Berita Pilpres 2024
Tak Lagi Prabowo Pimpin Survei, Ini Sosok Capres Dengan Elektabilitas Tertinggi Versi IPI Terbaru
Dari hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan peta elektabilitas bakal capres 2024 masih dinamis.
TRIBUNSUMSEL.COM - Indikator Politik Indonesia (IPI) kembali mengeluarkan hasil temuan terbarunya dari survei elektabilitas bakal capres 2024.
Ada tiga bakal capres yang dilakukan survei elektabilitasnya oleh IPI yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Ketiga nama ini memang paling potensial maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca juga: Survei Anies Baswedan Rendah Terus, Jusuf Kalla Ingat Kemenangan Donald Trump Jadi Presiden Amerika
Meskipun belum secara resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), ketiga tokoh ini sudah memiliki kendaraan politik.
Ganjar Pranowo diusung PDI Perjuangan dan PPP, serta didukung Partai Perindo dan Hanura.
Prabowo Subianto diusung Partai Gerindra, PKB, Golkar dan PAN, serta PBB.
Baca juga: Sering Kalah dari Prabowo dan Ganjar di Berbagai Hasil Survei, Anies Baswedan Bersyukur, Alasannya
Sedangkan Anies Baswedan diusung Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.
Dari hasil survei terbaru yang dilakukan IPI menunjukkan peta elektabilitas bakal capres 2024 masih dinamis.
Prabowo Subianto yang biasanya memuncaki top survei, kali ini tak lagi berada di posisi teratas.
Baca juga: Siapa Sosok Cawapres Paling Ideal Untuk Ganjar, Prabowo dan Anies? LSN Ungkap Hasil Survei Terbaru
Kandidat yang menempati peringkat pertama adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 35,2 persen.
Dia unggul tipis dibandingkan Prabowo di angka 33,2 persen.
Sementara Anies Baswedan masih berada posisi ketiga dengan angka 23,9 persen.
"Kita belum bicara konklusif menemukan siapa yang unggul antara Prabowo dan Ganjar, berdasarkan simulasi tiga nama," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam artikel Kompas.com, dikutip Sabtu (19/8/2023).
Menurut Burhanuddin, khusus pendukung Anies tidak perlu khawatir atas hasil tersebut karena masih punya peluang berada di dua besar.
Pasalnya, kata dia, masih ada 7,7 persen suara undecidedd voters.
"Selisih kurang lebih sekitar 9 persen dengan peringkat kedua sementara undecided masih 7,7 persen belum termasuk swing voters, itu Anies masih bisa, kompetitif minimal, untuk memperebutkan peringkat kedua," kata Burhanuddin.
Ia mengatakan, hasil survei ini juga menunjukkan tren elektabilitas para bakal capres masih naik turun 6 bulan menjelang hari pencoblosan.
Burhanuddin mencontohkan, elektabilitas Prabowo sempat menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2020 hingga 2021, tetapi kemudian disalip oleh Ganjar pada April 2022.
Elektabilitas Prabowo pun terus turun pada 2022 hingga sempat disalip oleh Anies pada November 2022 yang tingkat keterpilihannya pun sempat mengancam Ganjar yang duduk di peringkat pertama.
"Tetapi sepanjang 2023 trennya (elektabilitas Anies) turun sampai kemudian di survei bulan Juli tren penurunan itu mulai recover," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo yang turun pada 2021 pelan-pelan merangkak naik hingga menyalip Anies pada Februari 2023 dan menyalip Ganjar seusai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tetapi (Prabowo) belakangan kembali disalip meskipun lagi-lagi selisihnya tidak signifikan dengan Ganjar, jadi ini betul-betul seperti pacuan kuda, saling balap antarcapres," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan pada 15-21 Juli 2023 dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 orang responden.
Respondennya adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Para responden itu dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Anies Kalah Terus di Survei
Elektabilitas bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, rendah terus kalau dilihat dari hasil survei sejumlah lembaga.
Menanggapi perihal masih rendahnya elektabilitas Anies Baswedan, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memberikan pandangannya.
Menurut dia, elektabilitas yang rendah dari temuan sejumlah lembaga survei bukan tak mungkin akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024.
JK mencontohkan kemenangan yang diraih Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meski memiliki elektabilitas yang rendah.
"Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti," kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkapkan kalkulasi elektabilitas memang kerap terjadi jelang pemilihan umum (Pemilu).
Namun, kata JK, ada tren yang tidak terlalu berpengaruh lantaran hanya ditentukan oleh responden yang terbatas.
"Pilihan dari pada 1.200 orang (responden) pada pemilih 205 juta (pemilih) itu tidak menggambarkan itu.
Ada caranya tapi saya kira pasti tidak terlalu akurat, itu trennya saja seperti itu," ujar JK.
Lebih lanjut, JK menyinggung Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, di mana Anies Baswedan meraih kemenangan meski memiliki elektabilitas rendah.
"Waktu di DKI juga Anies terendah kan posisi tiga tapi kemudian dia terpilih. Itu lebih kecil kurang lebih tujuh juta pemilih diwakili 1.200," ujar JK.
Adapun, elektabilitas Anies Baswedan terus berada di posisi ketiga dalam sejumlah hasil survei.
Sedangkan, bakal capres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo saling kejar di posisi satu atau dua.
Anies Tak Takut Kalah di Survei
Anies Baswedan mengaku tak merasa ketakutan kerap kalah di berbagai hasil survei dari pesaingnya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dia justru bersyukur karena masih belum menggunakan sumber daya lebih masif untuk mengkampanyekan diri, tetapi selisih suara dengan Prabowo dan Ganjar tidak terpaut jauh.
"Kenapa kami merasa bersyukur, karena dengan sumber daya yang kita miliki amat-amat sedikit, kita mendapat selisih dua margin of error (dari Prabowo dan Ganjar)," ujar Anies dikutip dari Youtube Karni Ilyas Club, Sabtu (29/7/2023).
Anies mengaku untuk saat ini yang pihaknya kerjakan secara logistik masih sangat sedikit.
Pihaknya baru sebatas mengandalkan basis relawan yang kuat, mengerjakan setiap pergerakan politik dengan sepenuh hati dan antusias.
"Dengan apa-apa yang kita kerjakan secara logistik, sangat sedikit dan mengandalkan basis kerelawanan yang luar biasa kuat. Mereka mengerjakannya dengan sepenuh hati, antusias, dan self-funding," kata Anies.
Anies pun menilai, meski angka elektabilitasnya di berbagai lembaga survei selalu di bawah raihan suara Prabowo dan Ganjar, tetapi selisih yang terpaut tidak terlalu jauh.
Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa dirinya dengan Prabowo maupun Ganjar tidak memiliki perbedaan signifikan secara elektoral.
"Kita lihat, nomor satu dan nomor dua, selisihnya satu margin of error. Dengan nomor tiga, maksimal selisih dua margin of error.
Artinya tidak ada perbedaan yang luar biasa, padahal kita belum menggunakan sumber daya yang banyak," kata Anies.
Dia mengungkapkan strategi terkini terkait pencalonan dirinya sebagai capres di Pilpres 2024.
Ia mengatakan pihaknya masih membangun basis massa terlebih dahulu untuk dimaksimalkan saat masa kampanye telah dimulai.
Kemudian, strategi selanjutnya yaitu memastikan gagasan keadilan diwujudkan dalam semua aspek.
Lalu jaringan relawan dibangun secara luas, dan mengkoordinasikan antar koalisi partai agar gagasannya dapat diterima sampai ke akar rumpun.
"Jadi itu semua dilakukan, infrastruktur itu dikerjakan, baru nanti kemudian kerja besarnya," ujar Anies.
Di sisi lain, Anies menganggap hasil survei hanyalah pembentukan opini saat ini saja.
Namun, kata dia, hasil yang sesungguhnya adalah saat masyarakat melakukan pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024 nanti.
Anies juga mengatakan salah satu penentuan menang atau kalah dirinya dalam Pilpres 2024 adalah saat masa kampanye mendatang untuk menarik simpati masyarakat.
"Kampanye yang sesungguhnya yang dilakukan mulai Oktober-Februari, itu yang akan berdampak," ujarnya.
Anies mengaku tak ingin terlalu menghabiskan waktu untuk membentuk opini terkait posisi nomor berapa dalam survei.
"Kenyataannya ketika sudah jalan, itu (hasil survei) tidak diingat-ingat lagi. Survei bulan Maret kemarin, Mei kemarin, sudah tidak ingat, kita fokusnya ke depan, di situ saja," katanya. (*)
Survei Prabowo Terbaru
Survei Ganjar Terbaru
Survei Anies Terbaru
Survei Capres 2024 Terbaru
Pilpres 2024
Tribunsumsel.com
Askolani Jasi Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Menang di Banyuasin |
![]() |
---|
Partai NasDem Gelar Kampanye Akbar di BKB Palembang Besok, Dihadiri Surya Paloh dan Wali Band |
![]() |
---|
Jadwal Kampanye Capres - Cawapres Nomor Urut 3 di Sumsel, Ganjar di Palembang, Mahfud ke Banyuasin |
![]() |
---|
Menelaah Arah Demokrat Tak Merapat ke Ganjar Justru Gabung Koalisi Prabowo, Begini Analisa Pengamat |
![]() |
---|
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, SBY Siap Pasang Badan, Tawarkan AHY Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.