Berita Pilpres 2024
Nama Dua Menteri Jokowi Ini Mencuat, Benarkah Jadi Calon Kuat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo?
Dua menteri kabinet Presiden Jokowi berpotensi jadi cawapres di Pilpres 2024. Benarkah keduanya jadi calon kuat bakal Cawapres Ganjar Pranowo.
TRIBUNSUMSEL.COM - Dua menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Keduanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Nama keduanya akhir-akhir ini mencuat, lalu benarkah mereka jadi calon kuat bakal Cawapres Ganjar Pranowo?
Sandiaga Uno punya peluang berkontestasi di Pilpres 2024 setelah bergabung menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) usai hengkang dari Gerindra.
Sementara PPP yang sudah berkoalisi dengan PDIP pun menawarkan Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI
"PPP Sudah memutuskan dalam Rapimnas keenam untuk mencalonkan menyampaikan nama Sandiaga Uno untuk menjadi cawapresnya Ganjar Pranowo," kata Sekjen PPP Arwani Thomafi dalam tayangan Youtube Kompas TV, dikutip TribunSumsel.com, Jumat (14/7/2023).
Sementara Erick Thohir kini sedang gencar dipromosikan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Tak tanggung-tanggung, PAN dengan yakin menyodorkan Erick Thohir kepada dua bakal capres yakni Ganjar Pranowo untuk Prabowo Subianto untuk jadi cawapres.
"Kita akan melihat sinyal yang lebih positif, terakselerasi, sehingga Pak Prabowo dan Pak Erick Thohir bisa menemukan titik temu agar mereka saling bisa mendukung dan bersepakat untuk diusung dalam Pilpres 2024," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Meski begitu, PAN tetap membuka pintu komunikasi dengan PDIP untuk menunggu respons terhadap usulan yang mereka dorong yakni Erick Thohir sebagai Cawapres Ganjar.
Baca juga: NasDem Ungkap Alasan Pilih GBK Ketimbang JIS Untuk Apel Siaga Perubahan, Anies Bakal Orasi Politik
"Kami menunggu kabarnya, mudah-mudahan juga mereka memberikan resposn terhadap usulan kami mendorong Pak Erick Thohir sebagai cawapresnya Pak Ganjar," kata Eddy.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan ketua umum mereka Megawati Soekarnoputri sudah bertemu baik dengan PPP maupun PAN membahas soal cawapres.
"Pertemuan tertutup pada saat ibu Megawati Soekarnoputri dengan Pak Haji Mardono Ketua Umum PP, Pak Zulkifli Hasan, itu sebenarnya sudah membahas juga berbagai kemungkinan-kemungkinan," kata Hasto.
Meski demikian, dalam penentuan Cawapres Ganjar Pranowo, PDIP juga menunggu pendapat dari Presiden Jokowi.
Sehingga faktor Presiden Jokowi juga menjadi hal yang dianggap sangat penting untuk dengarkan PDIP.
Baca juga: Tampil Pede Depan Walikota Se-Indonesia, Anies Sampaikan Visinya Tentang Pembangunan Kota Masa Depan
"Kita juga tidak bisa melepaskan bahwa keduanya (Sandiaga Uno dan Erick Thohir) menterinya Presiden Jokowi," ujar Hasto.
Diketahui, secara statistik nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir punya elektabilitas tinggi.
Dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Erick Thohir bahkan kini menyalip Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil yang biasanya memuncaki hasil survei sebagai bacawapres.
Erick Thohir berada di posisi pertama dengan elektabilitas 14,3 persen persen, sementara Sandiaga Uno 8,9 persen.
Baca juga: Yenny Wahid Akhirnya Angkat Bicara Soal Namanya Disebut Calon Kuat Bakal Cawapres Anies Baswedan
Erick Thohir Masih Ingin Fokus Urus BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir masih belum ingin terang-terangan menjawab soal lebih cocok mana jadi bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pasalnya, namanya akhir-akhir ini menjadi salah satu figur yang dianggap potensial untuk jadi cawapres dari hasil survei sejumlah lembaga.
"Kalau ditanya Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Anies, artinya apa, itu calon presiden, biarkan aja, (Pilpres 2024) masih jauh," kata Erick Thohir, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.
Disinggung soal kecocokan lebih condong ke siapa di antara tiga bakal capres tersebut, Erick Thohir memberikan jawaban yang tak sesuai pertanyaan wartawan.
"Yang namanya ketika kita menjabat itu, bukan karena kedudukannya kita, tetapi apa yang kita kerjakan untuk rakyat," katanya.
Erick Thohir mengaku tak ingin berpasangan dengan siapapun di Pilpres 2024 bila hanya sebatas memenuhi syarat untuk mendaftar capres-cawapres, tetapi tak ada rencana besar untuk Bangsa Indonesia.
Menurut dia, capres-cawapres tak bisa hanya berbicara kekuasaan, kedudukan untuk pribadi, melainkan yang harus dipikirkan adalah tantangan ketika menjabat nanti.
"Saya nggak mau misalnya berpartner dengan A,B,C, tetapi cukup dukungan politik partai, cukup dukungan masyarakat, tetapi saya nggak mau ketika menjabat tidak ada rencana besar buat bangsa ini."
"Kita hanya bicara kekuasaan, kedudukan, hanya buat pribadi, justru apa, tantangannya ketika duduk kita musti ada kesepakatan, apa rencana besar bangsa ini," kata Erick Thohir.
Dia tak ingin menanggapi soal politik Pilpres 2024 lebih dalam, karena akan menyelsaikan tugasnya mengurus BUMN.
Urusan Pilpres 2024, kata Erick Thohir, masih lama dan memerlukan proses yang panjang agar benar-benar matang.
"Yang penting saya mau nyelesaiin kerjaan-kerjaan BUMN dulu yang di depan mata aja. Yang namanya Pemilu itu masih perlu proses," katanya.
Dia menambahkan soal hasil survei yang menjadikannya sebagai salah satu kandidat bakal capres akan menjadi pemicu dirinya untuk bekerja lebih baik.
Menurut Erick, pemilu masih jauh sehingga dia akan lebih dulu fokus mengurus BUMN.
Dia juga tidak ingin hasil survei elektabilitas menjadi racun.
Menurutnya, hasil survei harus diikuti kemampuan bekerja untuk rakyat.
Karena itu, Erick pun menegaskan ingin fokus dulu kepada tugas-tugasnya sebagai Menteri BUMN.
"Jangan sampai begini loh ketika aspirasi masyarakat tinggi, katanya survei nomor satu, itu jangan jadi racun. Justru itu jadi apa, membuktikan bahwa musti kerja lebih giat lagi, musti jadi motivasi," ujarnya.
Sandiaga Uno Tak Terlalu Ambisi
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan keputusannya bergabung dengan PPP setelah hengkang dari Gerindra bukan semata-mata untuk mengamankan tiket Cawapres.
Dia nampaknya tak terlalu ambisi, bahkan mengaku tidak masalah bila pada akhirnya nanti hanya menjadi penonton di Pilpres 2024.
"Saya ikhlas, saya bergabung (PPP) ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan," kata Sandiaga usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023), dilansir dari Tribunnews.com.
Menurut dia, keseriusannya bergabung dengan PPP karena memiliki kesamaan visi.
Dia menyebut masyarakat Indonesia saat ini sebagiannya masih kesulitan mendapatkan lapangan kerja, sehingga harus adanya percepatan pembangunan.
"Yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia ini adalah percepatan pembangunan. Dengan Lapangan kerja yang masih sulit didapat oleh sebagian masyarakat ini bisa kita hadirkan dengan percepatan pembangunan," katanya.
Sandiaga tidak membantah dirinya bergabung dengan PPP setelah terjalinnya kesepakatan.
Namun yang pasti dia membantah bahwa kesepakatan dirinya dengan PPP terkait dengan tiket Cawapres di Pilpres 2024.
"Sama sekali tidak ada pembicaraan (cawapres) itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat.
Harapan dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan kepemimpinan yang fokus terhadap percepatan pembangunan dan isu-isu ekonomi keseharian yang dirasaka masyarakat, ini yang tercapai sebuah kesamaan dari segi pemikiran untuk melangkah ke depan," katanya.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Askolani Jasi Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Menang di Banyuasin |
![]() |
---|
Partai NasDem Gelar Kampanye Akbar di BKB Palembang Besok, Dihadiri Surya Paloh dan Wali Band |
![]() |
---|
Jadwal Kampanye Capres - Cawapres Nomor Urut 3 di Sumsel, Ganjar di Palembang, Mahfud ke Banyuasin |
![]() |
---|
Menelaah Arah Demokrat Tak Merapat ke Ganjar Justru Gabung Koalisi Prabowo, Begini Analisa Pengamat |
![]() |
---|
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, SBY Siap Pasang Badan, Tawarkan AHY Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.