Berita Pilpres 2024

Jokowi Diduga Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar, Tapi Tak Mau Terang-terangan Karena Status Kader PDIP

Jokowi diduga mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ketimbang bakal capres dari partainya, Ganjar Pranowo.

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel.com
Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, Ganjar Pranowo: Presiden Jokowi diduga mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ketimbang bakal capres dari partainya, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ketimbang bakal capres dari partainya, Ganjar Pranowo.

Gerak-gerik Jokowi diduga mendukung Prabowo itu terbaca oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Dugaan itu menguat setelah Partai Golkar dan PAN merapat ke koalisi Gerindra dan PKB yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Melansir Kompas.com, Umam menduga, bersatunya Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN sebagai koalisi pendukung Prabowo mempertegas dukungan Jokowi ke Menteri Pertahanan itu.

“Deklarasi empat partai ini mengindikasikan mesin politik di lingkaran Istana Presiden sedang dijalankan, sekaligus mempertegas positioning Jokowi yang mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Pasalnya, kata Umam, keempat partai tersebut merupakan partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Jokowi.

Apalagi, sejak April lalu mencuat wacana pembentukan koalisi besar yang hendak menyatukan partai-partai pendukung pemerintah, terkecuali PDI Perjuangan, untuk mendukung pencapresan Prabowo.

Kabar yang beredar, koalisi itu direstui presiden, bahkan digerakkan langsung oleh Jokowi.

“Rencana bergabungnya partai-partai mendukung Prabowo sudah terbaca sejak Mei lalu, di mana muncul ide koalisi besar untuk mengepung PDI-P agar mau menerima posisi cawapres mendampingi Prabowo,” ujar Umam.

Tak hanya itu, dalam berbagai kesempatan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun menyatakan bahwa keputusan mereka terkait dukungan capres akan lebih dulu dikonsultasikan dengan Jokowi.

“Kecil kemungkinan sikap dan keputusan politik Golkar dan PAN bergerak tanpa sepengetahuan dan restu politik Istana,” lanjutnya.

Bergabungnya Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN dalam satu koalisi ini pun seolah mengepung PDIP.

Mau tak mau, partai banteng hanya mendapatkan tambahan amunisi dari satu partai parlemen yakni PPP.

Situasi ini dinilai cukup rawan buat pencapresan Ganjar Pranowo.

Sebab, jika dilihat dari perolehan suara pada Pemilu 2019, gabungan kekuatan PDIP dan PPP jauh di bawah gerbong koalisi pendukung Prabowo.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved