Gunung Dempo Erupsi

Kondisi Gunung Api Dempo usai Erupsi, Puncak Diselumuti Abu Vulkanik, Aktifitas Warga Masih Normal

Meskipun abu vulkanik sudah tampak jelas karena aktivitas erupsi Gunung Api Dempo, namun sampai saat ini aktivitas masyarakat Kota Pagar Alam masih se

Editor: Weni Wahyuny
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
GUNUNG API DEMPO : Tampak abu vulkanik yang menutupi puncak Gunung Api Dempo Pasca tiga kali erupsi dan hebusan abu vulkanik. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Kondisi Gunung Api Dempo (GAD) setelah terjadi erupsi dan hembusan abu vulkanik dua hari berturut-turut dari Selasa (25/7/2023) malam dan Rabu (26/7/2023) sore.

Pantauan pada Kamis (27/7/2023) pagi, puncak GAD sudah terlihat diselimuti abu vulkanik.

Abu vulkanik yang menyelumuti puncak GAD terlihat jelas dari jarak 15 kilometer dari puncak GAD.

Meskipun abu vulkanik sudah tampak jelas karena aktivitas erupsi Gunung Api Dempo, namun sampai saat ini aktivitas masyarakat Kota Pagar Alam masih seperti normal.

Pantauan sripoku.com, tidak tampak ada masyarakat Pagar Alam yang terlihat panik dengan peningkatan aktivitas GAD tersebut.

Bahkan masyarakat Pagar Alam tampak tenang dan aman serta masih beraktivitas seperti biasa.

Herdian (50) salah seorang warga Pagar Alam mengatakan, jika dirinya tidak terlalu khawatir dengan aktivitas GAD yang mulai erupsi.

Baca juga: Erupsi Susulan Kembali Terjadi di Gunung Api Dempo Pagar Alam, Tercatat 3 Kali Letusan Sejak Selasa

"Sudah sering ini terjadi dek, jadi kami tidak terlalu khawatir. Tapi memang kami tetap waspada meskipun informasi terkait aktivitas Dempo ini hanya kami dapat dari koran dan media online saja," katanya.

Doni (36) warga Pagar Alam lainnya menuturkan bahwa harusnya peningkatan aktivitas GAD harus diumumkan ke masyarakat. Hal ini untuk langka antisipasi jika tiba-tiba GAD erupsi besar dan bisa membahayakan masyarakat Pagar Alam.

"Kami hanya tahu dari media online dan media sosial jika Dempo sedang aktif dan ada erupsi. Tidak ada pemberitahuan dari pihak pemerintah maupun pihak lainnya. Jadi jika terjadi bencana maka masyarakat yang akan gelagapan untuk mitigasi karena tidak ada pemberitahuan tadi," ujarnya.

Baca juga: Gunung Dempo Erupsi, Letusan Terbesar Sejak 15 Tahun Terakhir, Status Waspada Level II

Sementara itu pihak Pos Pemantau GAD melalui laporan Wiwit menyampaikan aktivitas GAD selama 24 jam terakhir. Berdasarkan pengamatan legempaan telah terjadi 1 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 552 detik.

5 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-32 mm, dan lama gempa 18-43 detik. 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 4-5 mm, dan lama gempa 6-10 detik. 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 4-16 detik. 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-3 mm, dominan 2 mm. (one/sp)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved