Berita VIral

Nasib Pria Pungli Rp 5 Ribu ke Wisatawan Lewati Jembatan di Pantai Carita, Polisi Bertindak Tegas

Jajaran Polsek Carita, Banten angkat bicara setelah viral wisatawan jadi korban pungli ketika melewatinya jembatan di pantai Carita.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Twitter @Midjan_La_
Jajaran Polsek Carita, Banten angkat bicara setelah viral wisatawan jadi korban pungli ketika melewatinya jembatan di pantai Carita. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Jajaran Polsek Carita, Banten angkat bicara setelah viral wisatawan jadi korban pungli ketika melewatinya jembatan di pantai Carita.

Diberitakan sebelumnya, ada oknum yang melakukan pungli memintai uang Rp 5ibu kepada pengunjung yang hendak melintasi jembatan.

Bahkan, seorag wisatawan sempat dikejar setelah menyeberangi jembatan bambu untuk dimintai bayaran.

Setelah viral di media sosial, Jajaran Polsek Carita langsung mendatangi lokasi jembatan yang mengharuskan wisatawan membayar Rp5 ribu itu.

Setelah tiba, Polisi justru tak menemukan jembatan tersebut.

Baca juga: Viral Pria Pungli di Pantai Carita Pandeglang, Wisatawan Dimintai Uang Rp 5 Ribu Lewati Jembatan

Seorang pria memintai uang Rp 5 ribu kepada wisatawan di Pantai Carita, Banten saat melintas di jembatan kecil.
Seorang pria memintai uang Rp 5 ribu kepada wisatawan di Pantai Carita, Banten saat melintas di jembatan kecil. (Twitter @Midjan_La_)

Pihaknya pun kini memburu para pelaku yang mengaku sebagai pemilik jembatan tersebut.

"Informasi (pelaku) ada dua orang sedang kami cari identitasnya," kata Kapolsek Carita, Iptu Toerif, dilansir dari Tribunjakarta.com, Selasa, (4/7/2023).

Toerif mengaku saat ini masih mengumpulkan beberapa informasi terkait identitas para pelaku.

"Lagi dalam penyelidikan karena itu pengenalan wajahnya lagi didalami, kami gali informasi di lokasi barang kali mengetahui alamat serta identitas dari pelaku, lagi didalami oleh anggota," katanya.

Toerif memastikan sudah tidak ada lagi pungli (pungutan liar ) di pantai tersebut.

"Dipastikan pungli tidak ada lagi, tadi juga ke lokasi sudah tidak ada lagi, jembatannya sudah kami amankan, sudah tidak ada lagi di lokasi," ungkapnya.

Pelaku sudah ditangani

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Pandeglang mengkonfirmasi sudah mengetahui prihal video viral tersebut.

Kepala Bidang Destinasi Disparbud Pandeglang Rosy Sukmawati mengatakan oknum sudah ditangani oleh pihak berwenang.

“Kami sudah menindaklanjuti, mereka (pelaku) pemain lama, dan sudah ditangani pihak berwenang,” ungkap Rosy, dilansir dari Kompas.com.

Sementara Kepal Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Sandy Wyasa, mengatakan oknum sudah ditindak bersama Polsek Carita.
Sandy berjanji akan menertibkan pungli di wilayahnya yang membuat wisatawan tidak nyaman.

“Nanti kita tertibkan, saya janji ini yang pertama dan terakhir. Kita akan pantau bersama unsur kecamatan kita akan koordinasi sehingga tidak akan ada lagi yang seperti itu,” kata dia.

Atas kejadian tersebut, Sandy berharap wisatawan tidak kapok datang ke Carita.

Dia memastikan tidak ada lagi pungli yang terjadi di Pantai Carita.

“Untuk yang mau ke Carita, Insya Allah aman, dan tidak akan ada lagi pungli-pungli seperti itu, ini yang pertama dan terakhir,” pungkasnya.

Baca juga: SEDIH Balita Sakit Meninggal Digendongan Orang Tua di Empat Lawang, 10 KM Jalan Kaki Cari Puskesmas

Sebelumnya, Media sosial dihebohkan dengan adanya pungutan liar (Pungli) di kawasan pantai Carita Banten.

Setelah video detik detik pungli beredar luas hingga mendapatkan kecaman dari netizen.

Dalam video tersebut, seorang pria tengah menunggui wisatawan yang hendak menyeberang ke sebuah jembatan kecil.

Ketika selesai menyeberang jembatan, dua orang wisatawan kemudian didatangi oleh pria tersebut dan menagih uang.

"Nih, hati-hati nih buat main ke Pantai Carita. Nih ada oknum ngejar-ngejar orang bilangnya ini jembatan pribadi. Jadi setiap yang lewat itu disuruh bayar sama dia."

"Nih, orangnya nih. Hati-hati nih. Jadi setiap ada yang lewat tuh kayak gitu tuh, entar diuber sama dia nih. Dimintain duit Rp 5 ribu. Nah, tuh kan. Dimintain tuh hati-hati. Konyol sih emang, teman-temannya juga di sini nih," tulis si perekam.

Dikutip dari Kompas.com, Video tersebut diambil oleh wisatawan asal Depok, Muhammad Oki Setiawan.

Dia mengatakan, video tersebut diambil pada Minggu (2/7/2023).

“Kejadiannya kemarin lokasinya di Pantai Kondominium Carita Utara,” kata Oki kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.

Oki mengatakan, sempat dimintai uang setelah menyeberangi jembatan bambu bersama istrinya saat hendak ke kamar bilas.

Usai melintasi jembatan, istri Oki dikejar oleh seseorang penjaga jembatan yang berada di sisi kanan.

Baca juga: Ibu Anggi Dapat Kabar Mengejutkan Soal Putrinya Hilang, Bakal Kembali ke Suami Dengan Syarat Ini

Oknum tersebut meminta uang tarif melintas jembatan Rp 5.000 perorang. Oki sempat mempertanyakan uang tersebut dan okum tersebut menjelaskan jika jembatan itu milik pribadi.

“Saya tanya, bayar apa? Kata dia jembatan pribadi, dibikinnya pribadi jadi kalau lewat situ harus bayar,” jelas Oki.

Menurut Oki, tidak semua yang melintas di jembatan tersebut dimintai uang.

Beberapa pengunjung jugaada yang menyeberang tidak sempat dikejar oleh oknum tersebut.

Oki kemudian meminta waktu untuk ke kamar bilas dahulu. Dan kembali ke kamar hotel melalui jalan yang lain.

“Saya mikir kalau lewat situ lagi bakal jadi masalah kalaupun saya lawan, ternyata teman-temannya banyak. Saya juga gak mau cari keributan karena cuma berdua sama istri waktu itu. Akhirnya ya sudah saya muter jalan lain dan kembali ke hotel,” kata dia.

Saat kembali ke hotel, sejumlah saudara Oki juga mengaku dimintai uang melintas jembatan.

Oki kemudian mengambil video tersebut dan mempostingnya di Instagram karena menurutnya hal tersebut meresahkan.

“Harapannya pengunjung lain enggak sampai kena seperti saya, jadi tahu ada oknum seperti itu, kalau bisa dihindari,” kata dia.

Oki sebetulnya tidak mempermasalahkan jumlah nominal yang dikenakan jika tarif tersebut diberlakukan secara resmi.

“Pengunjung enggak masalah bayar, tapi dengan etika yang baik. Kita juga paham namanya tempat wisata harga berbeda dari luar. Cuma cara dia meraih uang kurang setuju, bukan kapok ya, cuma sedikit berhati-hati sama waspada, ini jadi tidak nyaman, tidak resmi,” ujar dia.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved