Berita VIral

Nasib Pria Pungli Rp 5 Ribu ke Wisatawan Lewati Jembatan di Pantai Carita, Polisi Bertindak Tegas

Jajaran Polsek Carita, Banten angkat bicara setelah viral wisatawan jadi korban pungli ketika melewatinya jembatan di pantai Carita.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Twitter @Midjan_La_
Jajaran Polsek Carita, Banten angkat bicara setelah viral wisatawan jadi korban pungli ketika melewatinya jembatan di pantai Carita. 

Oki mengatakan, sempat dimintai uang setelah menyeberangi jembatan bambu bersama istrinya saat hendak ke kamar bilas.

Usai melintasi jembatan, istri Oki dikejar oleh seseorang penjaga jembatan yang berada di sisi kanan.

Baca juga: Ibu Anggi Dapat Kabar Mengejutkan Soal Putrinya Hilang, Bakal Kembali ke Suami Dengan Syarat Ini

Oknum tersebut meminta uang tarif melintas jembatan Rp 5.000 perorang. Oki sempat mempertanyakan uang tersebut dan okum tersebut menjelaskan jika jembatan itu milik pribadi.

“Saya tanya, bayar apa? Kata dia jembatan pribadi, dibikinnya pribadi jadi kalau lewat situ harus bayar,” jelas Oki.

Menurut Oki, tidak semua yang melintas di jembatan tersebut dimintai uang.

Beberapa pengunjung jugaada yang menyeberang tidak sempat dikejar oleh oknum tersebut.

Oki kemudian meminta waktu untuk ke kamar bilas dahulu. Dan kembali ke kamar hotel melalui jalan yang lain.

“Saya mikir kalau lewat situ lagi bakal jadi masalah kalaupun saya lawan, ternyata teman-temannya banyak. Saya juga gak mau cari keributan karena cuma berdua sama istri waktu itu. Akhirnya ya sudah saya muter jalan lain dan kembali ke hotel,” kata dia.

Saat kembali ke hotel, sejumlah saudara Oki juga mengaku dimintai uang melintas jembatan.

Oki kemudian mengambil video tersebut dan mempostingnya di Instagram karena menurutnya hal tersebut meresahkan.

“Harapannya pengunjung lain enggak sampai kena seperti saya, jadi tahu ada oknum seperti itu, kalau bisa dihindari,” kata dia.

Oki sebetulnya tidak mempermasalahkan jumlah nominal yang dikenakan jika tarif tersebut diberlakukan secara resmi.

“Pengunjung enggak masalah bayar, tapi dengan etika yang baik. Kita juga paham namanya tempat wisata harga berbeda dari luar. Cuma cara dia meraih uang kurang setuju, bukan kapok ya, cuma sedikit berhati-hati sama waspada, ini jadi tidak nyaman, tidak resmi,” ujar dia.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved