seputar islam

Makna Kemerdekaan dalam Alquran, Inspirasi Kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW

Manusia menurut Islam adalah makhluk yang merdeka/bebas sejak ia ada. Pada sisi lain ia adalah hamba-Nya, karena dia diciptakan dan Dialah Penciptanya

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Makna Kemerdekaan dalam Alquran, Inspirasi Kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW 

Rasulullah berjuang keras mengajarkan kepada umat manusia untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan meninggalkan ‘’tuhan-tuhan’’ yang menurunkan harkat dan derajat manusia (QS Luqman: 13; Yusuf: 108; Adz-Dzaariyaat: 56; Al-Jumu’ah: 2).

Penindasan ekonomi itu dilukiskan al-Quran sebagai sesuatu yang membuat kekayaan hanya berputar pada kelompok-kelompok tertentu saja (QS Al-Hasyr: 7).

Rasulullah mengkritik orang-orang yang mengumpulkan dan menghitung-hitung harta tanpa memedulikan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi (QS Al-Humazah: 1-4; Al-Maa’uun: 2-3).

Rasulullah mengkampanyekan pembebasan budak, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dan kesederajatan bangsa-bangsa.

Dalam khutbah terakhirnya di Arafah, saat haji wadaí, beliau menegaskan bahwa tak ada perbedaan antara hitam dan putih, antara Arab dan non-Arab.

Semuanya sama di mata Tuhan. Tidak ada celah yang membedakan manusia satu dengan manusia lainnya, kecuali tingkat ketakwaan mereka kepada Tuhan-Nya (QS Al-Hujuraat:13).

Islam dan Kemerdekaan

Manusia menurut Islam adalah makhluk yang merdeka/bebas sejak ia ada. Ini di satu sisi. Pada sisi lain ia adalah hamba-Nya, karena dia diciptakan dan Dialah Penciptanya.

Manusia adalah makhluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya dan adalah hamba ketika berada di hadapan Tuhan, Penciptanya. Dalam bahasa agama manusia disebut Abd Allah. Jadi, manusia tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak bagi manusia yang lain. Perbudakan manusia atas manusia sama artinya dengan melanggar hak Tuhan. Manusia yang memperbudak manusia lain sama dengan memosisikan dirinya sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

Nabi Muhammad dan para Nabi yang lain adalah para utusan Tuhan. Mereka ditugaskan membawa misi Tauhid ini, yang tidak lain hanya bermakna memerdekakan dan membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan manusia atas manusia yang lain. Alquran menegaskan: “(Inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang dengan izin Tuhan mereka”. (Q.S. Ibrahim: 1).

Mengeluarkan adalah membebaskan. Kegelapan di sini bermakna, kekafiran, kezaliman, kesesatan dan kebodohan. Cahaya adalah keimanan kepada Tuhan, keadilan, jalan lurus dan Ilmu pengetahuan. Ini semjua merupakan ajaran paling inti dari Islam dan setiap agama yang dibawa para nabi, utusan Tuhan dan para pembawa misi kemanusian yang lain. Karena ia merupakan refleksi dan aksi dari pernyataan Ke-Maha-Esa-an Tuhan.

Itulah Makna Kemerdekaan dalam Alquran, Inspirasi Kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Arti Ya Jabbar, Salah Satu Bacaan Dzikir Bersumber Asmaul Husna, Makna, Dalil Serta Keutamaannya

Baca juga: Arti Al Istiqlal, Hurriyah, Hurrun, Istilah dalam Bahasa Arab untuk Kata Merdeka & Hari Kemerdekaan

Baca juga: Arti Watashimu Bihablillahi Jamian Wala Tafarroqu, Bacaan Surat Ali Imran Ayat 103 tentang Persatuan

Baca juga: Arti Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, Anjuran Mengenali Diri Sendiri Supaya Mengenal Allah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved