Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Ikut Kloter Palembang, Ini Kata Kemenag OKI

Idun Rohim Zen bin Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci, tergabung di Kloter Palembang, ini kata Kemenag OKI.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
KOLASE TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Idun Rohim Zen bin Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci, tergabung di Kloter Palembang, ini kata Kemenag OKI, Senin (11/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Sudah lebih dari dua pekan, jemaah haji bernama Idun Rohim Zen bin Rohim (84) asal Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir belum kunjung ditemukan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kemenag OKI, H Syarip melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Mutawali menyebut jemaah haji yang hilang di Arab Saudi memang warga OKI.

"Memang benar jemaah hilang itu merupakan warga Desa Sukadarma. Namun yang bersangkutan bukan tergabung di kelompok penerbangan OKI, melainkan dari Kota Palembang," bebernya kepada awak media pada Selasa (11/7/2023) siang.

Ditambahkan yang bersangkutan memakai Surat Keterangan (Suket) sementara, sedangkan KTP asli yang dimiliki justru tidak dipakai.

Dilihat secara prosedur itu sudah termasuk kategori pelanggaran.

"Alasan kenapa harus sesuai regulasi, supaya kita dapat mengakomodir jemaah haji dengan semua pihak PPIH di tanah air maupun di Arab Saudi terkait dalam urusan haji jika ada yang hilang, sesat, kecelakaan ataupun meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, PPIH Surati Kepolisian Arab Saudi, Pencarian Dilanjutkan

"Selain itu, misal sakit yang masih membutuhkan perawatan di rumah sakit dapat diantisipasi. Dimana menurutnya, kalau sudah hilang seperti ini, kami juga ikut kesulitan," imbuhnya.

Melihat kejadian ini, pihaknya berharap kepada jemaah yang mau mendaftar haji harus sesuai dengan regulasi dan sesuai alamat KTP serta domisili pendaftar dan jangan mendaftar keluar wilayah.

"Secara moril kami tetap punya kewajiban untuk melacak dan menemukan keberadaan Bapak Idun Rohim. Karena keluarga jemaah berasal dari OKI," pinta Mutawalli.

Dirinya berharap jemaah haji yang hilang tersebut agar segera ditemukan dan bagi keluarga juga tetap sabar serta tenang.

"Kita saling mendoakan untuk keselamatan yang bersangkutan," tutupnya.

Pamit ke Kamar Kecil

Idun warga asal Dusun 1 Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini terakhir pamit izin ke kamar kecil saat wukuf di Padang Arafah.

Hingga hari ini, Senin (10/7/2023), sudah dua pekan Indu hilang kontak. Istri Indu yang bernama Sanuda (72) serta keluarga masih menantikan kabar dari Indu dan berharap dia dalam kondisi baik-baik saja.

Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.

Baca juga: Keluarga Zikir dan Baca Yasin Bersama Tiap Hari, Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.

"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.

Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri.
Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri. (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter. Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.

"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"

"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.

Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.

"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"

"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.

Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.

Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.

"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"

"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.

Tidak berselang lama, Indu kembali beraktivitas dan menjalani ibadah. Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta izin untuk ke WC.

"Sewaktu ditunggu oleh rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali kelokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," urainya.

Raut wajah kesedihan dan rasa kehilangan juga dirasakan oleh Sanuda (72). Ia tidak henti-hentinya menangis mengharapkan suaminya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air.

Menurutnya hampir setiap saat berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Agar mukjizat datang menghampiri.

"Setiap hari setelah saya berdoa dan sholat tahajud meminta pertolongan Allah SWT. Bahkan setiap malam disini selalu didatangi oleh sanak saudara untuk melantunkan dzikir dan yasin," ungkap Sanuda.

Besar harapan Sanuda agar pria kesayangannya tersebut bisa kembali ke rumah dan bisa hidup bersama kembali.

"Saya sangat berharap apapun keadaannya, suami saya bisa ditemukan dan kami mendapatkan kabar baik. Saya percaya pertolongan Allah SWT akan datang. Apalagi dia tengah beribadah di tanah suci," tukasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved