Berita Viral
Tetangga Tak Bisa Tidur Terima Pesan Fajri Pria Berbobot 300 Kg Meninggal Dunia
reaksi tetangga di Kampung Pedurenan, setelah mendengar kabar pria Muhammad Fajri, obesitas 300 Kilogram itu meninggal dunia. mengaku tidak bisa tidur
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Beginilah reaksi tetangga di Kampung Pedurenan, setelah mendengar kabar pria Muhammad Fajri, obesitas 300 Kilogram itu meninggal dunia.
Suherman (58) mengaku terkejut mendengar kabar duka tersebut lantaran kerap membantu kebutuhan Fajri.
Diketahui, Fajri tinggal di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, bersama ibunya.
Baca juga: Awal Mula Muhammad Fajri BB 300 Kg, Kecelakaan Terbaring 8 Bulan Sulit Jaga Makan Kini Meninggal

Suherman bercerita dirinya menerima kabar duka sekira pukul 02.00 WIB, Kamis (22/6/2023).
"Saya tau kabar kalau Fajri meninggal dunia itu dari anak saya, lewat pesan WhatsApp sekira pukul 02.00 WIB dinihari tadi," ujar Suherman, dilansir Tribunjakarta.com, Jumat, (23/6/2023).
Suherman tak menyangka Fajri sudah menghembuskan napas terakhirnya setelah mengidap obesitas ekstrem.
"Pas dikasih tau sama anak saya, jujur saya kaget, enggak menyangka kalau Fajri sudah berpulang ke pangkuan Maha Kuasa," sambungnya.
Ia pun mengaku tidak bisa tidur setelah mendapatkan kabar duka dari ibunda Fajri.
Suherman sempat terjaga dari tidurnya. Sebab, masih mengira akan ikut membantu keluarga mempersiapkan rumah duka.
"Tapi isi pesannya hanya kabar duka itu saja, enggak ada minta tolong beresin rumah duka atau gimana, makanya saya pikir berarti Fajri langsung dimakamkan," kata dia.
"Karena semenjak Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang, rumahnya itu kosong, hanya kakaknya saja sempat beberapa kali datang untuk memperbaiki jendela dan pintu yang sempat dijebol waktu proses evakuasi dulu," imbuhnya.
Baca juga: Kronologi Muhammad Fajri Pria Berbobot 300 Kg Meninggal Dunia, Sebelumnya Alami Sesak Napas
Lebih lanjut Suherman pun menceritakan, momen mengenang Fajri semasa hidupnya.
Awal mula tinggal sebagai warga baru di Kampung Pedurenan, Fajri dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, serta pekerja keras.
"Ibunya Fajri itu istri ke dua dan anaknya hanya Fajri seorang, mungkin karena tidak mau merepotkan keluarga makanya mereka pindah dari Manggarai ke Tangerang," tuturnya.
"Fajri itu sosok yang baik, gampang bergaul atau sosialisasi dengan warga sekitar dan pekerja keras, karena dia bekerja di biro jasa," sambungnya.

Namun demikian, hal tersebut mulai berubah saat Fajri mengalami putus cinta dan musibah kecelakaan yang menimpanya.
Pasca kecelakaan, Fajri mengalami luka yang cukup serius di bagian kaki. Akan tetapi, ia enggan untuk mengambil tindakan penyembuhan lewat penanganan medis rumah sakit ataupun klinik.
Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, Fajri kerap merintih kesakitan.
Tetangga sekitar rumahnya selalu mendengar Fajri menangis memecahkan keheningan malam.
Suara penderitaan yang datang dari rasa sakit dan ketidakberdayaan itu selalu terdengar.
Pukul 03.00 WIB, rintihan pria obesitas dengan berat kurang lebih 300 kilogram itu menembus tembok-tembok rumah sampai ke telinga tetanngganya.
Tidak mudah menghilangkan rasa sakit pria yang hanya hidup dengan ibunya yang juga tidak benar-benar sehat.
Fajri enggan berobat ke rumah sakit khawatir merepotkan tetangga karena berat badannya.
Trauma masa lalu saat ditinggal ayah tercinta, membuat Fajri menolak ajakan untuk berobat ke rumah sakit.
"Sebagai tetangga, saya sudah sering bujuk dia buat berobat, karena kasihan liat kondisinya begitu. Tapi katanya Fajri trauma ke rumah sakit, karena ayahnya dulu meninggal," ungkapnya.
Muhammad Fajri pun akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, siang tadi sekira pukul 14.00 WIB.
Baca berita lainnya di google news
Berita viral
Muhammad Fajri
Muhammad Fajri Meninggal
Fajri Pria 300 Kg
Muhammad Fajri 300 Kg
Tribunsumsel.com
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Kejamnya Paman Bunuh Keponakan di Depan Ibu di Bangkalan, Berawal Cari Istri, Sempat Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Nasib Simpatri, Pria yang Nyamar Jadi Perempuan, Jelang Ijab Kabul Identitasnya Terbongkar |
![]() |
---|
Warga Ngamuk, Ada Pria Nyamar jadi Pengantin Wanita di Pinrang, Terbongkar saat Dipaksa Buka Cadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.