Pilpres 2024
Heran Kok Dibully, Cerita Ganjar Tampung Curhat Warga Jakarta Lalu Telepon Pj Gubernur dan Sekda DKI
Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo mengaku heran karena dibully di medsos usai menelepon Pj Gubernur dan Sekda DKI Jakarta.
TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo mengaku heran karena dibully di medsos usai menelepon Pj Gubernur dan Sekda DKI Jakarta.
Gubernur Jawa Tengah itu menelpon dua pejabat Pemprov Ibu Kota tersebut setelah mendengar keluhan warga saat blusukan di Jakarta Utara.
Ketika Ganjar menelepon mereka, ada warga yang merekam aksinya itu lalu diposting di medsos hingga banyak menuai komentar negatif dari netizen.
"Ini soal pelayanan publik biasa saja. Karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Pak Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?" kata Ganjar kepada wartawan di Jati Padang, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2023), dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Berkumpul di Gang Sempit, Ganjar Terharu Didukung Seribu Lawyer, Pesannya Punya Etika-Berfikir Sehat
Sebelumnya Ganjar mendengarkan keluhan pedagang soal besarnya biaya retribusi bulanan saat blusukan di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pedagang juga mengeluhkan pasar yang sepi karena kalah dengan penjualan online.
Menanggapi keluhan itu, Ganjar tiba-tiba mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Namun, Heru Budi tengah menghadiri acara pernikahan dan tak bisa berbincang lama.
Baca juga: PKB Tolak Rayuan PDIP Merapat Dukung Ganjar, Pilih Setia Dengan Prabowo Meski Akui Politik Dinamis
Ganjar lalu menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus, dan menyampaikan keluhan warga tersebut.
Ganjar mengatakan niatnya hanya ingin menyampaikan keluhan warga saja dan dia melakukan hal itu di manapun.
"Kemarin ketika para pedagang bakso datang ke Semarang dan kemudian ada problem PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) di Bekasi dan saya telepon Wali Kota Bekasi, karena kami juga sering diteleponi para kepala daerah," ujar Ganjar.
"Itu sesuatu yang biasa tapi menjadi sensi ketika kemudian akan ada kontestasi (Pilpres), selalu saja," lanjutnya.
Baca juga: Ketua Timses atau Cawapres Ganjar? Jawaban Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Tegas
Ganjar menuturkan dirinya hanya ingin menyampaikan bahwa ada cara komunikasi kepada pemerintah jika terdapat masalah.
Ganjar mengungkit soal sistem dan mekanisme yang telah dibuat.
"Mereka perangkat-perangkat pemerintah yang paling tingkat bawah, tadi cerita aspal, banjir, cerita soal akses kesehatan, akses pendidikan, sebenarnya bisa disampaikan. Itu edukasi kepada masyarakat, betapa pentingnya sebenarnya politik itu," kata Ganjar.
Baca berita menarik lainnya di Google News
SAH, Prabowo-Gibran Ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029, Kapan Pelantikannya ? |
![]() |
---|
Alasan MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Muhaimin, Sebut Tidak Beralasan Menurut Hukum |
![]() |
---|
Sosok 3 Hakim Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 dari Anies-Muhaimin, Beri Dissenting Opinion |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 dari Anies-Muhaimin, 3 Hakim Beri "Dissenting Opinion" |
![]() |
---|
Bahagianya Titiek Soeharto Usai Prabowo Menang Pilpres 2024, Senyum-senyum Bersalaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.