Ibu Bunuh Anak Kandung di PALI

Kondisi Terkini Ibu Bunuh Anak Kandung di PALI, Dibawa ke RS Ernaldi Bahar Palembang, Diduga Depresi

Diceritakan Ipda Dayen, selama diperjalanan, pelaku Yeni Atika hanya tidur didalam mobil dan tak banyak bicara.

|
Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Sripoku.com/ Apriansyah
Kondisi Terkini Ibu Bunuh Anak Kandung di PALI, Dibawa ke RS Ernaldi Bahar Palembang, Diduga Depresi 

TRIBUNSMSEL.COM, PALI - YA (35) seorang ibu di Kabupaten PALI yang bunuh anaknya PN (7), saat ini akan menjalani pemeriksaan dan perawatan di RS Ernaldi Bahar Palembang.

YA yang didampingi oleh keluarga, diantar oleh Kanit PPA Satreskim Polres PALI, Ipda Dayen bersama anggotanya pada hari Kamis (3/8/2023) pukul 11.00 WIB

Saat dikonfirmasi, Ipda Dayen mengatakan kalau saat ini mereka telah tiba di RS Ernadi Bahar.

"Sekira pukul 17.30 tadi kami baru tiba di RS Ernaldi Bahar, saat ini pelaku baru mau masuk kamar pasien di Rumah Sakit, "ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Diceritakan Ipda Dayen, selama diperjalanan, pelaku YA hanya tidur didalam mobil dan tak banyak bicara.

"Karena kita juga antisipasi pelaku muntah dijalan. Namun sampai saat ini, untuk terduga pelaku sedikitpun tidak menunjukan penyesalan,"ungkapnya.

Dikatakan Ipda Dayen, Rencananya masa observasi kejiwaan terduga pelaku bisa memakan waktu lebih kurang 14 hari kedepan.

Menurutnya ada berbagai macam pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter ahli dari masing masing bidang.

"Saya juga kurang paham, untuk mendalami kejiwaan terduga  pelaku dengan metode Kedokteran, nanti ada dokter Ahlinya, "terangnya.

Lanjutnya, untuk saat ini terduga pelaku di rumah sakit bersama keluarga dan tetap dijaga oleh pihak kepolisian.

"Kalau untuk diagnosa penyakit, saya tidak paham mas,"tandasnya. 

Baca juga: Pengakuan Ibu Bunuh Anak di PALI, Polisi Temui Kendala Hingga Pelaku Dibawa ke RSJ Ernaldi Bahar

Baca juga: FAKTA Wanita ODGJ Bunuh Anak Kandung di PALI, 7 Tahun Ngomong Ngawur, Berobat Tak Kunjung Sembuh

Alami Depresi

Menurut Ipda Dayen dari cerita pihak keluarga, pelaku mulai mengalami depresi pasca kedua anaknya meninggal, ditambah sudah diceraikan oleh suaminya. 

"Pelaku ini punya lima anak, dua sudah meninggal, dua ikut suami dan yang kecil ikut sama dia. Menurut cerita keluarga pelaku mulai mengalami depresi pasca anaknya meninggal dan pisah sama suaminya, " ujarnya saat dikonfirmasi. 

Dayen mengungkapkan jika tersangka juga pernah dirawat sebelumnya di Rumah Sakit Jiwa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved