Berita Pilpres 2024

Tanggapan Ganjar Soal Kritik AHY ke Pemerintahan Jokowi, Putra SBY Cukup Keras Soroti Banyak Masalah

Tanggapan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo soal kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke pemerintahan Presiden Jokowi.

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel.com
Tanggapan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo soal kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tanggapan bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo soal kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengkritik beberapa masalah dalam pidato politiknya di kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin malam.

Ganjar Pranowo yang sama-sama kader PDIP dengan Jokowi menanggapi santai kritik AHY.

Baca juga: Akhirnya AHY Langsung yang Desak Anies Baswedan Umumkan Cawapres, Ini Alasannya

Menurut Ganjar, setiap orang boleh mengkritik karena Indonesia saat ini menganut sistem demokrasi.

"Ya enggak apa-apa. Yang ingin ngritik boleh. Orang demokrasi, kritik itu boleh," ujar Ganjar ditemui wartawan di Mal Kota Kasablanka, Sabtu (15/7/2023), dilansir dari Kompas.com.

Sebelumnya, AHY dalam pidato politiknya menyampaikan sejumlah narasi perubahan dan perbaikan yang diklaim bakal diusung partainya dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Tampil Pede Depan Walikota Se-Indonesia, Anies Sampaikan Visinya Tentang Pembangunan Kota Masa Depan

Dihimpun TribunSumsel.com dari tayangan Youtube Kompas TV, AHY memberikan kritik untuk beberapa kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi.

Pertama, AHY menyinggung pertumbuhan ekonomi yang jauh di bawah janji Jokowi 7-8 persen, yakni hanya 5 persen di luar Pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi, menurut dia, mengalami kemunduran serius selama 9 tahun belakangan.

Baca juga: Bila AHY Tak Dipilih Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini yang Akan Dilakukan Demokrat

Di sisi lain, utang pemerintah terus meroket dan kinerja BUMN jauh dari harapan.

Per Maret 2023, sebut AHY, utang pemerintah mencapai lebih dari Rp 7.800 triliun.

Rata-rata bunga utang sebesar Rp 400 triliun setahun.

Kata dia, setara dengan realisasi anggaran pendidikan pada APBN 2020.

Baca juga: NasDem Ungkap Alasan Pilih GBK Ketimbang JIS Untuk Apel Siaga Perubahan, Anies Bakal Orasi Politik

Kedua, AHY menyinggung tuduhan yang kerap dialamatkan kepada Demokrat dan kolega di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, bahwa mereka tak akan melanjutkan program kerja Jokowi seandainya berkuasa.

Ia mengeklaim, program-program yang dirasa membawa dampak positif bagi masyarakat bakal tetap dilanjutkan jika Demokrat kembali memegang kendali pemerintahan di masa depan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved