Berita Pilpres 2024

Elit PKB Ungkap Penyebab Kekalahan Prabowo Dua Kali Pilpres, Singgung Latar Belakang Cawapres

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq mengungkap penyebab kekalahan Prabowo Subianto di dua kali Pilpres yakni pada 2014 dan 2019.

Editor: Rahmat Aizullah
YouTube Kompas TV
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar: Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq mengungkap penyebab kekalahan Prabowo Subianto di dua kali Pilpres yakni pada 2014 dan 2019. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq mengungkap penyebab kekalahan Prabowo Subianto di dua kali Pilpres yakni pada 2014 dan 2019.

Kekalahan itu, menurut pendapat Maman, tidak terlepas dari pengaruh sosok cawapres yang mendampinginya.

Pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa dibuat kalah oleh duet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sementara di Pilpres 2019, Prabowo Subianto menggandeng Sandiaga Uno, namun kembali tumbang oleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Prabowo Subianto sebenarnya sudah tiga kali ikut kontestasi Pilpres, namun pada 2009 dia menjadi cawapres dari capres Megawati Soekarnoputri dan kalah.

Baca juga: Politisi Senior PDIP Tiba-tiba Puji Prabowo, Kuping Kader Banteng Panas, Reaksi Sekjen Hasto Tegas

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq mengatakan Prabowo Subianto kalah dua kali khususnya pada Pilpres 2014 dan 2019 karena salah memilih cawapres.

Sebab, elektabilitas cawapresnya tidak mampu mendongkrak kemenangan.

"Selama ini dengan positioning bahwa misalnya Prabowo itu tidak akan pernah menang lagi kecuali tepat memilih cawapresnya. Kita tahu bahwa dua kali ini wapres cawapresnya yang bermasalah. Prabowonya (elektabilitasnya) tinggi," kata Maman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Karena itu, Maman meminta Prabowo harus segera berbenah dalam penentuan cawapresnya jika tidak ingin kalah lagi di Pilpres 2024.

Baca juga: PKB Ultimatum Golkar-PAN Tak Boleh Usul Cawapres Bila Ingin Bergabung Dukung Prabowo Subianto

Dia berpendapat Prabowo selama ini salah memilih cawapres karena tidak menggandeng tokoh dari Nahlatul Ulama (NU).

Karena itu, kata Maman, PKB mendorong Prabowo menunjuk ketua umum mereka yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan tokoh NU untuk jadi cawapres.

Nantinya, Cak Imin diharapkan dapat mendorong kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.

"Hari ini itu harus menjadi kesadaran kita secara keseluruhan bahwa pak Prabowo hanya bisa menang bila mengambil orang dengan ketokohan NU berbasis Jawa Timur dan itu adalah pak Muhaimin," katanya.

Diisukan Berpotensi Pisah, Prabowo-Cak Imin Tegaskan Tetap Solid

Berita sebelumnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan PKB akhir-akhir ini diterpa isu berpotensi bubar menjelang Pilpres 2024.

Partai Gerindra dibayang-bayangi bakal ditinggalkan oleh PKB karena terus dirayu dibujuk oleh PDIP untuk merapat gabung mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Apalagi, PKB dan PDIP dikabarkan tengah mencari waktu yang tepat untuk mempertemukan masing-masing ketua umum mereka yakni Megawati Soekarnoputri dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Andai dari pertemuan itu, Cak Imin bersama PKB kepincut untuk bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar, maka otomatis Gerindra dan capresnya Prabowo Subianto ditinggalkan.

Diduga karena takut ditinggali PKB, sebelum pertemuan Megawati dan Muhaimin Iskandar terealisasi, Prabowo menyambangi Cak Imin terlebih dahulu.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi rumah dinas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Minggu (9/7/2023).

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengklaim pertemuan Prabowo dan Cak Imin itu merupakan hal biasa dan memang rutin dilakukan untuk berkoordinasi.

"Kami kan memang rutin ketemu dan berkoordinasi dengan PKB. Ya kita kan sama-sama tahu bahwa pendaftaran itu kan juga masih nanti," katanya, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Diterpa Isu Berpotensi Bubar, Prabowo Temui Cak Imin Diduga Takut Ditinggali

Dasco mengungkapkan, pertemuan Prabowo dan Cak Imin kemarin membahas simulasi Pilpres 2024.

Dia berharap dari pertemuan-pertemuan tersebut akan ada tahapan-tahapan lebih maju, terlebih bila kemudian ada partai lain yang ikut bergabung dengan KKIR.

"Nah dalam pertemuan-pertemuan berikut, kita harapkan akan ada tahapan-tahapan lebih maju, apalagi kalau memang kemudian ternyata ada partai yang ikut bergabung dengan koalisi," kata Dasco.

Sementara itu, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Cak Imin lebih kurang selama tiga jam, Prabowo menegaskan PKB dan Gerindra tetap solid di Pilpres 2024.

"PKB dan Gerindra sudah tanda tangan suatu kesepakatan politik. Dan itu berarti kita setiap langkah, setiap masalah kita bahas bersama," katanya.

Didampingi petinggi partai masing-masing, dalam pertemuan itu Prabowo dan Cak Imin berbincang seputar politik dan situasi kenegaraan.

Dikatakan Prabowo, antara dirinya dan Cak Imin sudah berbicara buka-bukaan dan terus berkomitmen dalam koalisi.

"Ya kita cukup buka-bukaan saya kira ya. Dan itulah yang kita ingin pertahankan. Saya sangat terima kasih kepercayaan dari PKB," ucapnya.

Soal pilihan politik PKB bila nantinya memutuskan bergabung ke PDIP, Prabowo menyebut akan menghormatinya sebagai hak warga negara.

"Jadi begini, pilihan politik itu tentunya adalah hak setiap pemimpin (partai politik), kita hargai," katanya.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menambahkan dalam pertemuan itu ada banyak temuan.

Namun Cak Imin masih merahasiakan temuan-temuan yang dia maksud.

"Akhirnya kita bisa ngobrol panjang lebar, tiga jam, banyak temuan-temuan lah. Tapi apa temuannya ya masih rahasia semuanya. Jadi tiga jam kita bersilaturahim, diskusi, buka peta nasional," katanya.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved