PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko
Tak Masalah Dipecat dari PDIP, Budiman Sudjatmiko Sempat Bilang Bakal Sangat Sedih
PDIP memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader. Budiman Sudjatmiko dipecat buntut dari langkahnya mendukung Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo
Budiman Sudjatmiko mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa tak mendukung Ganjar Pranowo, dan memilih Prabowo Subianto.
Di mata Budiman, sosok Ganjar Pranowo tak lebih unggul dari Prabowo Subiatno.
Walaupun demikian, Budiman tetap memandang positif Ganjar Pranowo.
Budiman menegaskan bahwa Indonesia saat ini butuh kepemimpinan yang strategik.
"Pak Ganjar baik, bukan buruk ya. Tapi, Indonesia butuh kepemimpinan yang strategik untuk hari ini," kata Budiman.
Menurutnya, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang, dan masalah-masalah lainnya.
Budiman juga mengatakan, RI mestinya dipimpin oleh sosok yang punya visi misi jangka panjang.
Alasan Dukung Prabowo
Budiman Sudjatmiko mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa akhirnya mendukung Prabowo Subianto, bukan bakal capres dari partainya Ganjar Pranowo.
Salah satu alasan Budiman adalah soal semangat pria yang kini menjabat Menteri Pertahanan tersebut.
Menurut Budiman, semangat yang dimiliki Prabowo sama dengan dirinya serta para aktivis yang berjuang untuk kedaulatan rakyat Indonesia.
Budiman bahkan mengaku terinspirasi dengan pikiran-pikiran Prabowo yang ditulis dalam bukunya bertajuk ‘Paradoks Indonesia’.
"25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan temen-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda," kata Budiman.
"Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo," tambah Budiman.
"Kok semangatnya sama seperti yang dulu saya dengan teman-teman aktivis perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," sambugnnya.
Budiman mengaku telah memahami isi pemikiran Prabowo lantaran sama dengan dirinya.
"Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Dan karena itu pula saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto."
"Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri dulu waktu berjuang," ungkap Budiman. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.