Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Perjuangan Idun, Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci Untuk Berangkat Haji, Nabung Selama 10 Tahun

Jam'an anak Idun mengatakan, orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya 

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Winando Davinchi
Perjuangan Idun, Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci Untuk Berangkat Haji, Nabung Selama 10 Tahun 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Seorang jemaah haji bernama Idun bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dikabarkan hilang kontak setelah wukuf di Arafah.

Diketahui Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) beberapa waktu yang lalu.

Jam'an anak Idun mengatakan, orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya 

"Jadi awalnya kedua orang tua saya ini mendaftar di agen haji Kota Palembang dengan biaya DP perorangnya Rp 5 juta. Saat itu kalau tidak salah dananya terkumpul dari hasil penjualan sebidang tanah," ujarnya pada Senin (10/7/2023) sore.

Setelah dinyatakan sebagai calon jemaah haji, maka setiap bulannya harus membayar cicilan hingga kurang lebih 9 sampai 10 tahun.

Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan tahun 2023 ini lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.

"Sedangkan ibu saya Sanuda (72) belum tahu untuk jadwal keberangkatannya kapan. Semoga saja bisa tahun depan," tambahnya.

Baca juga: Sosok Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Orang Baik, Shalat 5 Waktu di Masjid

Baca juga: Keluarga Zikir dan Baca Yasin Bersama Tiap Hari, Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Menurutnya selama menyicil biaya haji, kedua orangtuanya mendapatkan uang dari hasil sawah miliknya yang dikelola orang lain.

"Memang dari dulu bapak saya ini bekerja sebagai petani sawah, tetapi sejak 5 tahun terakhir tidak lagi mengurus sawah miliknya dan memilih beristirahat," jelasnya.

Dikatakan untuk Desa Sukadarma tahun 2023 ini hanya orangtuanya saja yang berangkat haji. 

"Menurut saya itulah sulitnya kami komunikasi dengan bapak selama di Arab Saudi, karena dari Desa ini tidak ada barengannya,"

"Selain itu, kendalanya bapak saya ini tidak bisa memainkan handphone. Jadi komunikasi hanya bisa melalui pengurus haji kloter 20 tersebut," bebernya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved