Berita Palembang

Pilkada 2024, Dua Kabupaten di Sumsel Rawan Konflik Antar Pendukung, Penyebab dan Antisipasi

Bawaslu Sumsel mengungkap Musi Rawas dan Empat Lawang dua kabupaten di Sumsel rawan konflik antar pendukung calon pemimpin pada Pilkada 2024.

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan mengungkap Musi Rawas dan Empat Lawang dua kabupaten di Sumsel rawan konflik antar pendukung calon pemimpin pada Pilkada 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan, terdapat dua kabupaten di Sumsel, yang rawan konflik antar pendukung calon pemimpin pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Dua kabupaten itu yakni Musirawas Utara (Muratara) dan Empat Lawang.

"Memang dua kabupaten (Muratara dan Empat Lawang) itu, yang kita anggap sedikit riskan. Kalau berkaca pada pilkada sebelumnya," kata Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan, Selasa (1/8/2023).

Menurut Kurniawan, gejolak-gejolak itu bukan hanya terjadi di 2 kabupaten tersebut, di Palembang juga ada seperti itu. Tetapi tidak separah 2 kabupaten ini.

"Pada Pilkada Empat Lawang pernah sempat terjadi konflik antar pendukung. Bahkan, waktu itu calon Bupati Joncik yang sekarang terpilih sempat dilempar gelas, bahkan ada 1 yang meninggal pada Pilkada 2018. Konflik antar pendukung," ujarnya.

Meski begitu, kata Kurniawan, konflik-konflik itu terjadi hanya pada Pilkada saja, untuk pemilihan legislatif (Pileg) tidak terlalu tinggi

"Itu hanya konflik yang terjadi pada Pilkada, untuk Pileg ada, tetapi tidak terlalu karena tidak bersentuhan langsung," ungkapnya.

Baca juga: Herman Deru Teratas, Pilgub Sumsel 2024 Akan Lebih Dua Paslon, Kuncinya di Golkar

Dia mengungkapkan, terjadinya konflik itu karena diduga adanya ketidaknetralan sehingga memicu terjadinya konflik. Dia pun meminta penyelenggara tetap berjalan sesuai dengan koridornya.

"Antisipasinya jika penyelenggaranya berjalan dengan sesuai koridornya, ya mudah-mudahan tidak terjadi konflik," jelasnya.

Namun, sambungnya, berkaca pada Pilkada tahun 2020 lalu untuk penyelenggaraannya sudah cukup bagus, dan tidak terjadi konflik.

"Sejauh ini kalau melihat Pilkada tahun 2020 lalu sudah cukup bagus. Jadi artinya memang Bawaslu, penyelenggara pemilu termasuk aparat kepolisian juga sudah tahu cara pencegahannya dan sudah tahu daerah-daerah mana saja yang masuk kategori rawan konflik seperti Muratara, Empat Lawang. Tapi sepertinya pada Pilkada sebelumnya aman-aman saja," tandasnya.

Untuk Pilkada 2024 mendatang, Kurniawan mengatakan Sumsel menargetkan zero konflik. Dia pun merasa optimis terkait target tersebut.

Sebab, sambungnya, pihak Bawaslu bukan hanya berkoordinasi dengan kepolisian tetapi juga tokoh masyarakat, stakeholder dan tokoh agama.

"Tahun 2024 untuk zero konflik mudah-mudahan bisa tercapai, artinya kita pencegahan-pencegahan dulu. Kita komunikasi dan berkoordinasi dengan stakeholder, tokoh masyarakat. Artinya bukan hanya kepolisian, ya kepolisian kita intens untuk koordinasi tapi dengan toko agama semua pihaklah kita berkoordinasi untuk meredam hal-hal yang tidak diinginkan itu," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved