Berita Banyuasin

Aksi Lucu Bocah Peserta Lomba Balita Sehat Banyuasin, Pinjam Stetoskop Periksa Dokter

Tingkah lucu para balita yang menjadi peserta lomba Balita Sehat tingkat Kabupaten Banyuasin, ada yang pinjam stetoskop dokter.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Tingkah lucu para balita yang menjadi peserta lomba Balita Sehat tingkat Kabupaten Banyuasin, ada yang pinjam stetoskop dokter, Selasa (11/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Tingkah lucu para balita yang menjadi peserta lomba Balita Sehat tingkat Kabupaten Banyuasin di auditorium Pemkab, Selasa (11/7/2023).

Berbagai tingkah lucu para balita ini, muncul secara spontan ketika tim kesehatan memeriksa mereka. Ada balita yang memilih untuk menolak ketika akan diperiksa, ada pula yang hanya pasrah saja bahkan ada pula yang ingin memeriksa balik tim kesehatan.

Seperti yang seorang balita perempuan, ketika akan diperiksa dokter anak. Si balita imut ini, melihat bagaimana dokter anak memeriksa dirinya.

Usai sang dokter memeriksa, si balita perempuan malah balik meminjam stetoskop. Melihat tingkah lucu si balita imut ini, spontan sang dokter anak bertanya kepada di balita.

"Mau dipakai untuk apa sayang," tanya sang dokter anak.

"Periksa dokter," kata si balita sambil mengambil stetoskop yang dipegang sang dokter.

Baca juga: Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Ikut Kloter Palembang, Ini Kata Kemenag OKI

Si balita spontan langsung mengarahkan stetoskopnya ke arah dokter anak. Melihat aksi si balita, sang dokter anak merespon dengan diam ketika diperiksa si balita.

"Sayang mau jadi dokter ya," tanya si dokter kepada balita perempuan itu.

"Iya," kata si balita singkat sambil terus memainkan stetoskopnya ke badan si dokter.

Kadis Kesehatan Banyuasin Dr dr Rini Pratiwi MKes menuturkan, peserta lomba balita Indonesia sehat tingkat Kabupaten Banyuasin ini berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Banyuasin dengan jumlah 42 balita.

Peserta yang menjadi nominasi dalam lomba balita Indonesia ini harus memenuhi kriteria usia 6 sampai 24 bulan dan usia 2 sampai 5 tahun. Mengikuti kegiatan di posyandu secara aktif,
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan yang seharusnya dan orangtua sebagai akseptor KB aktif. Selain itu, mempunyai catatan pemantauan tumbuh kembang melalui KMS dan Buku KIA.

"Untuk sisi penilaian, dilakukan terhadap biodata anak dan orangtua, termasuk KB. Status Imunisasi Anak, status gizi anak melalui Buku KIA, kesehatan fisik termasuk personal hygiene, kesehatan gigi dan psikologi anak," katanya.

Lanjut Dr dr Rini, orangtua juga harus tahu bila anak yang gemuk atau montok belum tentu juga sehat. Karena, harus seimbang dengan tumbuh kembang anak untuk mengetahui kondisi kesehatan anak.

"Makanya, perlu mendatangi posyandu setiap bulannya agar tumbuh kembang anak bisa terpantau. Memang, kalau melihat anak yang montok atau gemuk itu lucu. Tapi, harus diperiksa apakah seimbang atau tidak," katanya.

Selain itu, nantinya pemenang dalam lomba Balita Indonesia sehat tingkat Kabupaten ini akan diikuti sertakan ke tingkat provinsi mendatang.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved