Berita Pilpres 2024

Profil dan Rekam Jejak 5 Figur yang Sudah Mengerucut Untuk Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Berikut ini profil dan rekam jejak lima figur yang sudah mengerucut untuk jadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel/Tribunnews.com
Profil dan Rekam Jejak 5 Figur yang Sudah Mengerucut Untuk Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bursa bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 kini sudah mengerucut menjadi lima nama dari sebelumnya ada 10 figur potensial.

Lima nama tersebut dibocorkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani.

"Sekarang sudah mengerucut lima (nama)," kata Puan usai menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Puan mengungkap lima nama tersebut antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Andika Perkasa, dan Erick Thohir.

Nama-nama itu, kata dia, masih akan dibahas di internal PDIP bersama partai-partai pendukung Ganjar Pranowo lainnya.

"Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin," katanya.

Berikut profil dan rekam jejak mereka yang namanya disebut Puan Maharani:

1. Sandiaga Uno

Sandiaga Uno kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Dilansir dari situs Kemenparekraf, Sandiaga Uno lahir di Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969.

Dia merupakan anak dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R Uno.

Ia satu sekolah bersama Erick Thohir sejak SD di PKSD, SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan, dan SMA Katolik.

Setelahnya, Sandi melanjutkan studinya ke Wichita State University di Kansas, Amerika.

Tahun 1992, Sandiaga Uno melanjutkan kuliah pascasarjana di George Washington University.

Lulus S1, Sandi pernah bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya selama tiga tahun.

Pada 1993, Sandi memilih pindah ke Singapura dan bekerja di Seapower Asia Investment Limited, dikutip dari situs resmi Kemenparekraf.

Dari Seapower, ia berpindah ke MP Holding Limited Group Singapura.

Setelahnya, ia pindah ke Kanada dan bekerja di NTI Resources Limited hingga tahun 1998.

Pasca-dari Kanada, Sandi memilih pulang ke tanah air dan bergabung dengan PT Recapital (1997-2007) dan PT Saratoga Investama Sedaya (1997-2015).

PT Saratoga Investama Sedaya itu didirikan Sandiaga Uno bersama rekannya, Edwin Soeryadjaya, dan bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan, dan kehutanan.

Kesuksesan Sandi sebagai pengusaha membawanya menjadi orang terkaya di Indonesia ke-85 pada 2018 menurut majalah Asia Globe.

Karier politiknya dimulai saat ia dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 bersama Anies Baswedan.

Namun, belum genap satu periode, Sandi mundur dari jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta karena menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019.

Pada 23 Desember 2020, Sandiaga Uno dilantik sebagai Manparekraf baru menggantikan Wishnutama.

2. Erick Thohir

Erick Thohir kini menjabat Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dilansir dari situs resmi BUMN, pria kelahiran Jakarta pada 30 Mei 1970 ini merupakan lulusan Gelndale University tahun 1990 dan National University tahun 1993.

Erick adalah teman masa kecil hingga remaja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, lantaran keduanya satu sekolah sejak SD sampai SMA.

Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Erick Thohir telah memulai kariernya sebagai pebisnis.

Bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R Harry Zulnardy, Erick mendirikan bisnis media bernama Mahaka Group.

Di tahun 2001, Mahaka di bawah kepemimpinan Erick mengakuisisi harian Republika yang akan bangkrut.

Keseriusannya dalam berbisnis di bidang media membawa Erick Thohir berguru pada pendiri Harian Kompas, Jacob Oetama dan pemilik Jawa Pos, Dahlan Iskan.

Tujuh tahun mendirikan Mahaka, Erick kemudian ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008.

Di tahun yang sama, ia mendirikan tvOne dan situs berita VivaNews bersama Anindya Bakrie.

Setelahnya, Erick menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).

Selain menjadi pebisnis, Erick Thohir juga terlibat dalam organisasi olahraga.

Ia pernah menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) mulai 2006 hingga 2014.

Erick juga pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Persib Bandung.

Bahkan, ia sempat membeli saham dari tim basket Philadelphia 76ers dan klub sepak bola Inter Milan.

Namanya semakin moncer setelah menjabat Presiden Klub Inter Milan menggantikan Massimo Marrati pada 2013.

Kecintaannya pada olahraga masih terlihat sampai saat ini, bahkan Erick terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Diketahui, Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019.

3. Andika Perkasa

Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang menjabat pada 2021 sampai 2022.

Dilansir dari TribunnewsWiki.com, Andika Perkasa resmi pensiun dari TNI pada 1 Januari 2023.

Dia lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 , dan saat ini usianya mau menginjak 59 tahun.

Andika Perkasa memiliki seorang istri bernama Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang akrab disapa Hetty.

Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.

Pernikahan Andika Perkasa dan Hetty telah dikaruniai tiga anak.

Andika Perkasa lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1987.

Dia langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.

Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).

Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.

Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal.

Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Paspampres.

Kemudian pangkatnya naik menjadi Mayor Jenderal.

Dua tahun mengawal Presiden Jokowi, Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura pada 2016.

Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.

Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Pangkatnya pun dinaikkan menjadi Letnan Jenderal.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Karier Andika Perkasa mencapai puncaknya saat diajukan Presiden Jokowi untuk memegang jabatan Panglima TNI.

Saat itu, jabatan Panglima TNI dipegang oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun pada akhir 2021.

Akhirnya, Presiden melantik Andika Perkasa sebagai Panglima TNI pada 17 November 2021.

Jabatan Andika sebagai Panglima TNI berakhir pada Desember 2022 dan kini digantikan oleh Laksamana Yudo Margono.

Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di universitas dalam negeri.

Dia juga meraih tiga gelar S2, serta satu gelar S3 dari berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa memang banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.

Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.

Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.

Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 yaitu PhD.

4. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah Ketua Umum Partai Demokrat.

Dilansir dari situs resmi Demokrat, AHY lahir di Bandung, Jawa Barat pada 10 Agustus 1978.

AHY merupakan putra pertama dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati.

Dia merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 1997.

Saat kelulusannya, AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, predikat sebagai lulusan terbaik.

Ia kembali meraih penghargaan pada 1999, yaitu medali Tri Sakti Wiratama.

Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi kolektif dalam bidang akademik, kejasmanian fisik, dan kepribadian.

Prestasi tersebut membuat AHY terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna.

Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2000.

Lagi-lagi AHY mendapatkan predikat lulusan terbaik dari Akmil dan meraih Bintang Adi Makayasa.

Sebelum terjun ke dunia politik, AHY telah berkarier sebagai TNI AD selama 16 tahun.

Ia bergabung dengan Kostrad selepas lulus dari Akmil.

Di tahun 2002, ia ditunjuk sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.

Selesai bertugas di Aceh, ia tergabung dalam Operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan, sebagai perwira seksi.

Atas dedikasinya selama penugasan, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Lebanon.

Di tahun 2016, ia ditugaskan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.

Meski termasuk prajurit berprestasi, AHY tidak berhenti belajar.

Ia menempuh pendidikan formal dan kini tercatat memiliki tiga gelar Master, yaitu Master of Science dari Nanyang Technological University (2006), Master in Public Administration dari Harvard University (2010), dan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University (2015).

Karier AHY sebagai prajurit TNI AD terhenti lantaran ia maju Pilgub DKI Jakarta 2017, namun gagal.

Sejak saat itu, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat.

Pada 15 Maret 2020, AHY didaulat menjadi Ketua Umum Demokrat setelah mendapat dukungan dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

5. Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain menjadi Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar juga menjabat sebagai salah satu dari empat Wakil Ketua DPR RI.

Muhaimin Iskandar menjabat Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (KORKESRA) yang membidangi ruang lingkup tugas Komisi VIII, Komisi IX, Komisi X, Badan Urusan Rumah Tangga dan Mahkamah Kehormatan Dewan.

Melansir situs resmi DPR RI, Muhaimin Iskandar lahir di Jombang, pada 24 September 1966.

Ia menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang tahun 1982 dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta tahun 1985.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di FISIP UGM dan lulus pada usia 26 tahun.

Ia lalu melanjutkan S2 di Universitas Indonesia dan lulus tahun 1998.

Tahun 2018, Muhaimin Iskandar lulus S3 di Universitas Airlangga Surabaya.

Sejak duduk di bangku kuliah, Muhaimin Iskandar aktif di tempat-tempat diskusi, maupun pergerakan mahasiswa.

Ia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih menjadi Ketua Cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997.

Selain itu, Muhaimin Iskandar juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Karier politik Muhaimin Iskandar bersamaan dengan lahirnya Era Reformasi.

Pada saat itu, tahun 1998, Muhaimin Iskandar bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendirikan PKB.

Muhaimin Iskandar ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).

Pada Pemilu 1999, Muhaimin Iskandar terpilih sebagai Anggota DPR RI dari PKB pada usia 32 tahun.

Ia menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004, dan termasuk pimpinan termuda di DPR RI yang pernah ada saat itu.

Seiring menjadi Ketua Umum PKB, pada Pemilu 2004, ia terpilih kembali menjadi Anggota DPR RI dan kembali menjadi Wakil Ketua DPR RI 2004-2009.

Pada Pemilu berikutnya, ia sukses untuk ketiga kalinya menjadi Anggota DPR RI.

Muhaimin Iskandar lalu diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyo menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014.

Di pengujung jabatan menteri berakhir, pada tahun 2014 dan 2019, Muhaimin Iskandar secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PKB.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved