Berita Pilpres 2024

Koalisi Besar Usung Prabowo, PDIP Soal Ancaman Untuk Ganjar & Potensi Gagal Menang Hattrick Pilpres

Bergabungnya empat partai besar ke Prabowo muncul potensi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo akan kalah sehingga gagal menang hattrick Pilpres

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel.com
Koalisi Besar Usung Prabowo, PDIP Soal Ancaman Untuk Ganjar & Potensi Gagal Menang Hattrick Pilpres 

TRIBUNSUMSEL.COM - Koalisi besar terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN sudah mendeklarasikan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Bergabungnya empat partai besar itu memunculkan potensi PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo akan kalah sehingga gagal menang hattrick Pilpres.

Pasalnya untuk saat ini, Ganjar hanya diusung oleh dua partai yakni PDIP dan PPP, ditambah dukungan dari dua partai non-parlemen, Hanura dan Perindo.

Menanggapi soal Ganjar hanya diusung dua partai, Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Ahmad Basarah mengungkit partainya pernah mengusung capres-cawapres dalam koalisi ramping.

Misalnya pada Pilpres 2014 silam, bahkan kata Basarah, PDIP menghadapi capres dan cawapres yang didukung kekuasaan pada saat itu.

"Tahun 2014 juga kami ramping, kami menghadapi capres-cawapres yang didukung oleh Presiden yang sedang berkuasa waktu itu," kata Basarah di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/8/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Ia menuturkan, saat itu PDIP yang mengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) melawan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Adapun Hatta merupakan besan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden.

"Pak Hatta Rajasa kan besannya presiden SBY pada waktu itu. Kami partai-partai yang dihitung oleh para pengamat politik bukan partai besar pada waktu itu, hanya dengan Nasdem, PKB, dan Hanura," jelasnya.

"Sementara Pak Prabowo dan Hatta Rajasa didukung partai-partai besar. Dan pada waktu itu presiden SBY yang sedang berkuasa juga partainya mendukung Prabowo kalau tidak salah," sambungnya.

Oleh sebab itu, Basarah mengaku tidak masalah jika nantinya Ganjar Pranowo hanya didukung oleh sedikit parpol.

"Kita biasa bekerja dengan teman yang tidak begitu banyak toh, akhirnya ketika kira menang pada waktu itu akhirnya teman-teman itu juga datang kepada kami untuk bekerja sama di pemerintahan," sindirnya.

Senada diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah yang bercerminan pada Pilpres 2014, bahwa pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh sedikit partai.

Walau saat itu, kata Said, dari sisi jumlah dukungan partai di Pilpres kalah jauh, namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput akhirnya bisa menang.

Terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,88 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved