Berita Pilpres 2024

PKS Ingatkan Anies Baswedan Soal Bahaya Demokrat Hengkang, Turut Desak Segera Deklarasi Cawapres

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ingatkan Anies Baswedan tentang bahaya potensi ada partai hengkang dari koalisi pengusungnya di Pilpres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
Instagram @aniesbaswedan
Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anies Baswedan diingatkan tentang bahaya potensi ada partai hengkang dari koalisi pengusungnya di Pilpres 2024.

Peringatan itu diungkapkan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

Karena itu, Mardani juga mendorong Anies Baswedan segera mengumumkan bakal cawapres.

Apalagi, kata dia, Anies terus didesak oleh sejumlah elit Partai Demokrat agar mendeklarasikan sosok pendampingnya di Pilpres 2024.

Menyadur Kompas.com, Mardani Ali Sera mengingatkan ada potensi hengkangnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan sebagai pengusung Anies.

Terutama jika ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak dipilih sebagai bakal cawapres.

“Nasdem, Demokrat, PKS, kita bekerja dengan segala (kemampuan). Kita tidak transaksional, kita ini beresiko (terpecah) dan sudah mulai ada resikonya,” ujar Mardani pada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI

“Jangan biarkan Partai Demokrat, Mas AHY (hengkang),” sambung dia.

Menurutnya, penting untuk Anies segera menentukan pendamping untuk menjajaki Pilpres 2024.

Alasannya, supaya elektabilitas Anies bisa optimal.

Ia melihat turunnya tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Sumatera Barat (Sumbar) karena tak kunjung ada kejelasan nama bakal cawapres.

“Kalau sudah lengkap (bacapres-bacawapres), sekber (sekretariat bersama) sudah terbentuk, target ditetapkan, aksi dilaksanakan, maka lancar sudah. Gerakan di bawah jalan,” sebut dia.

Baca juga: Akhirnya AHY Langsung yang Desak Anies Baswedan Umumkan Cawapres, Ini Alasannya

Di sisi lain, Mardani menganggap wajar Demokrat ingin AHY mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

Sebab, selama ini Demokrat mengandalkan AHY untuk mendongkrak elektabilitas partainya demi kepentingan pemilihan legislatif (pileg).

“Dia (Demokrat) relying (mengandalkan) on ke Mas AHY. Jadi kalau Mas AHY tidak tampil, katakan di cawapres, maka bisa separuh mesin utama pileg itu tidak optimal,” tuturnya.

Diketahui AHY dan Demokrat terus mendesak agar Anies segera mengumumkan pendampingnya.

Sementara, Partai Nasdem bersikeras tak ingin terburu-buru.

Baca juga: Tak Hiraukan Desakan Koalisi, Anies Baswedan Kukuh Belum Ingin Umumkan Cawapres, Alasannya Terkuak

Demokrat Nilai Menghambat Konsolidasi

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan sikap Anies Baswedan yang menunda pengumuman bakal cawapresnya justru menghambat konsolidasi.

Karena itu, pihaknya meminta Anies Baswedan segera mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Menurut Andi, Demokrat tak masalah bila yang diumumkan nanti adalah nama Susi Pudjiastuti maupun Khofifah Indar Parawansa atau Yenny Wahid, tapi harus segera dideklarasikan.

"Mau Mbak Yenny, Bu Khofifah, mau Ibu Susi silakan aja diumumkankan, tapi sekarang. Biar cepat konsolidasi, ini menghambat konsolidasi ini," kata Andi, Senin (7/8/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Andi berpendapat semakin cepat mantan Anies Baswedan mengumumkan bakal cawapresnya, tentu akan lebih baik bagi koalisi.

"Ya semakin cepat semakin baik, semakin konsolidasinya cepat, semakin semua bisa bekerja," ungkapnya.

Dia lantas menanyakan alasan Anies Baswedan tak kunjung mengumumkan cawapresnya.

"Apalagi yang ditunggu, apakah ada orang baru kan enggak mungkin juga ada orang baru lah. Bisa ditebak kira-kira siapa-siapa saja yang jadi cawapres," kata Andi.

Sebelumnya dia mengatakan, tidak ingin cawapres Anies Baswedan diumumkan di detik-detik terakhir.

Andi Arief tak sepakat dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait pengumuman cawapres di last minute.

"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi Perubahan tidak harus demikian," kata Andi.

Menurutnya, akan keliru jika nantinya pendamping Anies di Pilpres 2024 diumumkan di detik terakhir.

Ia meminta Anies untuk menentukan sikap.

"Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan cawapres. Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh. Saatnya Anies Baswedan mandiri dan tentukan sikap," ujarnya.

Nasdem Bilang Semua Harus Setuju

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi merespons keinginan Demokrat soal cawapres Anies Baswedan tak diumumkan last minute.

Gus Choi mengatakan Nasdem tak masalah dengan permintaan partai yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

"Enggak ada masalah, dalam proses itu biasa," kata Gus Choi kepada wartawan, Senin (7/8/2023).

Dia menegaskan bahwa partai politik (parpol) pendukung sepakat bahwa penentuan cawapres diserahkan ke Anies Baswedan.

"Kita sepakat menyerahkan kepada capres kapanpun dia mengumumkan, semua harus setuju," ungkap Gus Choi.

Alasan Anies Tahan Umumkan Cawapres

Berita sebelumnya, bakal capres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang mengeklaim sudah ada satu nama tinggal mendeklarasikan masih menahan pengumuman sosok cawapresnya.

Anies Baswedan menjelaskan alasan belum diumumkan sosok cawapresnya itu sebenarnya tak ada kendala berarti, hanya saja ada beberapa parameter dalam penentuannya.

"Pembahasan (soal cawapres) itu memang ada, dan kita semua memang tentu mendiskusikan ini dengan serius, dan kita bekerja menggunakan ada beberapa parameter untuk penentuan," terang Anies dikutip dalam Live Youtube tvOneNews, Jumat (28/7/2023) malam.

Selain soal parameter, lanjut Anies, dalam mengumumkan sosok cawapresnya, ia juga melihat rentang waktu menjelang masa pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.

"Kita juga melihat tentang rentang waktu, bukan hanya soal deklarasinya kapan, tetapi juga di sisi lain kita masih ada waktu sampai pendaftaran di bulan Oktober," katanya.

Anies menginginkan apa yang dilakukan hari ini hingga pengumuman pasangan yang diusung nantinya bisa memiliki efek elektoral yang cukup baik.

Namun untuk mewujudkan itu yang tak kalah penting, kata Anies, butuh momentum dan pertimbangan waktu, bukan hanya sekedar siapa sosok cawapresnya.

"Kita ingin agar apa yang menjadi koalisi kita, kemudian pasangan yang diusung, itu bisa punya efek elektoral cukup baik. Dan itu ada momentumnya, ada timingnya, jadi bukan sekedar siapanya," kata dia.

Anies merasa dalam waktu dekat ini belum menjadi waktu yang mendesak untuk mengumumkan cawapres.

"Kami merasa waktunya mungkin belum hari ini, bukan besok, ini soal timing saja," katanya.

Anies juga menyatakan tak ada target waktu khusus kapan sosok bakal cawapresnya akan diumumkan.

Walaupun diakuinya partai koalisi pendukungnya menginginkan segera karena makin cepat diumumkan akan lebih baik.

"Tidak ada target waktu khusus, secara umum pasti bilangnya lebih awal lebih baik, supaya bisa ada kesempatan untuk berkampanye lebih luas, menjangkau lebih banyak, tapi di sisi lain kita lihat konstelasi yang ada," terangnya.

Anies juga menegaskan bahwa dalam menetapkan pendamping di kontestasi Pilpres bukan seperti penentuan pejabat pemerintahan yang begitu ditetapkan langsung menjalankan tugas.

"Ini kan bukan seperti penentuan kepala dinas, atau pos kabinet, yang ketika sudah ditetapkan langsung kemudian menjalankan tugas, ini adalah rangkaian Pemilu, ada momentum, ada pergerakan di massa, ada pergerakan di publik, sehingga secara waktu, timing, itu harus dipertimbangkan semuanya," katanya.

Seandainya lanjut Anies, ketika cawapres diumumkan lalu kemudian setelah itu tidak ada aktivitas apapun, maka pendeklarasian sosok cawapres tersebut menjadi antiklimaks.

Menurut Anies, soal opsi-opsi kandidat bakal cawapres yang telah bermunculan di publik baginya bukan lah menjadi masalah.

"Jadi harus ada rangkaiannya. Kalau tentang opsi-opsi dan lain-lain, saya rasa simpel kalau prosesi itu, karena ya kita kan berbicara tentang yang bisa kita kerjakan ini, opsi-opsi yang tersedia apa-apa saja itu lebih simpel," katanya.

Baca berita menarik lainnya klik TribunSumsel.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved