Pilpres 2024

PKB Tolak Rayuan PDIP Merapat Dukung Ganjar, Pilih Setia Dengan Prabowo Meski Akui Politik Dinamis

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak rayuan PDIP untuk merapat mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya memilih setia bersama Partai Gerindra untuk mengejar kemenangan Pilpres 2024 dengan mengusung Prabowo Subianto. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak rayuan PDIP untuk merapat mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Mereka memilih setia bersama Partai Gerindra untuk mengejar kemenangan Pilpres 2024 dengan mengusung Prabowo Subianto.

“(Pilpres) 2024 kami sudah pakta kerjasama dengan Gerindra. Tentu PKB juga punya keinginan menang bersama Gerindra,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: PKB Sudah Tunangan Sama Gerindra, Cak Imin Bakal Bertemu Megawati Karena Masuk Radar Cawapres Ganjar

Meski begitu, PKB mengakui politik dinamis dan tak menutup pintu kemungkinan akan menjalin kerjasama dengan PDIP, rekan koalisinya pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Apalagi, kata Jazilul Fawaid, bila PKB bersama PDIP biasanya meraih kemenangan.

Namun di Pilpres 2024 ini partainya ingin mengejar kemenangan bersama Partai Gerindra.

“Pokoknya kalau PKB sama PDIP biasanya menang. Ya kan memang begitu sejarahnya,” kata dia.

Baca juga: PKB dan Gerindra Ibarat Sudah Tunangan, Tak Ingin Golkar-PAN Datang Sebagai Pihak Ketiga

Jazilul pun mengatakan PKB tak ingin hubungan baiknya dengan PDIP menjadi retak.

Meski berbeda koalisi, tapi kedekatan dua partai politik (parpol) tersebut terus dijaga.

Walaupun, PKB tetap setia di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

“Namun, tidak menghilangkan kekeluargaan dengan PDIP, dan juga (pemilu) masih lama kan. Tidak menutup kemungkinan dinamika yang ada, misalnya terjadi perubahan pembicaraan atau apa,” katanya.

PDIP Rayu PKB

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sinyal, pihaknya membuka peluang kerja sama politik dengan PKB.

Apalagi, menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar punya hubungan sejarah yang tak terpisahkan.

Sebab, Hasto mengeklaim, Megawati juga punya andil mendirikan PKB.

"Jadi, Ibu Mega dalam sejarahnya ikut mendirikan PKB. Jadi, hubungan antara Bu Mega dan Gus Muhaimin Iskandar ini sudah hubungan sangat baik, sejarahnya sangat kuat," kata Hasto dalam tayangan YouTube Kompas TV, dikutip Sabtu (24/6/2023).

Pihaknya terus melakukan komunikasi secara intens dengan PKB melalui Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Komunikasi juga dijalankan intens melalui Mbak Puan, melalui kami di DPP partai," jelas Hasto.

Hasto menambahkan, Ketum PDIP Megawati dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dijadwalkan akan bertemu dalam waktu dekat ini.

Wacana pertemuan tersebut tak lepas dari proses PDIP mencermati sosok Cak Imin karena masuk dalam radar 10 tokoh potensial untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.

"Bakal calon presiden kan semuanya dicermati, ada figur-figur baru yang juga sudah muncul, dan 10 nama yang disampaikan oleh ibu Megawati Soekarnoputri itu terus menerus dicermati," kata Hasto.

Hasto mengatakan 10 figur potensial untuk jadi Cawapres Ganjar itu kini masih dibahas oleh internal PDIP dengan terus dicermati dan dipetimbangkan secara matang.

"Dicermati, dilihat, dipertimbangkan mana yang paling cocok untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo," katanya.

Hasto mengatakan dari pertemuan Megawati dan Cak Imin itu nantinya tak menutup kemungkinan akan mengerucutkan kerjasama politik antara keduanya terkait dengan Pemilu 2024.

"Akan ada momentum yang tepat nantinya untuk mengerucutkan bersama-sama di dalam kerjasama partai politik terkait dengan Pemilu 2024," katanya.

Sementara itu, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan membenarkan adanya rencana pertemuan Cak Imin dan Megawati Sukarnoputri.

"Ya, memang ada rencana pertemuan antara Cak Imin dengan ibu Mega, tetapi saya belum jelas kapan pastinya jadwalnya," katanya.

Daniel menyebut pertemuan itu kemungkinan akan dilaksanakan setelah Cak Imin selesai memantau pelaksanaan haji 2023.

"Saat ini Cak Imin sedang memastikan agar haji berjalan dengan baik, mungkin habis ini mudah-mudahan bisa terjadwal (pertemuannya) untuk mebahas banyak hal yang bermanfaat untuk bangsa dan negara," katanya.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved