko Widodo," ucap Bawono.
Ditambah juga endorse politik yang dilakukan Jokowi untuk Prabowo dalam berbagai kesempatan mempromosikan menterinya itu.
"Karena itu tidak mengherankan apabila secara perlahan-lahan Prabowo mulai berhasil menuai dukungan dari sebagian pemilih Jokowi di Pemilu terdahulu," tutup Bawono.
Penjelasan Prabowo
Prabowo Subianto saat kata sambutan di acara HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023) malam, menyampaikan bahwa koalisi poros mereka telah berubah nama.
Dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.
"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo, dilansir dari Tribunnews.com.
Prabowo menjelaskan nama tersebut ditetapkan atas hasil rembukan dengan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) pendukungnya.
Mereka yakni Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
"Bersama tim kita tadi kita berembuk, para ketua umum tadi berembuk walaupun sebentar, iya Pak Zul, Pak Airlangga, Gus (Imin) sama profesor (Yusril)," kata Prabowo.
Keputusan itu juga, lanjut Prabowo, didasari atas kecintaan koalisi tersebut terhadap Presiden Jokowi.
Indonesia Maju diketahui memang merupakan nama koalisi yang mendukung pasangan calon Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
Penamaan koalisi itu merupakan lanjutan dari Koalisi Indonesia Hebat yang pernah digunakan oleh Jokowi pada kampanye Pilpres sebelumnya tahun 2014.
Lalu setelah Jokowi-Ma'ruf menang Pilpres 2019, Indonesia Maju kemudian menjadi nama kabinet pemerintahan mereka.
"Pemikiran-pemikiran beliau (Jokowi) benar dan berhasil sampai sekarang dan untuk itu lah saya sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersama tim kita," kata Prabowo.
Ditambahkan Ketum PAN Zulkifli Hasan, pemberian nama Koalisi Indonesia Maju sebagai pengusung Prabowo tersebut untuk melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Ya memang ini kelanjutan daripada apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," katanya.
Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa partai-partai politik pendukung Prabowo juga merupakan pendukung Jokowi dan kini punya kursi di kabinet.
Zulkifli Hasan sendiri selaku Ketum PAN kini menjabat Menteri Perdagangan.
Kemudian, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Begitu juga Prabowo Subianto yang merupakan Ketum Partai Gerindra menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar walau tak menjabat menteri, namun partai itu menempatkan sejumlah kadernya di kabinet Jokowi.
"Jadi ini melanjutkan apa yang sudah dibangun dilaksanakan Pak Jokowi," kata Zulkifli Hasan.
Dia pun mengakui bahwa Koalisi Indonesia Maju menandakan akhir dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KKIR adalah koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo, belakangan Golkar dan PAN masuk ke koalisi itu.
Sementara Golkar dan PAN sebelumnya membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP yang kemudian gabung ke PDIP mengusung Ganjar Pranowo.
"Ya sudah, namanya (Koalisi) Indonesia Maju, kan jadi satu sudah, jadi satu semuanya kan," kata Zulkifli Hasan.
Cak Imin Baru Tahu
Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ternyata baru tahu nama koalisi mereka telah berubah.
Perubahan nama koalisi tersebut ternyata baru diketahui Cak Imin setelah disampaikan oleh Prabowo di atas panggung saat kata sambutan di acara HUT ke-25 PAN.
Padahal Prabowo mengatakan perubahan nama koalisi itu atas hasil rembukan dengan seluruh ketua umum (ketum) partai politik (parpol) pendukungnya.
"Saya juga baru tahu (nama Koalisi Indonesia Maju). Ya saya baru dikasih tau tadi sama pak Prabowo bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju," ujar Cak Imin usai menghadiri acara PAN, dilansir dari Tribunnews.com.
Dia menegaskan kalau dirinya belum pernah diajak rembukan terkait dengan penetapan nama Koalisi Indonesia Maju tersebut.
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku baru mengetahui nama koalisi yang diusung bersama Gerindra itu berubah setelah diberikan informasi oleh Prabowo Subianto.
Sebagai tindak lanjut, Cak Imin menyatakan, dirinya akan melaporkan perubahan nama koalisi tersebut ke internal partainya, PKB.
Meski begitu, Cak Imin enggan menilai kalau dirinya tidak dilibatkan atau dikesampingkan dalam koalisi ini.
"Oh gak, gak terlalu penting itu. Yang penting saya harus mempertanggung jawabkan ke partai saya (PKB)," kata Cak Imin. (*)
Pengamat Politik Bawono Kumoro
Prabowo Subianto
Nama Koalisi Baru Prabowo
Koalisi Indonesia Maju
Pilpres 2024
Tribunsumsel.com
Askolani Jasi Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Menang di Banyuasin |
![]() |
---|
Partai NasDem Gelar Kampanye Akbar di BKB Palembang Besok, Dihadiri Surya Paloh dan Wali Band |
![]() |
---|
Jadwal Kampanye Capres - Cawapres Nomor Urut 3 di Sumsel, Ganjar di Palembang, Mahfud ke Banyuasin |
![]() |
---|
Menelaah Arah Demokrat Tak Merapat ke Ganjar Justru Gabung Koalisi Prabowo, Begini Analisa Pengamat |
![]() |
---|
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, SBY Siap Pasang Badan, Tawarkan AHY Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.