Berita Lahat

497 Megalit Ditemukan di Desa Pajar Bulan Kabupaten Lahat, Tersebar di Perkebunan Warga

Sebanyak 497 megalit ditemukan di Desa Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat yang tersebar di perkebunan warga.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EHDI AMIN
Sebanyak 497 megalit ditemukan di Desa Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat yang tersebar di perkebunan warga. Penggiat Wisata Lahat memperlihatkan sebagian dari ratusan temuan megalit di Kabupaten Lahat, Minggu (17/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Sebanyak 497 megalit ditemukan di Desa Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat dan diduga menjadi temuan terbanyak di satu desa di Indonesia.

Ratusan batu megalit tersebut ditemukan tersebar di perkebunan milik warga. 

Desa Pajar Bulan Lahat berjarak sekitar 69 kilometer dari pusat Kota Lahat dan terletak di antara Desa Sumur dan Desa Pulang Panggung pada ketinggian 695 meter dari permukaan laut (mdpl).

Penggiat Wisata yang juga Ketua Panoramic of Lahat yang konsen mendata situs megalit di Lahat, Mario Andramartik mengatakan dari 497 megalit memiliki 11 ragam bentuk yakni bentuk batu gelang sebanyak lima, bentuk batu berelief satu buah, bentuk batu datar 152 buah, bentuk tetralith 59 buah, bentuk menhir 3 buah, bentuk dolmen 115 buah, bentuk lesung batu 33 buah.

Kemudian ada yang berbentuk lumpang batu 44 buah, monolith 79 buah, bentuk Umpak Bangunan dua buah dan trilith 4 buah.

"Jika wisatawan atau warga ingin melihat keberadaan megalit tersebut, dikatakan Mario, bisa langsung datang ke Desa Pajar Bulan terletak 69 kilometer dari pusat Kota Lahat," kata Mario Andramartik, Minggu (16/7/2023). .

Untuk menuju lokasi dari Kota Lahat menuju Kota Pagar Alam kemudian menyusuri jalan Pagar Alam - Kepahiang ke arah Jarai dan setelah Hotel Darma Karya terdapat pertigaan di sebelah kanan jalan, lalu masuk ke Jalan Sidik Adim yang merupakan jalan menuju wilayah Kecamatan Pajar Bulan.

Setelah Kantor Camat Pajar Bulan terdapat Desa Sumur dan tepat di perbatasan Desa Sumur dan Desa Pajar Bulan di sebelah kiri jalan terdapat kebun cabe, pepaya dan kopi, di belakang kebun ini terdapat tinggalan situs megalitik.

"Sangat dekat. Jika sudah sampai di desa sekitar sejauh 50 meter megalit sudah bisa ditemui di antara kebun pepaya milik warga. Di sini satu lumpang batu yang mempunyai lubang lima, " Sampainya.

Dikatakan Mario, lumpang batu tersebut mempunyai ukuran panjang 175 cm dan lebar 130 berada di ketinggian 695 mdpl. Sekira jarak 100 meter ke arah utara ada juga lumpang batu lubang 4 di antara pohon cabe dan pohon pepaya. Lumpang batu dengan tinggi nyaris sama dengan permukaan tanah sehingga kondisinya kurang baik.

Dari lumpang batu ke-2 lalu berjalan ke lumpang batu ke-3 yang berjarak sekitar 8 meter. Lumpang batu ke-3 mempunyai 2 lubang dengan diameter kedua lubang nyaris sama 14 cm.

Selanjutnya, tambahnya berjalan ke arah utara masih di kebun pepaya warga ada deretan batu datar, dolmen dan batu gelang.

"Ketika kita berada di tengah di antara deretan bebatuan ini kita seperti berada di tengah jalan menuju Gunung Dempo. Dan memang lokasi situs megalitik ini berada di bagian selatan Gunung Dempo dan Sungai Dendan di bagian barat," Ujarnya.

Sekitar 20 meter ke arah barat deretan dolmen terdapat satu lumpang batu berlubang 3 di perbatasan kebun pepaya dan kebun kopi. Lumpang batu ke-4 di lokasi ini mempunyai diameter lubang 14 cm dan kedalaman lubang 18 cm selanjutnya berjarak 12 meter dari lumpang batu terdapat lesung batu yang mempunyai ukuran panjang 88 cm dan lebar 67 cm.

Di Kebun pepaya dan kopi yang tepat berbatasan dengan Desa Sumur disebut masyarakat sebagai Danau Talang seperti yang disampaikan Makfus yang didampingi anaknya Yandi yang merupakan warga setempat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved