Artinya Mufti dan Mustafti, Istilah Bahasa Arab Terkait Fatwa, Siapa Mereka ? Begini Penjelasannya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Artinya Mufti dan Mustafti, Istilah Bahasa Arab Terkait Fatwa, Siapa Mereka ? Begini Penjelasannya.

Mufti dan mustafti, dua kata berasal dari bahasa Arab الـمُفْتي - والـمُسْتَفْتي

Pengertian Mufti

Mufti (المفتي) artinya:

“Orang yang mengabarkan/memberitahu suatu hukum syar’i.”

Secara bahasa mufti adalah mujtahid (orang yang punya kemampuan/ahli)  yang telah memenuhi syarat-syarat berijtihad (mengerahkan seluruh daya upaya yang dimiliki secara optimal), sehingga ia layak memberikan fatwa.

Ini mencakup orang yang memiliki keahlian dalam cara untuk menentukan hukum yang bersumber dari sumber hukum Islam , juga dimasukkan ke dalamnya orang yang mampu melakukan tarjih dan takhrij (menyimpulkan suatu perkara)

fatwā sendiri artinya adalah sebuah istilah mengenai pendapat atau tafsiran pada suatu masalah yang berkaitan dengan hukum Islam.

Syarat-syarat Fatwa :

Disyaratkan untuk bolehnya seseorang berfatwa dengan syarat:

Seorang Mufti mengetahui tentang suatu hukum dengan yakin atau dzonn rojih (persangkaan kuat), dan jika ia tidak mengetahui maka wajib baginya untuk tawaqquf.

Fatwa lebih khusus dari ijtihad. Ijtihad adalah penggalian hukum syar’i dari dalil-dalilnya, baik ada yang bertanya tentang bahasan tersebut atau tidak. Sedangkan fatwa hanya dilakukan ketika ada muncul suatu perkara, dan perkara tersebut ditanyakan kepada seorang faqih atau mujtahid.

Di Indonesia, fatwa biasanya dikeluarkan oleh lembaga terpercaya seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang di dalamnya beranggotakan alim ulama, dan lembaga lainnya.

Istilah mufti saat ini  juga  untuk mutafaqqih yang mempelajari suatu mahzab, dan aktivitas fatwanya hanya sekadar menukilkan teks dari kitab-kitab fiqih sesuai yang ditanyakan.