Sosok Bintang Wirasatya Paskibraka Sumsel jadi Komandan Kelompok 8 Pengibar Bendera di Istana Negara

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah profil Bintang Wirasatya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Palembang, Sumatera Selatan jadi Komandan Kelompok 8 Pengibar Bendera HUT ke-78 RI di Istana Negara.

Bintang adalah remaja kelahiran 28 November 2007 yang kini berusia 16 tahun.

Saat ini ia menempuh pendidikan SMA Negeri 1 Palembang.

Selain itu Bintang Wirasatya diketahui merupakan putra dari pasangan Reksen Arisandi yang berprofesi sebagai Anggota Paminal Provos Polrestabes Palembang dan ibunya, Novita Dianasari yang bekerja Polwan Biro Logistik Polda Sumsel.

Ia diketahui sebagai anak sulung dari 4 bersaudara.

Sejak kecil, Bintang sudah menyukai Paskibra dari kecil lewat acara TV yang menayangkan Paskibra.

Ia bahkan telah mengikuti sejumlah persiapan akademik dan mengikuti latihan Paskibra sejak SMP.

Selain itu Bintang memiliki motivasi menjadi anggota Paskibraka karena ingin membanggakan kedua orang tuanya.

Pada momen peringatan kemerdekaan Indonesia ke-78 di tahun 2023 ini Bintang Wirasatya terpilih menjadi salah satu pasukan pengibar bendera upacara 17 Agustus.

Sebelum itu, Bintang Wirasatya RA melakukan persiapan berupa menjaga stamina selama menjalani karantina di Depok.

Baca juga: Ini Makna Pakaian Adat Dipakai Presiden Jokowi dalam Upacara HUT RI ke-78, Raja Lihat Kondisi Rakyat

Baca juga: Isi Pidato Amanat Inspektur Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 17 Agustus 2023, Dibacakan Jokowi

Apalagi diketahui jika Bintang Wirasatya menjadi ketua atau Komandan Kelompok 8.

Bintang Wirasatya memimpin kelompok yang beranggotakan Nathaniel Shawn Edgar Sondakh sebagai pembentang bendera serta Alfin Alfarisi sebagai pengerek bendera.

Sementara itu sebelumnya Gubernur Sumsel, H Herman Deru memberikan himbauan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) asal Sumsel untuk menjaga nama baik daerah.

"Jaga stamina dan kesehatan kalian selama menjalani karantina, pola makan juga harus dijaga," kata Herman Deru.