Pilpres 2024

Benarkah Anies Bakal 'Tenggelamkan' Semua Program Jokowi Bila Menang Nyapres? Begini Penjelasannya

Banyak orang khawatir, bila Anies Baswedan menang jadi presiden di Pilpres 2024, akan 'menenggelamkan' atau menghentikan semua rencana-rencana yang se

|
Editor: Rahmat Aizullah
Instagram @ahmadsahroni88
Presiden Joko Widodo bersama Anies Baswedan yang saat itu Gubernur DKI Jakarta menyaksikan balapan mobil listrik Formula E di Jakarta, pada 4 Juni 2022 silam. Anies menjawab tudingan soal bakal menghilangkan semua program Jokowi bila menang nyapres di Pilpres 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak orang khawatir, bila Anies Baswedan menang jadi presiden di Pilpres 2024, akan 'menenggelamkan' atau menghentikan semua rencana-rencana yang sedang dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Salah satunya soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjawab kekhawatiran orang-orang yang menuding dirinya sebagai antitesis Jokowi tersebut.

Anies menjelaskan bahwa dirinya merupakan sosok yang sangat konsisten menghargai aturan hukum, dan itu sudah ditunjukkannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Saya sudah tunjukkan di Jakarta ya, bagaimana kita menghargai aturan hukum. Dan saya konsisten soal ini, sejak aturan main nasional sampai daerah jaga konsistensi itu supaya memberikan pesan bahwa semua yang disebut regulasi itu dihormati," jelas Anies dalam tayangan YouTube program 'Kick Andy Double Check', didengar TribunSumsel.com Senin (19/6/2023).

Baca juga: Tanggapan Anies Dituding Playing Victim, Seolah-olah Dizalimi untuk Menarik Empati Orang Banyak

Anies mengaku kadang bertanya-tanya, mengapa soal IKN terus ditanyakan kepada dirinya apakah akan diteruskan atau tidak bila dia menjadi presiden.

Menurut Anies, program-program yang baik tidak perlu juga kekuatan politik untuk tetap terlaksana, karena semuanya pasti akan jalan dengan sendirinya.

"Kenapa ya, selalu ditanya soal IKN itu diteruskan apa tidak. Kok tidak tanya apakah bansos diteruskan apa tidak, kok tidak tanya apakah program subsidi untuk petani diteruskan apa tidak.

Apa sesungguhnya ada masalah di sini, sehingga harus diperlukan kekuatan politik untuk terlaksana. Kan sesuatu yang biak itu tidak perlu kekuatan politik, semuanya pasti akan jalan," kata Anies.

Dia mengatakan, bila program-program itu baik otomatis akan jalan dengan sendirinya, karena kalau dihentikan tentu akan memancing reaksi rakyat.

"Saya selalu sampaikan, (IKN) ini sudah diputuskan undang-undang, dan undang-undang itu harus dilaksanakan oleh penyelenggara negara, siapapun yang terpilih menjadi penyelenggara negara," katanya.

Namun begitu, lanjut Anies, di dalam mengalokasikan anggaran untuk IKN tersebut nantinya bila dia diamanahkan oleh rakyat untuk menjadi presiden, maka tentu ada keputusan-keputusan.

Sering disampaikannya ke masyarakat, bahwa dia setiap mengambil keputusan ada 4 prinsip yang selalu menjadi landasan dasarnya bertindak.

Empat prinsip tersebut yakni kesetaraan keadilan, kepentingan umum, ilmu data, dan undang-undang regulasi.

"Dalam banyak kebijakan apapun bukan hanya kebijakan di masa lalu, tapi kebijakan baru yang mau dibuat itu kira-kira harus memenuhi empat kriteria itu.

Jadi saya sampaikan bahwa program-program, kegiatan-kegiatan yang memberikan rasa keadilan, yang memberikan manfaat publik, sejalan dengan data fakta, kemudian ilmu pengetahuan sesuai regulasi, ya harus jalan dong," katanya.

Anies membantah bahwa dirinya merupakan antitesis Jokowi, karena dia selalu berpegang teguh pada empat prinsip tadi saat mengambil kebijakan.

"Antitesis itu kan begini, kalau orang mau A saya mau B, orang mau C saya mau D. Saya tidak begitu, kalau saya menggunakan empat kriteria itu, saya memang bekerja begitu, dan itu yang saya lakukan di Jakarta," katanya.

Anies mencontohkan, saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta banyak program Jokowi yang merupakan gubernur sebelumnya justru dilanjutkan olehnya.

Anies tak ingin terlalu jauh memikirkan sesuatu yang belum terjadi di depan, karena mengiyakan atau menentang sama-sama tidak bisa memberikan bukti.

"Menjawab tentang besok, itu tidak bisa berkait data, karena belum kejadian, saya mau jawab pakai kemarin saja, yang sudah terjadi di Jakarta, apa yang sudah, misalnya sodetan Ciliwung, kita teruskan kok.

Taman kita banyakin, Pak Jokowi sangat memperhatikan kampung-kampung rakyat kecil, itu kami lindungi, kami tata kampung-kampung itu, tidak ada lagi rasa takut di kampung itu, justru yang ada penataan kampung-kampung," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved