Murid Ditampar Guru di Palembang

Nasib Guru PPL Tampar Siswa SMP di Palembang, Universitas PGRI Palembang Sampai Minta Maaf

Nasib Guru PPL Tampar Siswa SMP di Palembang, Universitas PGRI Palembang Sampai Minta Maaf

SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
Universitas PGRI Palembang angkat bicara terkait tindakan salah satu mahasiswanya yang dilaporkan ke polisi karena menampar seorang siswa SMP saat melakukan PPL 


Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Perwakilan Universitas PGRI Palembang menyampaikan permintaan maaf atas tindakan salah satu mahasiswanya berinisial AB yang menampar seorang siswa SMP Negeri 48 Palembang saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Diketahui, permasalahan guru tampar siswa ini sudah sampai ke polisi karena orang tua siswa tak terima anaknya ditampar. 

Meski sudah menemui orang tua siswa dan menyampaikan permintaan maaf, namun nyatanya permasalahan ini masih dalam penanganan kepolisian. 

Menanggapi tindakan salah satu mahasiswanya menampar siswa saat melakukan PPL, Kabag Humas Universitas PGRI Palembang Dr. Mulyadi, M.A belum bersedia banyak komentar terkait hal tersebut.

"Karena kami belum mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya karena kejadian yang dimaksud terjadi di lokasi mahasiswa PPL," kata Mulyadi saat dikonfirmasi, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Gerindra Punya 3 Kader Bakal Calon Gubernur Sumsel 2024, Ungkap Peluang di Pilgub Sumsel 2024

Orang tua melapor ke Polrestabes Palembang setelah mendapat aduan anaknya ditampar guru di Sekolah, Selasa (22/8/2023)
Orang tua melapor ke Polrestabes Palembang setelah mendapat aduan anaknya ditampar guru di Sekolah, Selasa (22/8/2023) (SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA)

Lanjut dikatakan, pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian itu dan menyampaikan permohonan maaf serta berharap segala sesuatunya dapat dibicarakan dan diselesaikan dengan baik. 

"Untuk lebih lanjutnya seperti apa kita akan koordinasikan terlebih dahulu dengan pimpinan ataupun Kepseknya. Tentunya dengan mendengar kronologi kejadiannya terlebih dahulu," ungkapnya

Menurutnya, kalau sudah mengetahui secara pasti kronologi nya seperti apa setelah itu baru mengambil langkah selanjutnya. 

Temui Orang Tua Siswa

Oknum guru tampar siswa di Palembang sudah datang menemui orangtua korban didampingi pihak sekolah SMPN 48 Palembang.

Oknum guru yang menampar siswa di SMPN 48 Palembang tersebut ternyata masih status guru PPL.

Meski sudah datang menemui orangtua siswa F dan berniat sepakat damai tetapi kasusnya hingga kini masih berjalan di polisi Polrestabes Palembang.

Hal ini diungkap Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah kepada Sripoku.com.

"Hingga kini anggota kita dari Unit PPA Polrestabes, Palembang, masih mengambil keterangan saksi saksi di lokasi di SMPN 48 terkait insiden tersebut yang dilaporkan orang tua F," katanya, Rabu, (23/8/2023).

Sedangkan, orangtua F yakni Ferli membenarkan kepala sekolah dan terlapor AB sudah mendatangi rumahnya tadi pagi.

"Bener mereka, kepala sekolah dan terlapor sudah mendatangi rumahnya untuk melakukan perdamaian," ungkap singkat.

Di tempat yang sama, AB meminta maaf kepada korban dan keluarga korban atas insiden tersebut.

"Saya minta maaf atas perbuatan kemarin yang sama perbuatan. Saya khilaf kemarin melakukan hal tersebut," katanya singkat.

Kepala Sekolah Minta Maaf

Setelah sempat dilaporkan ke Polrestabes, Palembang, oleh orang tua murid, lantaran anaknya F (14), siswa SMPN 48 Palembang, mengalami penganiayaan ditampar oleh salah satu oknum guru, hingga kini kasusnya berujung damai.

Hal ini diungkap Kepala SMPN 48 Palembang, Liesda saat dikonfirmasi, Rabu (23/8/2023).

Ditemui di ruang kerjanya, ia mengatakan dirinya tidak tahu persis kejadian penamparan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap muridnya di SMPN.

"Saat itu saya sedang ada kegiatan di luar, lalu ditelepon wali murid yang mengabarkan anaknya yakni F sudah ditampar oknum guru," ungkapnya.

Lanjutnya, mengetahui hal tersebut dirinya pun langsung bergegas pulang ke sekolah, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan setelah mengetahui permasalahan itu, dirinya meminta maaf dengan wali murid.

"Cepat pulang, Pak saya ke sekolah. Untuk menanyakan apa yang terjadi, setelah tahu barulah ia meminta maaf dengan wali murid, ayahnya yakni Ferli," katanya.

Lebih jauh Liesda mengatakan, terlapor yang melakukan penamparan terhadap F merupakan guru PPL di SMPN 48. " mahasiswa PGRI masih PPl, latihan mengajar disini. Jadi belum bertemu cara mengajar dan akhirnya ada kehilafan terjadilah hal tersebut," ungkapnya

Atas kejadian ini, dirinya pun mengumpulkan mahasiswa yang PPL di SMPN 48 dan diberikan arahan yang benar.

"Namun hal ini tentu wajar guru mendidik anak anak agar tidak nakal, apalagi bermain di kelas saat jam pelajaran," ungkapnya

Hingga kini ditambahkan Liesda, dirinya dan terlapor sudah mendatangi rumah korban, dan sudah berdamai.

"Keluarga menerima baik niat kami untuk berdamai dan sudah damai," ungkap.

Terhadap mahasiswa PPL tersebut dilakukan pembinaan karena, waktu PPL nya hingga 2 bulan ke depan.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved