Berita Pilpres 2024

Disebut Sosok Potensial Cawapres Anies, Yenny Wahid Bicara Arah Dukungan Gusdurian di Pilpres 2024

Putri mendiang Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid bicara arah dukungan Gusdurian di Pilpres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
YouTube Kompas TV
Disebut Sosok Potensial Cawapres Anies, Yenny Wahid Bicara Arah Dukungan Gusdurian di Pilpres 2024 

TRIBUNSUMSEL.COM - Putri mendiang Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid bicara arah dukungan Gusdurian di Pilpres 2024.

Yenny Wahid mengatakan Gusdurian akan menentukan sikap terhadap pasangan capres-cawapres yang didukung di Pilpres 2024.

Sejauh ini Gusdurian belum menentukan arah dukungannya kepada sosok bakal capres tertentu.

Baca juga: Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI

"Ini proses politiknya masih panjang, kita belum tahu komposisinya seperti apa kan, cawapresnya siapa itu kan juga sangat menentukan," kata Yenny saat ditemui wartawan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8/2023), melansir Tribunnews.com.

Yenny Wahid menyebut bahwa saat ini Gusdurian masih sedang mencermati proses politik yang berkembang.

Kendati demikian, dia mengaku jika pihaknya intens melakukan komunikasi dengan semua pihak.

Baca juga: Yenny Wahid Akhirnya Angkat Bicara Soal Namanya Disebut Calon Kuat Bakal Cawapres Anies Baswedan

"Kita juga masih melakukan komunikasi secara intens dengan semua pihak, dengan semua (bakal) capres dan kemudian mencermati siapa yang akan menjadi cawapresnya," kata Yenny Wahid.

Menurutnya, Gusdurian akan menentukan dukungannya setelah adanya penentuan calon presiden dan wakil presiden.

Apalagi, kata Yenny, dinamika politik masih bisa berubah sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai.

"Karena di Indonesia kita sama-sama tahu dalam proses politik sampai pendaftaran segala sesuatu masih bisa berubah," ujanya.

Baca juga: Alasan Waketum Nasdem Ingin Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Akhirnya Terkuak, Begini Respon Demokrat

Sosok Potensial Jadi Cawapres

Yenny Wahid merespons soal namanya yang belakangan santer disebut sebagai sosok potensial untuk jadi cawapres.

Diketahui, Yenny masuk bursa cawapres Koalisi Perubahan yang mengusung bakal capres Anies Baswedan.

Sebelum diusulkan Nasdem sebagai kandidat kuat bakal mendampingi Anies, Yenny sudah lebih didorong oleh PSI untuk jadi cawapres Ganjar Pranowo.

"Saya terima kasih bahwa saat ini ada dua partai yang mencalonkan saya, yang satu namanya PSI tetap harus kita apresiasi, yang kedua Nasdem," kata Yenny.

Dia mengatakan namanya yang ramai masuk di bursa cawapres ini merupakan kepercayaan publik.

Kepercayaan itu, kata Yenny, menjadi pendorong semangat bagi mereka para kader Gus Dur untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.

"Saya tentunya memberikan apresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan, dan ini tentu menjadi pendorong semangat bagi kami para kader Gus Dur untuk terus berkiprah di masyarakat," katanya.

Jati Diri Politik Yenny Wahid

Berita sebelumnya, Yenny Wahid mengungkap jati diri dan corak politiknya di tengah rumor bahwa dirinya digadang calon terkuat bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Menurut Yenny Wahid, semua tindakan-tindakan politiknya akan didasarkan kepada nilai.

"Kalau saya pasti akan stay true to my value dan semua tindakan-tindakan politik saya akan didasarkan kepada nilai. Karena hanya itu yang saya punya," katanya saat mengisi acara di Auditorium Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Jumat (7/7/2023).

Yenny Wahid mengaku hanyalah perempuan biasa, bukanlah siapa-siapa, dan tak punya apa-apa.

Dia, katanya, bukan ketua umum (ketum) partai, bukan ketum organisasi masyarakat (ormas), bukan pejabat, dan bahkan bukan seorang pengusaha.

"Saya kan nggak punya apa-apa, yang saya punya cuma satu mungkin dianggap sedikit masih ada reputasi, itu pun karena nebeng bapaknya," tuturnya.

Yenny Wahid memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh, merupakan aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU).

Wanita kelahiran 29 Oktober 1974 ini berasal dari Jombang Jawa Timur (Jatim), provinsi yang disebut-sebut memiliki pemilih terbanyak kedua secara nasional.

Dia merupakan putri dari Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang kini menjadi Direktur Wahid Institute.

Gus Dur, kata Yenny Wahid, mengajari anak-anaknya posisi bukanlah tujuan, namun posisi hanyalah alat.

Sehingga Yenny Wahid mengaku tidak "ngoyo-ngoyo" terkait sebuah posisi.

"Nah kalau bukan tujuan ya enggak usah ngoyo-ngoyo banget, saya enggak pernah ngoyo tahu-tahu namanya dinominasikan dua, Partai PSI dan Nasdem, ya Alhamdulillah," katanya.

Yenny Wahid mengungkapkan pelajaran bagi politisi yang paling penting adalah menjaga reputasi.

Sebab, kata dia, reputasi yang sudah rusak, akan sangat susah dikembalikan.

"Yang paling penting adalah your reputation, mau punya uang 5 triliun, reputasi rusak gak bisa bayar, perusahaan PR terbaik pun susah, gak bisa.

Nah jadi stay true to your value. Mungkin akan ada momen-momen enggak dianggap sama sekali kalau kita konsisten dengan nilai kita, nggak papa," katanya.

Bagi dia, yang diperjuangkanya adalah konsistensi nilai yang diimplementasikanya melalui berbagai program, mulai desa damai hingga sekolah damai.

"Jadi kalau soal pasangan dengan siapa, enggak tahu, proses politiknya masih jauh. Memangnya Mas Baswedan sudah pasti bisa nyalon? Belum tentu juga.

Memangnya pak Prabowo sudah pasti bisa nyalon? Belum tentu juga. Ini semua masih jauh, Belandanya masih jauh, santai dulu ngopi-ngopi wae," tuturnya.

Selain itu, Yenny Wahid juga menyampaikan tentang corak politiknya.

"Tapi jawaban bahwa corak politik saya akan seperti apa, saya punya pertanggungjawaban yang harus saya pegang terhadap nilai-nilai yang selama ini sudah dianut oleh keluarga saya.

Itu yang akan menjadi penerang jalan yang akan menjadi penjaga," jelasnya.

Baca berita menarik lainnya klik TribunSumsel.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved