Pilpres 2024

Teka-teki Cawapres Anies yang Diumumkan Usai Pulang Haji, Mencuat Nama Yenny Wahid Putri Gus Dur

Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan masih menutup rapat sosok yang mereka sebut bakal mengundang pro dan kontr

|
Editor: Rahmat Aizullah
IG @yennywahid
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid bertemu dengan Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kini mencuat nama Yenny Wahid dikabarkan bakal jadi cawapres pendamping Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Teka-teki siapa bakal calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingin Anies Baswedan di Pilpres 2024, belum terkuak.

Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan masih menutup rapat sosok yang mereka sebut bakal mengundang pro dan kontra itu.

Mereka masih enggan membocorkan kisi-kisinya, walaupun hanya sekedar perempuan atau laki-laki, dari dalam atau luar koalisi.

Sebagaimana sudah ramai di pemberintaan, ada sejumlah nama yang santer bakal mendampingi Anies Baswedan sebagai Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Kader PKS Ahmad Heryawan (Aher) hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Namun beberapa hari ini, mencuat nama Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Nama Yenny Wahid mengemuka setelah dikabarkan intens melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Nasdem, dan berpeluang jadi Cawapres Anies.

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) itu ternyata memang diajukan Partai Nasdem sebagai kandidat bakal Cawapres Anies.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali berharap Anies Baswedan memilih Yenny Wahid menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

"Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan, saya akan sangat bahagia, jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” kata Ahmad Ali seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/6/2023).

Ahmad Ali mengatakan Yenny memiliki kapasitas dan rekam jejak yang baik, serta dianggap repsentatif mewakili suara pemilih NU (Nahdlatul Ulama).

Selain berasal dari Jawa Timur yang memiliki basis suara pemilih besar di Indonesia, Yenny Wahid juga dianggap bisa mengakumulasi suara perempuan.

Sehingga, kata Ali, Yenny Wahid sudah sepantasnya dipertimbangkan Anies menjadi bakal cawapresnya.

"Naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Anies,” ujarnya.

Ali menambahkan Yenny merupakan cucu KH Wahid Hasyim, pendiri NU, dan mewarisi pemikiran Gus Dur sebagai figur yang menjunjung tinggi pluralisme.

“Pikiran-pikiran Gus Dur itu tergambar dalam diri seorang Yenny Wahid, karena dia punya waktu yang cukup mendampingi almahrum Gus Dur selama hidup beliau," katanya.

Yenny Wahid juga merupakan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Bidang Komunikasi Politik tahun 2006 lalu.

Sehingga diharapkan dia dapat diterima anggota Koalisi Perubahan lainnya seperti Demokrat dan PKS.

"Saya mengapresiasi, siapa pun yang menjadi presiden harusnya mempertimbangkan Yenny Wahid sebagai salah satu (kandidat) wakil presiden,” kata Ali.

Apakah Cawapres Anies Perempuan?

Sebelumnya, juru bicara Anies Baswedan di Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said masih bungkam saat ditanya bocoran ciri-ciri bakal Cawapres Anies.

Ketika ditanya apakah bakal Cawapres yang sudah ada di kantong Anies Baswedan adalah seorang perempuan, Sudirman justru mengalihkan ke awak media yang lain untuk bertanya.

"Hehe ada yang lain?," ujar Sudirman menolak tanggapi pertanyaan bakal Cawapres Anies berjenis kelamin seorang wanita saat ditemui di Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Menurut Sudirman, sosok Cawapres yang bakal ditunjuk Anies Baswedan diminta untuk tetap menjadi misteri hingga penentuan waktu deklarasi.

"Kata orang bijak mistery is power. Jadi tidak semua dikemukakan gitu lah," katanya.

Terkait pendamping Anies Baswedan dari dalam atau di luar Koalisi Perubahan, Sudirman Said menegaskan itu sudah selesai dibahas.

"Pak Anies mengatakan sudah jangan lagi membahas soal Cawapres jadi kita bahas yang lain-lain saja," tegasnya.

Namun, Sudirman Said tak menapik sosok pendamping Anies Baswedan itu bakal mengundang pro dan kontra.

"Saya tidak bisa mendisclouse dan kita kan harus menjaga keseimbangan semuanya. Karena setiap keputusan pasti ada pro dan kontra," katanya.

Namun begitu, dia menyebutkan nama bakal Cawapres Anies Baswedan itu sudah diterima oleh partai yang berada dalam Koalisi Perubahan.

"Kita ingin mengurangi atau mengelola prokonstitus sedamai mungkin dan rasanya semua partai bijak untuk tidak mempertajam itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sudirman menambahkan nantinya Anies diharapkan bisa menjelaskan alasan telah memilih sosok itu sebagai bakal Cawapres.

"Insyaallah karena sejak awal beliau dipercaya untuk memutuskan ya konsekuensi kepercayaan itu insyaallah diterima. Bahwa muncul satu dua pendapat itu biasa saja dan itu yang harus dikelola dengan baik," katanya.

Cawapres Anies Tinggal Dideklarasikan

Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas oleh Partai Nasdem, Demokrat dan PKS menegaskan kalau nama bakal Cawapres untuk Anies Baswedan sudah selesai dibahas.

Anggota tim 8 Koalisi Perubahan dari Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyatakan, saat ini sudah ada satu nama yang berada di kantong Anies Baswedan selaku Capres.

"Soal pembahasan Cawapres sudah dapat dikatakan selesai. Nama-nama yang diusulkan oleh partai koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam. Satu nama sudah di kantong Bacapres Anies," kata Sugeng, Rabu (21/6/2023).

Hanya saja, Sugeng tidak membeberkan siapa nama sosok bakal Cawapres Anies tersebut.

Dirinya hanya memastikan kalau pengumuman nama itu nantinya akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan.

Dengan begitu maka kata Sugeng, tim 8 Koalisi Perubahan tidak akan lagi membahas soal nama Cawapres.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota tim 8 yang mewakili Anies Baswedan yakni Sudirman Said.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan yang dilakukan oleh tim 8 bersama Anies Baswedan pada Selasa (20/6/2023), meminta agar seluruh anggota tim mulai mempersiapkan langkah kongkrit ke depan.

"Pak Anies meminta agar tim 8 mulai terus bergerak maju memikirkan hal-hal teknis. termasuk melengkapi struktur tim pemenangan nasional, kegiatan bersama tiga partai koalisi dan opsi waktu deklarasi pasangan Capres dan Cawapres," kata Said.

Sementara itu, anggota tim 8 dari Partai Demokrat yakni Teuku Riefky Harsya, menyatakan mereka telah siap untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota koalisi dan relawan Anies Baswedan.

Bahkan kata dia, seluruh kader Partai Demokrat bakal turun bersama para kader partai lain di Koalisi Perubahan.

"Struktur dan kader Partai Demokrat telah merapatkan barisan bersiap untuk turun bersama dengan para kader partai koalisi, dan relawan pro perubahan di seluruh Indonesia.

Konsolidasi awal diperlukan untuk persiapan kegiatan pemenangan dan antisipasi kecurangan," kata Teuku Riefky.

Turut berbicara, anggota tim 8 perwakilan dari PKS, Sohibul Iman menyatakan, arahan yang dipimpin langsung Capres Anies Baswedan merupakan bentuk kepastian bahwa Koalisi Perubahan terus melaju.

"Pembahasan rapat ini menandakan tahapan kerja politik Koalisi Perubahan berjalan secara konstruktif dan progresif. Bismillah, kami siap berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved