Berita Palembang
Marak Jukir Liar, Pengelola Parkir Resmi Bawah Jembatan Ampera Palembang Keluhkan Pemasukan Sepi
Marak Jukir Liar, Pengelola Parkir Resmi Bawah Jembatan Ampera Palembang Keluhkan Pemasukan Sepi
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Maraknya juru parkir liar dinilai menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan parkir resmi yang dikelola PT Bunda Perkasa Bother (BPB) di bawah jembatan Ampera.
Bahkan pendapatan pengolala parkir resmi di bawah Jembatan Ampera turun drastis hingga nyaris 50 persen.
Padahal tarif parkir sudah diturunkan sesuai dengan usulan hasil rapat bersama Komisi 2 DPRD Palembang Juli lalu.
Koordinator Lapangan Bunda Perkasa Bother (BPB) Anton Sabar mengatakan tarif baru parkir progresif yang diterapkan di lokasi parkir lahan milik pemkot itu saat ini hanya Rp 2- 2,5 juta per harinya berbeda dengan dulunya yang bisa mencapai Rp 4 juta per hari.
Tarif baru parkir progresif baru tersebut yakni dua jam pertama motor dan mobil menjadi sama-sama Rp 2 ribu.
Kemudian tarif progresif mobil dan motor selanjutnya masih sama dengan sistem yang lama yakni ada tambahan Rp 1.000 per jam untuk motor dengan batas maksimal Rp 5 ribu dan untuk mobil ada tambahan Rp 2 ribu per jam selanjutnya dengan batas tarif parkir Rp 10 ribu.
Baca juga: Sosok Kadispora Lubuklinggau Purnomo, Viral Terobos Jalan Cor Basah di Musi Rawas, Segini Hartanya
Sementara tarif sebelumnya yakni Rp 3.000 untuk tarif dua jam pertama parkir motor dan tarif per jam selanjutnya dikenakan tambah Rp 1 ribu untuk setiap jam tambahan lainnya dengan maksimal tarif Rp 5 ribu.
Sementara itu untuk tarif parkir mobil dikenakan biaya Rp 4 ribu untuk dua jam pertama dan tarif progresifnya tambahan Rp 2 ribu lagi jika lebih dua jam hingga tarif maksimal Rp 10 ribu.
"Sudah diubah tarif parkir baru sejak 4 Agustus kemarin dan hasilnya pendapatan parkir turun jauh," ujar Anton, Kamis (10/8/2023).
Anton mengatakan turunnya tarif parkir ini bukan cuma karena tarif parkir saja yang turun tapi karena memang jumlah pemilik kendaraan yang parkir juga jauh berkurang sehingga pendapatan turun.
Anton juga berharap Pemkot tegas menertibkan parkir liar yang ada di pinggiran pasar 16 ilir karena keberadaan parkir liar itu membuat pengunjung yang parkir di dalam kawasan bawah Jembatan Ampera berkurang.
Padahal parkir di situ resmi dan memberi sumbangsih PAD pemkot.
Berbeda dengan parkir liar di bawah LRT atau di bawah Jembatan Ampera yang bukan dikelola pihak ketiga itu tidak memberikan kontribusi PAD.
"Pendapatan parkir kami turun karena banyak parkir liar di luar itu padahal kalau parkir liar itu ditertibkan maka penataan parkir juga akan rapi dan pendapatan kami juga naik sehingga kami (PT BPB) rela bayar lebih besar dari Rp 20 juta per bulan," kata Anton.
Anton mengatakan target pemerintah meminta agar meningkatkan PAD harusnya juga didukung oleh pemerintah dengan penertiban parkir liar tersebut.
JEMBATAN AMPERA
Parkir Bawah Jembatan Ampera
Parkir Liar
Juru Parkir Liar Ampera
Palembang
berita palembang
Tribunsumsel.com
Ditinggal Cari Barang Bekas, Tena Lesu Saat Rumahnya Terbakar Habis di Gandus |
![]() |
---|
Peringati HUT RI ke 80, Pemprov Sumsel Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Selama 80 Hari |
![]() |
---|
19 Rumah Terbakar Dalam Peristiwa Kebakaran di Gandus, 4 Rumah Terdampak |
![]() |
---|
'Habis Semua' Tangis Warga Saat Rumahnya Kebakaran di Gandus, Petugas Kesulitan Padamkan Api |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Muhammad Rayhan Triwiansyah, Tim Paskibraka Sumsel 2025, Ternyata Jago Taekwondo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.