Demo Warga Tegal Binangun

Baca Yasin Hingga Bawa Keranda, Demo Warga Tegal Binangun di Kantor Gubernur Tolak Masuk Banyuasin

Baca Yasin Hingga Bawa Keranda, Demo Warga Tegal Binangun di Kantor Gubernur Tolak Masuk Banyuasin

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Baca yasin hingga bawa keranda jenazah, demo warga Tegal Binangun di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/7/2023) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ratusan Warga Tegal Binangun membaca surat yasin hingga membawa keranda mayat saat menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Sumsel di Jalan A Rivai Palembang, Rabu (26/7/2023). 

Aksi Demo Warga Tegal Binangun digelar sebagai wujud penolakan wilayahnya masuk Kabupaten Banyuasin

Demo ini dilakukan warga Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Taman Sasana Patra (TSP) dan Patra Abadi (PA).

Warga Tegal Binangun yang melakukan demo sengaja membacakan surat yasin dengan tujuan agar hati para pemimpin bisa terbuka.

"Kami baca surat yasin biar hati pemerintah terbuka dan mendengarkan aspirasi kami. Kami ingin tetap jadi warga Kota Palembang," kata Warga Tegal Binangun yang turut melakukan aksi Widya disela-sela aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Kangen Ibu, Lina Mukherjee Nangis di Sidang Perdana UU ITE, Siap Disidang Imbas Konten Makan Babi

Warga yang melakukan aksi tergabung dalam forum Masyarakat Taman Sasana Patra dan Patra Abadi Bersatu di Depan Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/7/2023)
Warga yang melakukan aksi tergabung dalam forum Masyarakat Taman Sasana Patra dan Patra Abadi Bersatu di Depan Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/7/2023) (Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati)

Menurutnya, permasalahan tapal batas wilayah Tegal Binangun yakni melibatkan Pemkot Palembang dan Pemkab Banyuasin sudah lama terjadi sejak tahun 2014 silam.

Saat itu, warga Perumahan Sasana Patra dan Patra Abadi masuk Palembang, namun tiba-tiba diklaim masuk Banyuasin

Kata Widya, warga di perumahannya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Palembang, bahkan semua fasilitas seperti air, listrik dan lainya berasal dari Palembang.

"Tidak masuk akal, KTP, KK kami Palembang tapi diklaim sebagai warga Banyuasin untuk tanahnya," katanya 

Tak hanya baca surat yasin, masa juga membawa keranda jenazah sebagai simbol penolakan jadi warga Banyuasin dan tetap jadi warga Palembang.

Keranda tersebut bertuliskan berbagai tulisan seperti 'hidup ini hanya sementara, pocong penistaan hi hi hi',

Ada juga tulisan 'pejabat yang baik yang memperjuangkan aspirasi rakyat, pejabat anarkis tidak ingat dosa dan lain-lain'

Hasil Rapat di ATR Pusat

Sebelumnya, Bupati Banyuasin H Askolani Jasi bersama sejumlah OPD termasuk Kadis Kominfo Banyuasin mengikuti rapat tapal batas antara Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang di ATR BPN RI, Jumat (9/6/2023).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved