Berita Pilpres 2024
Budiman Sudjatmiko Buka Suara Dituding Gembosi PDIP Gegara Bertemu Prabowo Subianto
Dituding memecah suara PDI Perjuangan (PDIP) karena menemui Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko akhirnya angkat bicara.
TRIBUNSUMSEL.COM - Dituding memecah suara PDI Perjuangan (PDIP) karena menemui Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko akhirnya angkat bicara.
Seperti diketahui sebelumnya, Budaiman bertemu dengan Prabowo, padahal PDIP telah memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024.
Tudingan muncul pada Budiman disebut melakukan upaya menggembosi partainya sendiri.
Repons Budiman disampaikan saat diwawancarai Akhmad Sahal yang ditayangkan di Youtube MindTV.
Hal itu bermula saat Akhmad Sahal menanyakan soal tudingan sebagian pihak yang menyatakan manuver Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo sebagai upaya adu domba untuk memecah suara PDIP.

"Jadi kan ada anggapan, Budiman ini, meskipun dia mengaku sebagai pribadi bertemu dengan Prabowo, bagaimanapun dia mewakili/membawa simbol PDIP dan PDIP sudah punya capres yaitu Ganjar Pranowo. Ada yang bilang yang dilakukan Budiman ini bagian dari devide et impera dari pihak luar untuk memecah suara pendukung PDIP, atau yang dilakukan Budiman disadari atau enggak sebuah pembusukan dari dalam terhadap PDIP. Gimana Anda menjelaskan soal ini? Soal langkah Anda dan kaitan dengan PDIP," tanya Akhmad Sahal sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Jumat (21/7/2023) dilansir Tribunnews.com.
Menjawab hal itu, Budiman memberi sebuah perumpamaan.
Dikatakan Budiman, apa bila seseorang hendak membangun jembatan dari suatu tepian ke satu tepian, maka orang tersebut harus mengunjungi di tepian seberang.
Apabila orang tersebut tidak mengunjungi tepian di seberang, maka jembatan yang dibangun tidak akan tuntas atau selesai.
"Ketika Anda ingin membangun jembatan dari satu tepian sungai ke satu tepian sungai yang lain, pasti Anda juga harus mengunjungi tepian seberang. Kalau Anda tidak pernah menyeberang ke sana, Anda tidak berhasil menuntaskan membuat jembatan ke ujung. Begitu. jadi ini soal bagaimana ini melihat ini statis atau dinamis."
"Ketika Anda membuat jembatan, ya Anda ke ujung sana juga, agar ini nyambung dari sini. Sesimpel itu," ujar Budiman.
Lebih lanjut, soal langkahnya bakal memecah belah PDIP atau menggembosi PDIP, Budiman menyatakan tidak sepakat dengan anggapan tersebut.

Budiman menyatakan dirinya sudah menjadi pendukung PDIP sejak kelas 6 SD.
Bahkan, sejak kelas 6 SD itu, dirinya sudah berkampanye untuk PDIP.
"Pertanyaanya kedua, enggaklah. Saya ini ber-PDIP sejak kelas 6 SD. Sudah ikut berkampanye sejak kelas 6 SD tahun 1982 bung. Jadi enggaklah (memecah suara PDIP). Keluarga saya PNI juga dari dulu," katanya.
PDIP bakal panggil Budiman Sudjatmiko
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan, pihaknya akan memanggil Budiman Sudjatmiko buntut pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Dikatakan Komarudin, pemanggilan itu dilakukan setelah masa reses anggota DPR RI.
"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil," kata Komarudin, Rabu (19/7/2023).
Menurut Komarudin, aturan disiplin partai berlaku bagi semua kadernya tanpa terkecuali.
"Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," ujarnya.
Komarudin menyayangkan sikap Budiman yang mengaku menemui Prabowo bukan mewakili partai, melainkan pribadi.
Menurutnya, sebagai anggota partai, kebebasan individu terutama dalam konteks politik tetap diatur oleh partai.
"Jadi tidak bisa dibilang 'wah ini saya pribadi', itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih."

"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ujarnya.
Komarudin menegaskan, sebagai anggota partai memiliki kewajiban untuk taat dengan keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Di mana dalam hal ini Megawati sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
"Mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," katanya.
Budiman Akui Siap Dipanggil: Bukan Risiko, Justru Bagus
Sebelumnya, Budiman telah mengaku siap jika dipanggil PDIP buntut pertemuannya dengan Prabowo.
"Oh gak ada masalah. Oh saya suka biasa kok dipanggil panggil," kata Budiman, Selasa (18/7/2023) malam.
Politikus PDIP itu menuturkan, pemanggilan dirinya oleh PDIP bukanlah sebuah risiko.
Justru menurutnya itu adalah kesempatan yang baik untuk saling komunikasi.

"Dipanggil kan bukan sebuah risiko, biasa aja, malah justru bagus toh ada komunikasi. Jangan-jangan selama ini gak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," ujarnya.
Budiman mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo hanya berdiskusi biasa.
Ia juga menegaskan, kedatangannya tidak mewakili PDIP maupun Megawati Soekarnoputri.
Budiman menekankan bahwa kedatangannya sebagai individu, bukan mewakili partai politik (parpol).
"Ini individu pribadi saya. Kalau yang mewakili partai Ibu Mega, yang mewakili partai itu Sekjen, bukan saya. Mba Puan," katanya.
Askolani Jasi Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Menang di Banyuasin |
![]() |
---|
Partai NasDem Gelar Kampanye Akbar di BKB Palembang Besok, Dihadiri Surya Paloh dan Wali Band |
![]() |
---|
Jadwal Kampanye Capres - Cawapres Nomor Urut 3 di Sumsel, Ganjar di Palembang, Mahfud ke Banyuasin |
![]() |
---|
Menelaah Arah Demokrat Tak Merapat ke Ganjar Justru Gabung Koalisi Prabowo, Begini Analisa Pengamat |
![]() |
---|
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, SBY Siap Pasang Badan, Tawarkan AHY Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.