Arti Kata Bahasa Arab

Arti Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, Anjuran Mengenali Diri Sendiri Supaya Mengenal Allah

Makna dari kalimat tersebut bahwa manusia yang mengenali diri sendiri adalah manusia yang menemukan kunci untuk mengenali Allah agar lebih dekat

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, petuah atau pepatah Arab agar kita mengenali diri sendiri supaya mengenal Allah 

TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, petuah atau pepatah Arab agar kita mengenali diri sendiri supaya mengenal Allah.


Kalimat man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu merupakan salah satu petuah atau juga pepatah Arab yang bijak lahir dari kalangan sufi terkenal yaitu Yahya bin Muadz Ar-Razi.

Meski bukan hadits nabi, kalimat ini memiliki kebaikan dan insyaallah menginspirasi kita semua untuk lebih baik.


Kalimat lengkap dan artinya adalah sebagai berikut:

من عرف نفسه، فقد عرف ربّه

Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu

Artinya:
“Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.”

Makna dari kalimat tersebut adalah bahwa manusia yang mengenali diri sendiri adalah manusia yang menemukan kunci untuk mengenali Allah SWT agar lebih dekat.

Dengan mengenali siapa diri sendiri yang sesungguhnya, niscaya seorang hamba akan senantiasa bersyukur terhadap pemberian Allah.

Sebagai manusia pentingnya kita untuk mengenali diri sendiri sebelum mengenal Allah SWT.

Konsep diri juga disebut dengan pelajaran mengenal diri agar manusia dapat mengenali potensi, lingkungan dan bagaimana cara memecahkan persoalan hidup.


Islam meyakini bahwa setiap manusia diciptakan ke bumi agar dapat menguji siapa saja yang betul-betul beriman kepada Allah SWT dengan cobaannya.

Agar dapat menempuh setiap ujian kehidupan, perlunya keilmuan tentang diri seperti potensi diri.

Cara Mengenali Diri Sendiri dalam Islam
1. Muhasabah atau instropeksi diri
2. Mengenal Asal Muasal Kehidupan
3. Menyadari Kelemahan Diri
4. Ingat Tujuan Diciptakan


Ketika ia mengetahui bahwa dirinya akan hancur, niscaya ia akan sadar bahwa Allah mempunyai sifat baqa’ (abadi). Begitu juga ketika ia mengetahui dirinya diliputi oleh dosa dan kesalahan, maka ia akan menyadari bahwa Allah bersifat Maha Sempurna dan Maha Benar. Selanjutnya orang yang mengetahui kondisi dirinya sebagaimana adanya, maka ia akan mengenal Tuhannya sebagaimana ada-Nya. Wallahu a’lam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved