Kisah Pengantin Baru Hilang Sehari Usai Akad Heboh, Izin Pamit ke Suami Ingin Beli Ayam Geprek

TRIBUNSUMSEL.COM -- Warga bogor dihebohkan dengan kisah pengantin baru yang hilang secara misterius setelah akad nikah.

Wanita bernama Anggi Anggaraeni dilaporkan hilang oleh suaminya bernama Fahmi.

Adapun Anggi merupakan warga Kampung Sindang Pala RT 03/04, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (3/7/2033) Fahmi bercerita, ia menikah dengan Anggi Anggraeni pada tanggal 25 Juni 2023.

Tanggal 26 Juni 2023, sekira pukul 16.30 WIB, Anggi meminta izin pada Fahmi untuk membeli ayam geprek di depan gang rumahnya.

Anggi pergi dari rumah mengenakan kerudung hitam dipadu baju lengan panjang warna cokelat dan celana ungu.

"Bawa handphone samsung warna hitam dan dompet krem," kata Fahmi dalam laporan polisinya.

Sejak saat itu pengantin baru ini tak kunjung kembali ke rumah.

Malam harinya pukul 19.00 WIB, Fahmi justru menemukan STNK motor tak jauh dari lokasi Anggi membeli ayam geprek.

Hingga kini Fahmi masih bingung mencari keberadaan sang istri.

"Saya juga bingung harus seperti apa sudah 7 hari belum pulang juga. Sudah lapor polisi belum ada informasi lagi," kata Fahmi saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Fahmi menekankan sebelum ini ia dan sang istri sama sekali tak memiliki masalah apapun.

Meski baru pacaran selama 5 bulan dan langsung menikah, ia memastikan pernikahan keduanya bukan atas dasar paksaan.

"Kami menikah atas dasar saling suka, bukan paksaan maupun dijodohkan," kata Fahmi.

Fahma bercerita, sebelum hilang pengantin baru ini masih saling mesra.

"Soalnya kami pun tidak ada masalah apapun bahkan chatingan terakhir juga romantis ga ada yang mencurigakan begitu," kata Fahmi.

Hingga kini Fahmi berharap besar istrinya bisa segera ditemukan.

Tulis Pesan Untuk Istri

Fahmi lantas menunggah sejumlah foto-foto prewedding mereka.

Kemudian Fahmi  menuliskan pesan untuk sang istri agar pulang.

"Yuk pulang neng, Aa menunggu kamu di rumah," tulisnya sambil menyertakan emoji menangis.

Sementara itu,kepolisian sektor Rancabungur jadi tempat pelaporan angkat suara.

Iptu Hartanto mengatakan, kasus tersebut hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan.

"Suaminya bikin LP, kemudian kami lakukan penyelidikan," katanya.

(*)