Berita Pilpres 2024

Peluang Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Diungkap PDIP, Ada Indikator Penting Harus Terpenuhi

Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono mengungkap peluang politisi PPP Sandiaga Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Gajar Pranowo.

Editor: Rahmat Aizullah
IG @sandiuno
PDIP mengungkap peluang politisi PPP Sandiaga Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Gajar Pranowo di Pilpres 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono mengungkap peluang politisi PPP Sandiaga Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Gajar Pranowo.

Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (3/7/2023), Nusyirwan mengatakan jika Sandiaga Uno ingin menjadi cawapres, maka minimalnya ia bisa menyesuaikan chemistry politik dengan Ganjar.

Karena menurutnya, penyesuaian ini menjadi salah satu indikator penting dalam memutuskan pasangan Capres dan Cawapres.

"Minimal Pak Sandi sudah bisa menyesuaikan dengan chemistry politik untuk bersama dengan Pak Ganjar, karena hal tersebut tentu menjadi keperluan, atau penyesuaian tersebut menjadi salau satu indikator untuk bisa berpasangan," kata Nusyirwan.

Baca juga: Didorong PPP Jadi Cawapres Ganjar, Alasan Sandiaga Uno Tak Terlalu Ambisi

Menurut dia, penyesuaian ini pun tak hanya bagi pasangan capres dan cawapresnya saja.

Melanikan juga penyesuaian dengan partai pengusung, partai pendukung, dan juga relawan.

"Aspek yang lain yakni melihat bagaimana penyesuaiannya (Sandiaga) baik dengan partai pengusung maupun partai pendukung, juga teman-teman relawan di dalam membaca pasangan calon," kata Nusyirwan.

Baca juga: Harta Kekayaan Sandiaga Uno Capai Rp 10,9 Triliun, Digadang-gadang Bakal Jadi Cawapres Ganjar

Lebih lanjut, kata Nusyirwan, penyesuaian terhadap relawan ini penting dilakukan sebagai sosialisasi bersama sampai ke akar rumput.

Menurutnya, pasangan capres dan cawapres ini tidak hanya dilihat dari figurnya saja, tapi juga seluruh perangkat sistem yang bekerja.

"Karena ini mesin politik, mesin parpol, baik partai pengusung maupun partai pendukung juga teman-teman relawan, tentunya itu juga menjadi menentukan di dalam melakukan sosialiasi di akar rumput."

"Jadi tidak hanya pada sisi figurnya saja, tapi terutama juga Capres, Cawapres dan seluruh perangkat sistem yang bekerja kelak," jelas Nusyirwan.

Soal kadar kemungkinan Sandiaga Uno menjadi Cawapres Ganjar, Nusyirwan mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri nantilah yang akan memutuskan siapa sosok yang tepat.

"Kita akan evaluasi, baik Pak Sandiaga dan teman teman lain yang masuk dalam daftar (radar cawapres PDIP) akan menjadi pertimbangan Ibu Megawati dalam memutuskan, termasuk juga masukan dari Pak Jokowi," kata Nusyirwan.

Baca juga: Tinggalkan Gerindra, Sandiaga Uno Gabung PPP, Incar Cawapres Ganjar?

Didorong Jadi Cawapres

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno langsung didorong untuk menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (Cawapres).

Sandiaga Uno resmi diusulkan menjadi Cawapres Ganjar Pranowo berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu (17/7/2023).

Padahal Sandiaga Uno baru saja bergabung dengan partai berlambang Ka'bah itu setelah hengkang dari Partai Gerindra.

"Rapimnas VI mengusulkan Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024," kata Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi saat membacakan rekomendasi hasil Rapimnas ke VI PPP, dilansir dari Tribunnews.com.

Arwani mengatakan, sejatinya ada dua nama yang direkomendasi oleh PPP untuk maju sebagai cawapres Ganjar Pranowo.

Kedua nama itu adalah Sandiaga Uno dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Namun, Mardiono menyatakan lebih memilih fokus untuk memenangkan PPP di Pemilu 2024.

“Peserta Rapimnas, melalui perdebatan yang alot dan cukup dinamis, menyampaikan usulan untuk calon wakil presiden dari PPP dua nama."

"Dua nama itu adalah Bapak Muhammad Mardiono dan yang kedua adaah Bapak Sandiaga Salahuddin Uno," kata Arwani.

Sehingga, dari hasil Rapimnas tersebut, PPP mengamanatkan Mardiono agar memperjuangkan Sandiaga Uno kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi cawapres Ganjar.

"Memperjuangkan Sandiaga Salahudin Uno sebagai Calon Wakil Presiden kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Calon Presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum tahun 2024," katanya.

Hasil Rapimnas juga menyatakan, Sandiaga Uno menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP.

Arwani menjelaskan Sandiaga Uno bertugas memimpin program strategis pemenangan PPP pada Pemilu 2024.

"Ketua Bappilu Nasional PPP jadi ujung tombak pada Pilpres 2024 dalam mensosialisasikan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh PPP," ujarnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno telah resmi menjadi kader PPP ditandai dengan penerimaan Kartu Tanda Anggota (KTA) pada Rabu (14/6/2023).

Sandiaga mendapatkan KTA dengan nomor registrasi 3171.01.28061969.01.001, lengkap dengan nama, tanggal lahir hingga alamat tempat tinggal dirinya.

Sandiaga Uno Tak Ambisi

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan keputusannya bergabung dengan PPP setelah hengkang dari Gerindra bukan semata-mata untuk mengamankan tiket Cawapres.

Dia nampaknya tak terlalu ambisi, bahkan mengaku tidak masalah bila pada akhirnya nanti hanya menjadi penonton di Pilpres 2024.

"Saya ikhlas, saya bergabung (PPP) ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan," kata Sandiaga usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Menurut dia, keseriusannya bergabung dengan PPP karena memiliki kesamaan visi.

Dia menyebut masyarakat Indonesia saat ini sebagiannya masih kesulitan mendapatkan lapangan kerja, sehingga harus adanya percepatan pembangunan.

"Yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia ini adalah percepatan pembangunan. Dengan Lapangan kerja yang masih sulit didapat oleh sebagian masyarakat ini bisa kita hadirkan dengan percepatan pembangunan," katanya.

Sandiaga tidak membantah dirinya bergabung dengan PPP setelah terjalinnya kesepakatan.

Namun yang pasti dia membantah bahwa kesepakatan dirinya dengan PPP terkait dengan tiket Cawapres di Pilpres 2024.

"Sama sekali tidak ada pembicaraan (cawapres) itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat.

Harapan dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan kepemimpinan yang fokus terhadap percepatan pembangunan dan isu-isu ekonomi keseharian yang dirasaka masyarakat, ini yang tercapai sebuah kesamaan dari segi pemikiran untuk melangkah ke depan," katanya.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved