Berita Pilpres 2024

Didukung Banyak Partai, Prabowo Belum Tentu Menang, Jusuf Kalla: Yang Milih Rakyat

Meski didukung banyak partai, Prabowo dianggap belum tentu menang di Pilpres 2024. Pandangan itu salah satunya diungkap wapres 2 periode Jusuf Kalla.

Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Didukung Banyak Partai, Prabowo Belum Tentu Menang, Jusuf Kalla: Yang Milih Rakyat 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski didukung banyak partai, Prabowo Subianto dianggap belum tentu menang di Pilpres 2024.

Pandangan itu salah satunya diungkap Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK).

JK menilai, tidak ada jaminan bagi Prabowo Subianto menang Pilpres 2024 hanya karena koalisi partai yang mendukungnya gemuk.

"Tidak ada jaminan. Jadi beda itu. Tidak simetris sama sekali," ujar Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di Markas PMI Pusat, Jakarta, Senin (14/8/2023), dilansir dari Kompas.com.

Jusuf Kalla masih ingat betul ketika dia mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2024, tidak didukung banyak partai namun menang.

"Sama dengan saya waktu 2004, itu kita hanya didukung 11 persen, 4 partai, tapi menangnya 60 persen," katanya.

Jusuf Kalla menyampaikan, hal yang menjadi penentu kemenangan paslon di pemilu yaitu rakyat, bukan partainya.

Sebab, rakyat pasti memiliki pilihannya masing-masing terhadap pasangan capres-cawapres.

"Partai yang mengusulkan, yang memilih kan rakyat. Terserah rakyat bagaimana, rakyat ada yang ikut partainya, ada juga yang tidak. Selama ini begitu," tutur dia.

Lalu, Jusuf Kalla juga mencontohkan ketika dia maju sebagai capres pada tahun 2009.

Saat itu, Kalla menggandeng Wiranto sebagai cawapres.

Jika dihitung-hitung, kata mantan Ketum Golkar ini, jumlah suara yang bisa dia raih seharusnya mencapai 20 persen.

Namun, kenyataannya, suara mereka jauh di bawah itu.

Pasangan JK-Wiranto kalah di Pilpres 2009.

"Pengalaman saya dengan Pak Wiranto dulu, kalau dihitung-hitung jumlah suara itu lebih 20 persen. Tapi hanya dapat suara 14 persen, tidak simetris, tergantung.

Kalau sudah masuk ke pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya, orang melihat tokohnya," ujar dia.

Sebagai informasi, koalisi yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2024 semakin gemuk.

Awalnya, Prabowo didukung oleh Partai Gerindra dan PKB.

Lalu, satu parpol non-parlemen yakni PBB juga menyatakan mendukung Menteri Pertahanan itu.

Terbaru, dukungan kepada Prabowo bertambah setelah Golkar dan PAN resmi deklarasi pada Minggu (13/8/2023) kemarin.

Sementara itu, partai yang mengusung Ganjar Pranowo ada PDIP dan PPP, ditambah dukungan dari parpol non-parlemen Hanura dan Perindo.

Adapun Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS masih solid mengusung eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved