Berita Pilpres 2024

Peneliti Ungkap 4 Penyebab Ganjar Pranowo Kalah Jauh dari Prabowo Subianto Bila 'Head to Head'

Bakal capres Ganjar Pranowo disebut melakukan empat blunder yang berujung menurunnya elektabilitas kader PDI Perjuangan (PDIP) itu.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Kolase/Tribunnews.com/Dok PDIP
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres Ganjar Pranowo disebut melakukan empat blunder yang berujung menurunnya elektabilitas kader PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Empat blunder itulah disebut peneliti sebagai penyebab kalah jauh Ganjar Pranowo dari Prabowo Subianto dalam beberapa survei terakhir.

Melansir WartakotaLive.com, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap alasan elektabilitas Ganjar kalah cukup jauh dari Prabowo.

Baca juga: Heboh Ganjar Dibully Gegara Telepon Sekda DKI, Tsamara Amany Pasang Badan Membela, Ini Alasannya

Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian kualitatif untuk mencari penyebabnya.

"Penelitian yang kami lakukan mulai dari focus grup discussion, analisa media, wawancara, hingga penilaian pakar atau ahli," katanya, Senin (31/7/2023).

Hasilnya, Hanggoro mengungkap sejumlah faktor yang disinyalir menjadi penyebab elektabilitas Ganjar kian merosot.

Baca juga: Prabowo Menang Telak Nyaris di Semua Survei, Ternyata Bisa Kalah Bila Ganjar Duet Dengan Sosok Ini

Menurutnya ada empat blunder yang dilakukan Ganjar dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, partai yang mengusungnya.

Pertama, ungkap Hanggoro, adalah pengakuan Ganjar soal video porno.

Dalam jajak pendapat LSI Denny JA, sebanyak 86,1 persen responden menilai seorang capres tidak wajar jika suka menonton video porno.

Baca juga: Sosok Cawapres Ganjar Makin Terkuak, Hasto Sebut Tak Jauh dari Nama Muncul di Survei, Ini Orangnya?

"Responden yang menganggap hal itu wajar hanya 6,5 persen," kata Hanggoro.

Kedua, PDIP dianggap melakukan blunder dengan menyatakan presiden atau capres mereka sebagai petugas partai.

Jajak pendapat yang dilakukan mengungkap 69,9 persen menyatakan tak setuju seorang presiden dianggap petugas partai.

Baca juga: Mengintip Elektabilitas 5 Kandidat Cawapres Ganjar di Survei, Dua di Antaranya Tak Masuk 5 Besar

Ketiga, Ganjar melakukan blunder karena dinilai berperan pada pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Ganjar dan PDIP dianggap sebagai pihak yang paling bersalah dalam kasus tersebut, selain Erick Thohir, Wayan Koster, dan Megawati Soekarnoputri.

Keempat, Ganjar dianggap melakukan blunder saat menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta terkait keluhan warga di Jakarta Utara.

Baca juga: Siapa Sosok Cawapres Paling Ideal Untuk Ganjar, Prabowo dan Anies? LSN Ungkap Hasil Survei Terbaru

"Jajak pendapat yang dilakukan LSI Denny JA mengungkap 74,7 persen menyatakan aksi Ganjar itu tidak pantas," kata Hanggoro.

Dia menambahkan, dalam simulasi survei dua nama oleh LSI Denny JA pada Juli, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih mencapai 10,4 persen.

Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 52 persen, sedangkan Ganjar hanya mendapati angka 41,6 persen.

"Hasilnya head to head antara Prabowo dengan Ganjar. Prabowo di angka 52 persen versus Ganjar di angka 41,6 persen," kata Hanggoro.

Sebaliknya, Hanggoro menyebut bersamaan dengan beberapa blunder yang dilakukan Ganjar, Prabowo justru melakukan manuver yang signifikan.

Pertama, semakin kuat sinyal dukungan Jokowi mendukung Menteri Pertahanan itu sebagai capres.

Dalam dua survei terakhir, Prabowo menyalip Ganjar pada segmen pemilih yang puas pada kinerja Jokowi.

Padahal, sebelumnya Ganjar unggul dalam dua survei pada Januari dan Maret.

Kedua, LSI Denny JA menilai publik menyukai isu yang diusung Prabowo.

"Fokus isu itu disosialisasikan lewat sejumlah baliho yang disebar oleh tim Prabowo," kata Hanggoro.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Adapun jumlah responden survei sebesar 1.200 orang. Teknik pengumpulan survei dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Klik => Berita Lainnya Terkait Pilpres 2024

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved