Berita Pilpres 2024

AHY Antar dan Jemput Anies Baswedan Ibadah Haji, Sinyal Bakal Jadi Cawapres?

Anies berangkat haji diantar Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. AHY juga menjemput Anies ketika pulang.

Editor: Rahmat Aizullah
IG @agusyudhoyono
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat mengantar Anies Baswedan dan keluarga berangkat ibadah haji ke Tanah Suci pada 22 Juni 2023 di Bandara Soekarno-Hatta. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan dikabarkan pulang dari ibadah haji malam ini, Selasa (11/7/2023).

Informasi diperoleh, Anies Baswedan berangkat dari Bandara King Abdul Azis, Jeddah pada Selasa (11/7/2023) pagi waktu setempat.

Anies dan keluarga dijadwalkan tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sekitar pukul 23.55 WIB.

Usai menjalani serangkaian ibadah haji di Tanah Suci, kepulangan Anies Baswedan sudah ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.

Apalagi Anies Baswedan disebut-sebut akan mengumumkan sosok cawapresnya untuk Pilpres 2024 sepulang dari ibadah haji.

Baca juga: Anies Baswedan Pulang Haji Malam Ini, Langsung Umumkan Cawapres?

Sebelumnya, Anies berangkat ke Tanah Suci pada 22 Juni lalu diantar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuju ke Bandara Soekarno-Hatta.

Pulang dari ibadah haji ini, AHY dikabarkan juga akan menjemput Anies Baswedan di Bandara Soekarno-Hatta.

AHY mengantar dan menjemput Anies Baswedan disinyalir mengarah pada indikasi bakal dipilih untuk menjadi cawapres.

Ketiga parpol pendukungnya yakni Nasdem, Demokrat dan PKS pun telah sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapres.

Baca juga: Ramai Kritik JIS, Demokrat Duga Ada Sutradara Ingin Jatuhkan Kredibilitas Anies Jelang Pilpres 2024

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan AHY akan menjemput Anies di Bandara Soekarno-Hatta.

"Iya, malam ini Mas AHY akan menyambut kedatangan Mas ABW (Anies Baswedan) di bandara," kata Herzaky, dilansir dari Kompas.com.

Dia menyebut AHY sebagai sahabat Anies, sehingga ikut menyambut kedatangan bakal capres 2024 tersebut.

"Menyambut kedatangan Mas Anies yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Giliran PKS Minta Anies Segera Umumkan Cawapres Usai Berkali-kali Didesak Demokrat, Ini Alasannya

Didesak Demokrat dan PKS

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan sosok bakal cawapres sebaiknya diumumkan segera agar publik bisa mempelajari rekam jejaknya, program, target, dan visinya.

"Karena memberi kesempatan kepada publik untuk meneliti rekam jejak, dan juga untuk bertanya apa programnya, apa targetnya, apa visinya," kata Mardani, dikutip dari Kompas TV.

Dia berharap Anies Baswedan mengumumkan nama bakal cawapres antara bulan Juli hingga Agustus.

"Kita perlu momentum, kita perlu waktu, dan tidak banyak (waktu) yang kita miliki," ujar Mardani.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kembali mendesak Anies Baswedan agar segera mengumumkan bakal cawapres pendampingnya.

Herman menegaskan Demokrat tak mau bakal Cawapres Anies diumumkan last minute atau jelang pendaftaran pasangan calon (paslon) di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Demokrat selalu mengingatkan kepada koalisi kepada Mas Anies 'ayo kita deklarasikan (cawapres) lebih awal supaya cukup waktu'," kata Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir dari Tribunnews.com.

Menurut Herman, desakan Demokrat tersebut mengingat masa kampanye hanya berlangsung selama 75 hari.

"Kita kan harus objektif melihat waktu masa kampanye itu hanya 75 hari, masa pendaftaran hanya sekitar satu bulan. Kan itu butuh penyelarasan," ujarnya.

Dia menjelaskan harusnya cawapres Anies diumumkan lebih awal agar partai politik (parpol) pendukung bisa menyusun program dan strategi.

"Apalagi menyangkut masalah konsepsi perubahan ke depan yang dimaksud dengan perubahan ini harus disampaikan capres dan cawapres," kata Herman.

Alasan Anies

Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan melalui juru bicaranya akhirnya mengungkap alasan mengapa cawapresnya belum diumumkan.

Melalui jubirnya, Surya Tjandra, Anies Baswedan menyampaikan perlu mempertimbangkan sosok cawapres yang bisa bekerjasama secara sinergis dengan dirinya.

"Karena memang harapannya adalah wakil presiden akan punya peran lebih penting. Lebih akan ada pembagian tugas dan tanggung jawab kerja-kerja pemerintahan supaya efektif begitu," kata Surya Tjandra, dikutip dari Kompas TV.

Selain itu, lanjut Surya, yang sangat dipertimbangkan Anies Baswedan adalah peluang besar untuk berhasil di dalam pertarungan politik Pilpres 2024.

Diantaranya, mempertimbangkan kemungkinan cawapres perempuan, atau figur-figur yang menjadi pimpinan partai politik dan sebagainya menjadi sangat relevan.

"Jadi figur-figur nasional seperti ibu Puan Maharani, pak Hidayat Nurwahid, mbak Yenny Wahid, Airlangga Hartato, pak Muhaimin Iskandar, termasuk Sandiaga Uno itu masuk di dalam pertimbangan pak Anies," kata Surya.

Dia mengingatkan sesuai kesepakatan tiga partai Koalisi Perubahan, bahwa penentuan Cawapres Anies semuanya diserahkan kepada kewenangan penuh si capresnya.

"Bagi kami dari tim jubir ya lebih cepat memang lebih baik karena dengan demikian kami bisa bekerja lebih terarah, efektif begitu, dalam waktu yang relatif singkat," katanya.

Surya menambahkan, sejauh ini koordinasi Capres Anies Baswedan dengan antar sesama partai politik Koalisi Perubahan yakni Nasdem, Demokrat dan PKS, terus berjalan efektif.

Dia berharap sepulang Anies Baswedan dari ibadah haji akan ada perkembangan yang lebih konkret terkait cawapres.

"Koordinasi partai koalisi sangat efektif ya, sangat dekat, barangkali setelah kembali dari naik haji bisa kita harapkan ada perkembangan yang lebih konkret," katanya.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved