Berita Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo Subianto Turun, Anies Baswedan Naik, Indikator Politik Ungkap Penyebabnya

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) mengungkap penyebab elektabilitas Prabowo Subianto turun, sementara Anies Baswedan naik.

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel.com
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto 

TRIBUNSUMSEL.COM - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) mengungkap penyebab elektabilitas Prabowo Subianto turun, sementara Anies Baswedan naik.

Lembaga survei IPI baru saja mengeluarkan hasil temuan terbaru terkait elektabilitas tiga bakal capres yang mereka lakukan pada Juli 2023.

Ketiga bakal capres yang berpeluang kuat maju di Pilpres 2024 tersebut adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Baca juga: Tak Lagi Prabowo Pimpin Survei, Ini Sosok Capres Dengan Elektabilitas Tertinggi Versi IPI Terbaru

Hasilnya, menunjukkan elektabilitas capres Prabowo Subianto mengalami penurunan, Ganjar stagnan, sementara Anies justru ada kenaikan.

Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan terdapat dua faktor yang membuat adanya indikasi penurunan elektabilitas Prabowo.

"Pak Prabowo turun di semua simulasi antara 2-3 persen," kata Burhanuddin dikutip dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Sering Kalah dari Prabowo dan Ganjar di Berbagai Hasil Survei, Anies Baswedan Bersyukur, Alasannya

Dia kemudian menyimpulkan ada dua sebab mengapa elektabilitas Prabowo menurun meski tidak signifikan.

Pertama penurunan suara Prabowo dalam survei tersebut dikarenakan mulai terjadi pergeseran pemilihnya ke Anies Baswedan.

"Satu, Anies Baswedan mulai menggerus kembali basis-basis Pak Prabowo terutama di Sumatera," ungkapnya.

Baca juga: Penyebab Ganjar dan Anies Sulit Kalahkan Prabowo di Survei, Pengamat Ungkap Soal Tersandera-Terjebak

"Kenaikan suara Mas Anies diikuti tren penurunan Pak Prabowo meski kisarannya 2-3 persen," ungkap Burhanuddin.

Faktor kedua, adanya penurunan dukungan pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019 ke Prabowo.

"Pendukung Pak Jokowi yang memilih Pak Prabowo di survei bulan Juni 2023 sebanyak 28,9 persen. Namun di Juli 2023 turun menjadi 26 persen," jelasnya.

"Jadi penurunannya (elektabilitas Prabowo) dari dua sisi ini," kata Burhanuddin.

Di sisi lain, Burhanuddin mengatakan dalam Survei Indikator pada Juli 2023, elektabilitas Ganjar stagnan, sementara Anies mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir.

"Saya melihat mas Ganjar sebenarnya stagnan dibanding bulan Juni. Di simulasi 3 nama, mas Ganjar ada di kasaran 35 persen sekarang 35 persen juga," ucapnya.

"Yang ada indikasi naik adalah Anies Baswedan di Juni 21 persen, sekarang 23,9 persen," jelasnya.

Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik pada 15-21 Juli 2023 menunjukkan peta elektabilitas calon presiden masih dinamis.

Berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 35,2 persen.

Unggul tipis dibandingkan bakal capres Prabowo Subianto di angka 33,2 persen.

Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan angka 23,9 persen.

Adapun survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 orang responden.

Respondennya adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Para responden itu dipilih menggunakan metode multistage random sampling.

Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Baca berita menarik lainnya klik TribunSumsel.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved