Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Sosok Suster RSAB Harapan Kita Diburu Warganet, Diduga Lalai Ganti Susu Bayi 1 Bulan Berujung Kritis

3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diburu warganet diduga lalai mengakibatkan bayi 1 bulan kritis

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ilustrasi Kompas.com/ Instagram @sucichintia88
3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diburu warganet diduga lalai mengakibatkan bayi 1 bulan kritis 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- 3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diduga lalai mengakibatkan seorang bayi kritis.

Hal ini berawal dari berawal curahan hati seorang ibu bernama Chintia yang bayinya mengalami pendarahan di bagian tubuhnya.

Hingga akhirnya terungkap penyebab sang bayi kritis diduiga setelah oknum suster RSAB Harapan Kita mengganti susu tanpa sepengetahuan Chintia.

Baca juga: Tangis Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster, Bakal Suruh Minta Maaf : Sabar ya, Nak

Nasib Pilu Chintia Bayi 1 Bulan 27 Harinya Kritis Gegara Kelalaian Perawat, Pihak RS Cuma Minta Maaf
Nasib Pilu Chintia Bayi 1 Bulan 27 Harinya Kritis Gegara Kelalaian Perawat, Pihak RS Cuma Minta Maaf (Instagram @sucichintia88)

Kelalaian inilah yang membuat tubuh bayi berusia 1 bulan 27 hari menjadi kuning hingga berdarah.

Viralnya kejadian tersebut, membuat publik geram dan memburu sosok oknum suster yang diduga melakukan kelalaian.

Diketahui, ada 3 suster yang kala itu tengah bertugas di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak.

Sejumlah komentar serangan dari warganet pun ramai menyerbu akun instagram resmi RSAB Harapan Kita @rsabhk.

Baca juga: Kronologi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Berawal Susu Diganti Tanpa Bilang ke Orangtua

Banyak warganet yang mendesak pihak rumah sakit untuk segera memecat suster tersebut dan muncul menyampaikan klarifikasi.

"Pecat perawatnya dan gratisin biaya rs buat nala sampai sembuh, perawatnya harus tetap tanggung jawab sampai nala sembuh!!!," tulis akun Tiar***.

"Suster gak becus masih aja dilindungin! Kasian nala tuh, bukannya makin sehat malah makin parah! Bayangin anak sekecil itu harus operasi, pasang selang dimana” emangnha suster mau digituin??? Itu nyawa orang bukan boneka! RS jangan diem aja!!!" ujar Tiw***.

Warganet geram dan memburu sosok oknum suster yang diduga melakukan kelalaian.
Warganet geram dan memburu sosok oknum suster RSAB Harapan Kita yang diduga melakukan kelalaian mengganti susu bayi tanpa sepengetahuan orang tua bayi, Chintia.

"PECAT DAN PENJARAIN ITU SUSTER WOY GAK PANTES!! TELEDOR SAMA NYAWA MANUSIA!!!" ujar megapu****.

"TOLONG KEADILAN UNTUK ADEK NALA PERAWAT YG BERTANGGUNG JAWAB HRS DI SANKSI TEGAS ATAS KELALAIAN NYA" kata fitri**.

"Masih ada ternyata perawat yang sepele dengan kondisi pasien. Apalagi sama anak bayi, apa seperti ini pelayanan terhadap semua pasien apalagi ini ibunya udah infokan kondisi anaknya. Hmmmm gak cukup rasanya hanya minta maaf dengan gaya suster kalian yang sok pinter dan sok tau." ungkap taufik***.

Akun @sucishintia88, ibu dari sang bayi mengutarakan isi hatinya soal kondisi bayi bernama Lanala Ayudisa Halim kritis diduga karena kelalaian oknum suster di salah satu rumah sakit di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita di daerah Jakarta Barat.

Awalnya, Nala didagnosa ileostomy dan kelainan fungsi hati berumur 1 bulan 27 hari.

Sehingga hal tersebut membuatnya dirujuk ke RSAB di Jakarta Barat pada tanggal 12 juli 2023 setelah sempat menjalani 1 bulan perawatan di RS Pelni.

Di tanggal 12 Juli Chintia mengatakan jika dirinya membawa sang anak ke RSAB ke bagian IGD dengan kondisi fasses sang anak cair dan lemas, dengan diagnosa diare serta dehidrasi.

Kemudian sang anak dirawat di NICU sampai dengan 3 Agustus 2023, terhitung sang anak dirawat hampir 3 minggu dengan kondisi fases masih cair bahkan berat badan sang anak naik turun namun tidak ada konsultasi dengan dokter gastro, ataupun dari bedah atau yang lainnya.

Bahkan menurut penuturan Chintia, dengan kondisi sang anak yang seperti itu suster di NICU merencanakan agar sang anak atau pasien untuk pulang.

Setelah itu, sang anak dipindahkan ke ruang rawat inap Ruang Widuri di tanggal 3 Agustus 2023.

Baca juga: Hancur Hati Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS : Salah Apa Aku dan Anakku

Chintia mengatakan selama perawatan di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak, di saat itu Chintia merasa lega karena sudah banyak dokter yang membantu untuk menangani sang anak.

Ketika itu, ada dr Gizi yang menemukan susu yang cocok untuk sang anak, sehingga membuat berat badan (bb) sang anak naik.

Lantas Chintia mengatakan di tanggal 7 Agustus 2023, susu pepti junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.

Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.

pada Senin, 7 Agustus 2023 leher dari sang anak berwarna kuning, sehingga Chintia melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan tersebut.

Setelah Chintia melaporkan kejadian yang dialami sang anak, perawat hanya mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.

Hingga Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.

Akhirnya pada Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.

Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.

Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah, melainkan cokelat.

Baca juga: Nasib Pilu Chintia Bayi 1 Bulan 27 Harinya Kritis Gegara Kelalaian Perawat, Pihak RS Cuma Minta Maaf

Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.

Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.

Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.

Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.

Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.

Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.

Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.

Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.

Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.

Tanggapan RSAB Harapan Kita

Melihat dari akun instagram @sucichintia88, Chintia mengaku atas kejadian yang dialami sang anak pihak rumah sakit hanya meminta maaf.

"Dari hari kamis kami menunggu jawaban pihak @rsabhk dan hanya maaf yang kami terima. Ya Allahuakbar hancur hati sayaa," tulis @sucichintia88, Senin (14/8/2023).

Saking sakit hatinya Chintia sang anak mengalami sakit seperti itu membuat Chintia merasa geram dan meminta pertolongan dari berbagai pihak.

"Pihak management @rsabhk lantas anakku seperti ini kami hanya mendapatkan maaf dari kepala ruangan saja ? Anakku seperti ini dikarenakan kelalaian oknum Perawat di ruangan rawat inap **. Kami di screning untuk menjaga anak kami,bukan hanya sekedar tidur dan nonton tivi, kami pun membantu perawat kami yang menghitung fassesnya kami yang info saat terjadi apa apa. Andaikan jam 7 malam suster memanggil dokter. tidak menunggu di jam 21:37 baru panggil dokter. Ku yakin tidak akan seperti ini anakku. Dokter disana sudah membantu anakku berjuang 2 bulan ini lalu di hancurkan begtu saja oleh perawat saat itu. Ku butuh keadilan sebesar besarnya. Siapa yang tidak hancur melihat kondisi anak seperti ini," tulisnya.

Bahkan Chintia, mengaku jika dirinya tidak dipertemukan dengan suster yang sebelumnya bertanggung jawab dengan kondisi sang anak, melalui story di instagram nya, Chintia mengatakan jika pihak rumah sakit tidak membalas pesannya, kini sang anak mengalami kritis.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved