Pipa Gas Bocor di Prabumulih

Bantah PD Petro Prabu, Kades Tanjung Menang Tegaskan Pipa Gas Bocor Bukan Ulah Kontraktor Proyek

Bantah PD Petro Prabu, Kades Tanjung Menang Tegaskan Pipa Gas Bocor Bukan Ulah Kontraktor Proyek

Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok. Warga
Kades Tanjung Menang Tegaskan Pipa Gas Bocor Bukan Karena Kontraktor Proyek 

Asmedi juga meminta baik PD Petro Prabu atau PT AWS kedepannya agar menyiapkan petugas di tiap-tiap desa atau kelurahan sehingga ketika terjadi kebocoran atau terbakar bisa langsung ditanggulangi.

"Kalau di desa ada petugas tentu akan mudah membantu menyetop atau menghentikan maupun menanggulangi misal terjadi jaringan gas kota bocor, tidak harus lama koordinasi," harapnya.

Sementara H Arlan saat dikonfirmasi mengakui dirinya hanya memberikan bantuan alat berat berikut operatornya ke warga das Tanjung Menang dan bukan mengerjakan proyek.

"Memang alat kita yang dipinjam warga desa Tanjung Menang, untuk pembersihan lokasi sekolah di desa Tanjung Menang," katanya.

Sedangkan Head of Communication Relations & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti mengatakan kebocoran pipa itu bukan milik mereka namun jaringan gas kota sehingga bukan tanggungjawab pihaknya.

"Itu punya gas kota," katanya singkat melalui pesan singkat WhatsApp ketika dikonfirmasi. 

Pernyataan PD Petro Prabu

Diduga pipa gas bocor di Prabumulih hingga mengakibatkan ledakan terjadi karena imbas proyek galian drainase oleh salah satu kontraktor.

Hal itu diungkapkan Direktur Perusahaan Daerah (PD) Petro Prabu, H Azhari H Harun kepada wartawan ketika diwawancarai wartawan pada Minggu (16/7/2023).

"Jadi pipa jaringan gas kota itu bocor karena ada proyek galian drainase di depan sekolah dasar, namun kita balum tau apakah itu proyek Pemkot Prabumulih atau proyek yang menggunakan dana desa," ungkapnya.

Azhari membeberkan, pihak kontraktor pelaksana proyek melakukan galian drainase menggunakan alat berat excavator dan mengenai pipa jaringan gas kota lalu menyebabkan kebocoran.

"Parahnya, mereka bukannya memberitahu kami atau AWS selaku perusahaan pengelola tapi kebocoran itu malah mereka timbun pakai tanah, mungkin takut untuk melapor," bebernya.

Setelah itu kata Azhari, gas yang ditimbun tanah tetap keluar dan saat ada api langsung menyambar dan menyebabkan terjadinya kebakaran.

"Namanya gas, walau ditimbun tanah tetap keluar. Mestinya mereka melapor ke kami sebelum melakukan galian sehingga kami bisa sampaikan dimana jalur pipa, ini jangankan mau melapor sebelum bekerja tapi sudah bocor pun mereka tak melapor, terjadilah kebakaran itu," lanjutnya.

Azhari mengimbau kepada para kontraktor yang mendapat pekerjaan galian baik drainase maupun yang lain khususnya di pinggir jalan agar memberitahu atau berkoordinasi dengan pihaknya sehingga tidak mengenai jalur jaringan gas kota.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved