Arti Yatim, Piatu, Yatim Piatu dalam Islam, Berikut Hadits Tentang Keutamaan Membahagiakan Mereka

TRIBUNSUMSEL.COM --  Arti Yatim, Piatu, Yatim Piatu dalam Islam, Berikut Hadits Tentang Keutamaan Membahagiakan Mereka.

Pengertian Yatim

Kata yatim berasal dari bahasa Arab.

Yatim berasal dari kata al-fardu yang artinya adalah sendirian dan segala sesuatu yang ditinggal oleh sesuatu yang serupa dengannya. (As-Shihah fi Al-Lughah, kata: يتم)

Secara bahasa, yatim artinya adalah infirad atau sendiri.
Setiap yang sendiri dalam Bahasa Arab disebut dengan yatim, termasuk juga makna al-yatimah adalah janda yang sendiri. (Muhammad Abu Manshur al-Harawi w. 370 H, Tahdzib al-Lughat, h. 14/ 242, lihat pula: Ibnu Faris ar-Razi w. 395 H, Mujmal al-Lughat, h. 1/ 941).

Secara istilah, para ulama mendefinisikan yatim sebagai berikut:

الْيَتِيمَ بِأَنَّهُ مَنْ مَاتَ أَبُوهُ وَهُوَ دُونُ الْبُلُوغِ. لِحَدِيثِ: ” لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ

Artinya:

”Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati bapaknya, ketika dia belum baligh. Berdasarkan hadis: “Tidak ada status yatim setelah mimpi basah.”

(Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 45:254)

Hadis di atas, diriwayatkan oleh At-Thabrani, dalam Mu’jam Al-Kabir, 4:14, dari sahabat Handzalah bin Hudzaim. Al-Haitsami mengatakan dalam Majma’ Az-Zawaid, 4:266: Perawinya Tsiqah (Terpercaya).

Pengertian Piatu

Piatu bukan berasal dari bahasa Arab. Piatu lazim disebut atau masuk dalam kata dalam bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Arab, seseorang yang belum baligh dan ditinggal wafat ibunya disebut dengan muqtha’ (Abu al-Hasan Ali bin Ismail w. 458 H, al-Muhkam wa al-Muhith al-A’dzam, h. 9/ 529).